WEAK!? {Jeonghan FF}

Chapter 7

Author POV

Tanpa sadar ada dua namja yang menyaksikkan pertemuan antara anggota keluarga yang sepertinya sudah lama tak bertemu.

"Jeonghan-ah" kata Soonyoung dengan matanya yang masih fokus kedepan

"Ne?" Tanya Jeonghan menatap Soonyoung bingung

"Apa... kau.. menyukai Yura?" Tanya Soonyoung tiba2

*blush

Jeonghan menundukkan kepalanya, lalu dia menggelengkan kepalanya pelan. Perlahan dia menaikkan kepalanya lagi "lebih dari itu Soonyoung-ah^^, tapi... bukannya kau menyukai Yura?".

Soonyoung yang mendengar pertanyaan Jeonghan hanya tertawa kecil.
"Memang aku menyayanginya. Tapi aku tau kau lebih pantas untuk Yura".

Jeonghan terdiam lalu senyumannya mulai terlihat jelas.
"Gomawo Soonyoung-ah!"
"Shhh.. jangan terlalh kuat, nanta kita ketahuan" kata Soonyoung dengan suara yang pelan.

Jeonghan mengangguk kecil.

"Jeonghan-ah aku serahkam Yura padamu jangan pernah kau menyakitinya! Kalau kau berani saja melukainya aku akan membunuhmu!" Jelas soonyoung. Jeonghan mengangguk kecil lagi dan menelan kasar salivanya.

"Baiklah, Hwaiting!" Kata Soonyoung yang lalu menepuk pundak Jeonghan, sebelum Soonyoung pergi dia membisikkan suatu hal pada Jeonghan.

Yura masih menganggapmu sebagai sahabat, tapi perjuangkanlah dia

...

Setelah satu Minggu Yura berjalan memakai tongkat akibat kakinya yang terkilir. Tentunya Yura sudah sembuh begitupun dengan Soonyoung . Memar di tubuhnya telah hilang sempurna.

07.00 pm KST

Ini adalah malam yang spesial untuk Yura. Kenapa? Karena kali ini setelah lamanya tidak bertemu dengan orang tuanya. Mereka ingin makan malam sebelum kembali lagi ke Jepang.
(Seperti perjamuan malam terakhir saja :v)

Sekarang Yura sedang dalam perjalanan menuju restoran yang sudah dipesan oleh Ayahnya. Dengan mengendarai mobil pribadinya, terlihar jelas wajahnya sangat bahagia malam itu.

...

"Annyeong appa eomma!" Kata Yura memasukki ruangan VIP yang dipesan orang tuanya. Dia langsung mendudukan dirinya dihadapan kedua orang tuanya. Yura bingung kenapa masih ada satu kursi kosong disebelahnya.

'Mungkin ini Soonyoung?' Pikir Yura sambil menatap kosong kursi disebelahnya

"Yura-ya" panggil eomma Yura

"Ne?"

"Apa--"

Tok tok

Semua mata di ruangan VIP tersebut tertuju pada pintu yang perlahan terbuka dan menunjukkan para pelayang yang membawakan beberapa Hidangan untuk malam ini.

Ibunya Yura membiarkan para pelayan meletakkan hidangannya baru setelah mereka pergi dia baru melanjutkan kata katanya yang terpotong tadi.

"Apa kau tidak keberatan" ibubya menggantungkan kalimatnya , eommanya menatap Appa Yura ragu lalu kembali menatap Yura.

"Apa kau mau dijodohkan?" Tanyanya dengan pelan.

'Heh? Dijodohkan? Tenang dulu Yura jangan marah dan jangan terlalu terkejut' batin Yura. Yah Yura biasanya selalu emosi kalau berkaitan dengan hal perjodohan. Tapi semenjak dia melatih Jeonghan dia bisa belajar bagaimana bisa menahan emosinya. Walaupun masih meluap lupa sih.