9

138 13 0
                                    

Hollaaaaa! Finally! I'm back!
Huehehe sorry menghilang cukup lama:(
anyone missing me? I'm not sure:(
but ini dia kelanjutan cerita Kevin-Sivia+Aldy yuhuuuu
Semoga ada yang nungguin kelanjutannya yaa huehehe:')
Enjoy the story!xoxo

------

"Glioma cerebri adalah tumor otak yang berasal dari sel-sel penyokong susunan syaraf pusat. Gliomatosis cerebri merupakan kanker otak langka yang sangat agresif dan sangat resisten terhadap pengobatan. Keganasan ini tidak berupa benjolan seperti tumor lainnya, tetapi berupa benang kanker yang menyebar sangat cepat dan menyusup jauh ke dalam jaringan otak dan sekitarnya, atau ke beberapa bagian otak, membuat penyakit ini sangat sulit untuk dihilangkan dengan operasi atau mengobati dengan radiasi."

Kevin diam. Mencoba mencerna setiap kata yang diucapkan oleh lelaki paru baya dengan jas putih di depannya itu.

"Benang kanker itu sudah menyebar ke daerah sini, ini adalah bagian saraf penglihatan" dokter itu menunjukan hasil tes MRI yang dijalani Kevin beberapa hari lalu

Tapi Kevin tidak melihat apa yang ditunjukan dokter itu, dia menunduk. Menatap kosong ke bawah.

"Penyebarannya bisa lebih luas lagi seperti pada saraf motorik dan bahkan memori"

Kevin menghela napas, menatap dokter itu dan tersenyum kecut
"Ga ada yang bisa dilakuin ya dok?"

"Sebenarnya kita bisa mencoba radiasi atau kemoterapi, tapi kita tidak dapat berharap banyak. Saya sungguh minta maaf dan turut prihatin. Saya akan meresepkan obat penghilang rasa sakit, anda sebaiknya kembali kesini jika obatnya habis dan untuk pemeriksaan rutin. Pemeriksaan rutin penting untuk melihat perkembangannya"

Kevin memasang wajah datar dan mengangguk mengiyakan pernyataan dokter itu

"Kami akan berusaha semampu kami"
Tambah dokter itu, hanya untuk memberi setitik harapan untuk pasiennya yang malang itu

"Terimakasih dok" Kevin lalu meninggalkan ruangan

.

"Hallo bun?"
"Iya sayang ada apa?"
"Bunda kapan pulang?"
"Duh nak, bunda tadinya mau pulang dalam minggu ini. Tapi bunda mendadak ada urusan lagi sayang, bunda harus ke Thailand sekitar 2 mingguan. Evin gapapa ya ditinggal lagi sama si bibi?"

Kevin tidak menjawab. Dia butuh bunda nya saat ini.

"Hallo nak?"

Tuuuuuttt

Kevin memutuskan sambungan teleponnya

Dia tidak mau bunda mendengar suaranya yang bergetar karna menahan sesak yang sudah memenuhi hatinya

Kau tau rasanya seperti hati dan pikiranmu sudah sangat penuh sesak dengan sesuatu yang bahkan kaupun tidak tau hal apa yang menyesakan itu. Seperti sedang merasakan sedih, marah, takut dalam waktu yang bersamaan. Tapi tidak satupun ada yang bisa diutarakan.

----

"Gue balik duluan ya Vii daaaah" teriak Karin yang duduk manis di boncengan Ciko yang mulai tancap gas

"Daaaaah" sahut Sivia yang terus berjalan ke arah gerbang sekolah

Langkah Sivia terhenti ketika dia melihat seseorang yang tengah berdiri dan bersandar di depan sebuah mobil mewah yang terparkir di depan gerbang sekolah

My Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang