Author POV
Mereka sedang berjalan di lorong kampus dengan Harry yang merangkul pundak Kendall.
Saat di lorong, Kendall bertemu dengan sahabatnya, Barbara yang sedang meletakkan sesuatu di loker nya.
"Barbara!" Seru Kendall sambil mengejutkan Barbara yang sedang menutup lokernya. Barbara mengelonjak kaget dan langsung membalikkan tubuhnya dengan wajah terkejut nya.
"Kenapa kau harus mengejutkanku Kendall?!" Ujar Barbara setengah teriak.
"Maafkan aku Niall." Ledek Kendall yang membuat pipi Barbara bersemu merah.
"Tidak bisa kah kau tidak meledek ku?" Ucap Barbara kesal.
"Tidak."
"Lihat saja nanti aku akan membuat perhitungan dengan mu Kendall."
"Aku tidak takut. By the way, Kau ada kelas apa saja, Bar?" Belum sempat Barbara menjawab, Kendall kembali menimpali. "Oh ya! Kau harus mengetahui sesuatu, Barbs!" Kendall berbicara dengan ekspresi wajah yang sangat antusias.
"Ekhem." Mendengar suara tersebut Kendall langsung teringat akan sesuatu. Ia di sini bersama Harry. Harry kembali diam sambil memperhatikan Kendall dan Barbara bergantian.
"Astaga Harry! Aku lupa jika kau ada disini. Maafkan aku ya?" Ucap Kendall sambil memasang wajah bersalahnya yang di buat-buat. Harry tetap tak berkutik. Sifat dinginnya sudah muncul.
"Hm.. Sebaiknya aku ke kelas dulu Ken. Kelas ku akan di mulai sepuluh menit lagi. Bye." Ucap Barbara tersenyum lalu pergi meninggalkan Kendall dan Harry.
"Temui aku di kantin saat kelas sudah berakhir!" Teriak Kendall kepada Barbara dan dibalas dengan acungan jempol ke atas oleh Barbara.
Kini, Kendall dan Harry kembali berjalan dalam keadaan yang bisa di bilang awkward. Harry sedari tadi tetap diam sedangkan Kendall tidak tahu harus berbicara apa. Akhirnya Kendall memilih untuk membuka suara.
"Harry."
"Kendall." Ucap mereka berbarengan.
"Kau duluan." Ujar Kendall.
"No, ladiest first." Balas Harry.
"Tidak. Aku lupa ingin menanyakan apa kepadamu."
"Dasar pelupa."
"Enak saja! Aku ini tidak pelupa tahu."
"Lantas apa yang ingin kau tanya kan hm?" Ucap Harry sambil menaikan kedua alisnya.
"Ti-tidak jadi." Balas Kendall sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Kau gadis cantik tapi kau juga gadis pelupa. Mana ada lelaki yang ingin mengencanimu Ken?" Ucap Harry. Lebih tepatnya mengejek yang membuat Kendall terdiam.
"Menyebalkan." Kendall pergi meninggalkan Harry yang melangkah nya lebih lama darinya tetapi Harry dapat menyamai langkah Kendall karena kaki Harry lebih panjang dari kaki Kendall.
"Oh ayolah Kenny. Aku hanya bercanda." Ujar Harry sambil berusaha mengajak Kendall berbicara tetapi usahanya sia-sia. Kendall tidak menjawabnya. Ia hanya menampilkan wajah datarnya.
"Ken... Aku hanya bercanda OK? Maafkan aku." Ucap Harry sambil berhenti di hadapan Kendall dan memegang pundak Kendall. Kendall lagi-lagi tak menjawab ucapan Harry. Tiba-tiba terbesit sebuah ide di pikiran Harry untuk membujuk Kendall dengan mentraktir Ice Cream favoritnya sepulang nanti.
"Bagaimana jika kau, ku traktir Ice Cream favoritmu hm?" Bujuk Harry sambil tersenyum kepada Kendall, wajah Kendall langsung berbinar dan membalas senyuman Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sibling
Fanfiction"I love my brother. He is simply amazing and I just couldn't imagine my life without him." -Kendall. "She's my sister, my best friend, my soul mate, and my everything. I wouldn't let any boys hurts her feeling. 'Cause i love her so much." -Harry. "B...