part 6

3.7K 100 1
                                    

    "Zaza bangun nak udah pagi, kamu ketiduran dari kemaren sore" ujar mama saat sambil membuka gorden dikamar Zaza.

"Aduh ma, jam berapa sih?"

"Udah jam 7"

"HAH? ZAZA KAN SEKOLAH MA" Zaza berteriak sambil segera berdiri menuju toilet

"Za kamu amnesia? sekarang hari minggu" ucap mama menggelengkan kepalanya

"Masa sih ma? iya kali ya" Zaza kembali ke tempat tidurnya dan mengecek hpnya, tak lama mamanya keluar dari kamarnya.

Ada notif line dari Risa, 'loh Risa dapet line gue dari mana ya' gumam Zaza sambil membuka lock hpnya.

Risa: hey gue mau ngomong sesuatu sama lo
Zaza: ada apa ya?
beberapa menit kemudian Risa sudah membalas line dari Zaza
Risa: hati-hati kalo lo mau selamat
Zaza: maksud lo apa?
tapi Risa tidak membalas pesan terakhir dari Zaza.
Akhirnya Zaza berniatan untuk bercerita kepada teman-temannya, namun teman-temannya hanya bilang kalau itu hanya ancaman yang menakut-nakuti Zaza. Zaza cuek dan tidak peduli apa kata Risa.

                                     ***
    Senin ini seperti biasa Zaza harus berangkat sekolah hari ini berbeda dengan hari sebelumnya. Rangga, ya. Tidak ada Rangga di sekolah karena di skors 3 hari, awalnya Zaza tidak tahu tapi teman-teman Rangga memberi tahu kenapa Rangga tidak sekolah, Zaza hanya menggelengkan kepalanya nendengar penyebab Rangga tidak sekolah.

"Eh gue masih penasaran deh maksud Risa apa ya?" ujar Raina
"Yaelah itu cuma nakutin doang rain" jawab Asya santai
"Tapi kalo dipikir-pikir pasti ada maksud tertentu" Nasya menyauti
"Udahlah gue yang di line Risa aja santai" Zaza melipatkan kedua tangannya.
"Kantin aja yuk" ajak Keisya menarik teman-temannya

Sesampainya di kantin, seperti biasa selalu ramai dipenuhi siswa dan siswi SMA Kayu Bening. "nas, titip bakso satu dong gue mager nih" kata Zaza memasang muka memelas, "ye dasar Queen of mager!" yang lainnya hanya tertawa mendengar ucapan Asya.

Disisi lain kantin ada seseorang yang tidak suka melihat kesolidan mereka, 'sebentar lagi kalian akan hancur'.

Setelah itu mereka kembali ke kelas, Asya membuka tasnya dan melihat ada secarik kertas. "Hai Asya Milenia Siregar, setelah baca surat ini jangan bunuh diri ya. gue tau kok kalian solid selalu ber9 tapi bisa nggak kalo kalian nggak usah sok yang paling berkuasa disekolah ini? gue bakal neror kaliam terus sampe titik darah penghabisan" Asya kaget membaca surat dari orang misterius tersebut dan langsung memberi tahu teman-temannya.

"Wah ni orang gila sya" ucap Nazwa geram

"Kok gue punya firasat kalo ini ada hubungannya sama Risa ya?" Raina membaca ulang suratnya

"Sama! gue juga rain dan kayaknya ini Risa deh" Ujar Zaza yakin

"Kita nggak punya bukti apa-apa guys, kita gak bisa nuduh kalo ini Risa" jawab Steffy

"Iya sih, tapi siapa lagi coba kalo bukan dia?" kata Zaza penasaran

"Mending kita cari tau dari pada tebak-tebakan" Nasya memberi solusi kepada teman-temannya

"Seru tau main tebak-tebakan" celetuk Keisya, teman-temannya melempari Keisya dengan kertas bekas yang dijadikan bola. Lalu Keisya meminta ampun kepada mereka

                                   ***
"Hai Za" sapaan yang Zaza kenali suaranya.

"Loh ga kok lo disini? bukannya lo lagi diskors?" tanya Zaza kepada orang yang menyapanya tidak lain adalah Rangga

"Emang nggak boleh? gue mau latian futsal"

"Ohh gue pikir lo mau tambahan belajar"

"Sejak kapan ya seorang Rangga minta tambahan belajar kesekolah?"

"Yeee kan kirain" Zaza cemberut melihat tingkah Rangga yang super tengil

"Ntar lo pulang bareng gue ya"

"Nggak bisa, gue mau langsung les"

"Ohh yaudah ntar gue jemput lo ditempat les"

"Nggak usah Rangga, lo pala batu banget sih"

"Lo nggak bisa liat ya bedanya batu sama ubun-ubun? pala gue dipencet masih bisa kali gasekeras batu"

"Terserah" kata Zaza sambil pergi meninggalkan Rangga

"Eh tunggu dulu dong cepet banget sih" Rangga menarik tangan Zaza dengan cepat

"Ih gue masih ada 1 pelajaran lagi"

"Yaelah udah nggak usah mending lo sama gue aja disini"

"Nggak! gue mau belajar" akhirnya dengan terpaksa Rangga melepaskan tangan Zaza

"Goodluck belajarnya pretty" ujar Rangga tersenyum, Zaza membalas senyum Rangga dengan paksa dan hanya mengacungkan jempolnya.

Disekitar situ ada seseorang yang memperhatikan mereka dengan benci sambil tersenyum licik. 'kita mulai permainannya'

"Woi za, darimana aja lo?" tanya Nasya membenarkan posisi duduknya

"Ada aja" jawab Zaza singkat kembali duduk ditempatnya sambil memainkan hpnya.

"HOI ADA YANG MAU CARI POKEMON BARENG NGGAK?!" tanya orang yang memunculkan kepalanya ke setiap kelas, ternyata dia adalah Vero.

Zaza dan yang lainnya tertawa mendengar ajakan Vero yang menurutnya tidak penting.
"si Vero gila ya" ujar Raina tertawa.

"Gue ajakin malah diketawain, dasar kelas aneh!" seru Vero kembali berteriak di kelas selanjutnya.

"Steff kok lo mau sih sama Vero?" tanya Zaza kepada Steffy sambil tertawa, Steffy tidak menjawab dan hanya cengegesan. Steffy memang baru saja berpacaran dengan Vero 3 hari lalu, Steffy tidak pernah cerita kalau dia dekat dengan Vero tapi akhirnya semua tahu kalo Steffy dan Vero resmi berpacaran.

                                    ***
"Anjir! anak gue berak sembarangan" seru Vero yang membuat Abyan dan Varel kaget.

"Goblok lu ver, gue kira kenapa taunya main the sims" kata Varel mendorong badan Vero

"Namanya juga Vero Praditya, dipikirannya cuma ada the sims sama pokemon" .

Part ini gue bikin gaterlalu panjang ya, nanti di part selanjutnya bakal gue bikin lebih panjang :)



an Abnormal Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang