Chapter 01

598 59 19
                                    

Kendall POV

"Good morning beautiful..." Samar-samar aku mendengar suara laki-laki yang sangat aku sayangi. Beruntung hari ini adalah hari libur jadi, aku bisa menghabiskan waktuku bersamanya.

"Morning Harry..."

"Tidurmu sepertinya nyenyak sekali." Ucapnya yang tak henti hentinya tersenyum.

"Yaa... Sepertinya."

"Kenapa? apa kau bermimpi dikejar-kejar oleh nanas berkepala enam lagi huh?" Sial! dia meledek ku?! Oh, kau tak akan lolos kali ini Harry.

"HARRY...!!!" Ia langsung berlari keluar. Oh, dammit! Ia mengajakku bermain rupanya. Awas kau Harry!

"Kejar aku kalau kau bisa!" Ucapnya dan diakhiri oleh Suara tawanya yang keras. Astaga! kau sungguh menyebalkan Harry.

Ia berlari turun ke ruang tamu lalu ke dapur lalu ke ruang makan dan terus sampai mengitari rumah tiga kali yang berarti aku juga mengitari rumah sebanyak tiga kali. Huh.. Apa ia tidak lelah?

"ouh! watchout little girl." Ups! Hampir saja makanan yang dibawa oleh Dad terjatuh.

"I'm sorry Dad!" Aku berteriak dan terus mengejar Harry kemanapun ia pergi. Sampai-sampai aku kelelahan dan berhenti di halaman belakang lalu duduk di tepi kolam.

Aku menetralkan nafas ku yang tersengal-sengal karena mengejar Harry. Beruntung disini sangat tenang. Tidak ada Harry yang menyebalkan. Disini aku bisa duduk santai di tepi kolam sambil bermain air. Asyik!

"Kau payah." Suara itu.

"Terserah."

"Kau tak bisa menangkap ku."

Aku tak akan menjawab nya. Karena jika aku menjawab nya, ia akan lebih mengejek ku.

"Hei kau marah?"

Aku tetap diam.

"Oh ayolah Ken, jangan marah kepada kakakmu yang tampan ini." Ucapnya dengan senyum yang mengembang di wajahnya. Yeah.. Ku akui ia memang tampan. Tapi, Oh! Ayolah! Ia percaya diri sekali.

 Tapi, Oh! Ayolah! Ia percaya diri sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa? Siapa yang bilang kau tampan?"

"Mom."

"Kau sungguh gila Harry. Mom juga akan berkata aku ini cantik."

"Kau terlalu percaya diri Ken."

"Enak saja! Kau yang terlalu percaya diri."

"Kau payah tak bisa menangkap ku." Ucapnya dengan wajah yang sangat menyebalkan nya itu.

"Kau berlari terlalu cepat."

"Kakimu panjang tapi kau tidak bisa menyeimbangi jarak ku? Kau payah Ken. Sungguh payah."

SiblingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang