Pingsan

518 13 0
                                    

Anaya mengendarai mobilnya menuju ke arah bandara,tapi,ia terhambat karena jalanan macet "oh damn! Macet lagi"ujarnya lalu ia terpaksa untuk mengikuti macetnya jalanan,ia menunggu terus dan terus hingga *ddtrrttt.....drtttt.....drrrtttttt* handphonenya bergetar "halo Keylie,kenapa?"jawabnya "gini aya,gue cuma mau ngasi tau,kalau gue dijemput sama opa gue,dan gue mau pamit,dan juga gue mau Berterimakasi sama Lo,atas kebaikan Lo selama ini,gue dijemput opa gue dan gue akan tinggal sama opa gue,tapi gue pindahnya nggak jauh kok,jadi kita masih bisa hangout bareng"ujar Keylie Anaya sudah menangis,

"i,,,ya,Key,Hmm,,selamat ya,,tapi Lo harus janji kalau kita bakal sering ketemu,gue akan kangen banget sama Lo Key"ujar Anaya "iya Aya,Lo jangan nangis ya"ujarnya "iya,yaudah,Lo hati hati ya,gue mau Nyari Kak Leo dulu"ujar Anaya "iya,semoga Lo cepet ketemu sama Kak Leo ya,salam sama Kak Leo"ujar Keylie lalu menutup teleponnya,Anaya kembali fokus menyetir,ia semakin gelisah saat jam sudah menunjukkan jam 11.30 yang artinya dia sudah 20 menit ada dikemacetan ini,"ya Tuhan,semoga gue nggak terlambat"ujarnya sendiri beberapa saat kemudian jalanan kembali normal ia lalu masuk ke pintu tol dan melanjukan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi,ia hampir sampai di bandara tinggal 100 meter lagi,ia semakin gelisah ia takut ia terlambat dan tak bertemu dengan kakaknya "makasi"ujarnya saat selesai melakukan transaksi di pintu masuk bandara ia lalu memarkir mobilnya dan berlari menuju keberangkatan internasional,

sekuat tenaga ia berlari ia mengabaikan sesak pada dadanya,yang terpenting adalah ia bertemu dengan Leo kakaknya,selangkah lagi ia akan sampai di keberangkatan internasional "huft,huft,huft,,awhhsss"gumamnya ia menahan sakit di dadanya yang sudah memuncak ia lalu berlari memasuki kawasan keberangkatan,ia menyusuri seluruh lekuk bandara,mulai dari lobi hingga masuk lebih dalam,akhirnya ia sampai di tempat menunggu,,ia melihat kursi kursi yang penuh,tapi ia tak menemukan kakaknya "Ugh,gue lelah"gumamnya ia mulai mencari lagi hingga ia hampir kehabisan nafas,ia berjalan cepat menyusuri bandara yang smagat luar biasa luasnya itu "ya Tuhan,,Kak Leo kakak dimana"gumamnya lirih "permisi mbak,keberangkatan ke London jam berapa ya?"tanya Anaya pada staf bandara "pesawatnya 25menit lagi take off mbak"ujarnya "oh baik makasi"Anaya akhirnya duduk di kursi ruang tunggu "gue terlambat"gumamnya sambil menangis "nggak,gue nggak boleh disini,gue harus bangkit,gue harus cari Kak Leo dan Minta maaf"tegasnya lalu mulai mencari lagi,

disisi lain Leo sedang menuju tempat boarding ia menunggu koper barangnya "Hmm,,,gue beneran pergi"gumamnya "ternyata Anaya beneran marah,buktinya dia nggak nyusul gue"gumamnya lagi lalu ia mengambil kopernya dan berjalan menuju pintu yang akan mengantarnya masuk ke pesawat "15 menit lagi,"gumamnya ia lalu berjalan,Anaya yang sudah letih dan sudah sangat sesak tetap berjalan dengan lunglai ia seperti orang stres menyusuri bandara tanpa arah,hingga, ia melihat sekelibat bayangan kakaknya "Kak Leo"gumamnya lalu ia berjalan menuju orang itu "kakak"panggilnya "maaf,siapa?"tanya orang itu "maaf saya salah orang"ujar Anaya "ternyata bukan,mungkin sudah berangkat"ujarnya putus asa,

ia hendak pergi dan saat beberapa langkah lagi ia akan meninggalkan wilayah yang ia telusuri ia melihat kakaknya,ya ia melihat kakaknya yang sudah ia cari sedari tadi ia lalu berlari dengan sisa tenaganya "kakak!!!!!"jeritnya lalu Leo menoleh ia terkejut melihat adiknya yang berlari kearahnya dengan wajah pucat "Anaya"gumamnya lalu berlari menuju adiknya "Maafin Anaya Kak,,,"ujar Anaya lemas lalu ia pingsan "Anaya,,bangun dek,,bangun,,,jangan bercanda Dek"ujarnya lalu membopong tubuh mungil adiknya menuju mobil,ia melihat wajah adiknya sangat sangat pucat "engghh"ujar Anaya saat dia baru sadar "dek,kamu udah sadar"ujar Leo "Kak,jangan pergi ya"ujar Anaya "iya sayang,kakak nggak pergi kok,kamu tenang ya"ujarnya lalu melajukan mobil menuju rumah sakit,,setelah sampai di rumah sakit,ia mambawa adiknya menuju UGD,lalu beberapa dokter menghampiri mereka "Dok,adik saya nggak papa kan?"tanya Leo khawatir "tidak,ia hanya kelelahan,sebaiknya jangan terlalu lelah ya"ujar dokter itu ramah lalu Leo menuju adiknya "Kak,,,Maafin aku ya,aku beneran kok udah nggak marah sama kakak"ujarnya "iya" "jangan pergi ya Kak,aku mohon kakak jangan pergi ke London,jangan tinggalin aku"ujarnya menangis "hei,jangan nangis,kakak nggak akan bisa pergi,soalnya pesawat kakak udah berangkat dari tadi"ujarnya membuat Anaya langsung menghambur pelukan kepada Leo "i'm so sorry Kak"ujarnya dijawab anggukan oleh Leo,mereka lalu pulang "Kak,gendong"ujarnya manja,Leo terkekeh lalu menggendong adiknya di punggung,layaknya anak kecil yang digendong ayahnya

"kakak,,"panggil Anaya "kenapa sayang?" "Aku lapar"ujarnya manja "baiklah,,,kita ke restaurant biasa ya"ujarnya lalu dijawab anggukan girang Anaya lalu mereka menuju restaurant "Kak,Keylie dia dijemput Opanya Kak"ujarnya "Hmm,,,ya nggak masalah sih,lagian dia juga berhak kan tinggal sama Opanya"ujar Leo "iya sih Kak,cuma aku sepi kalau nggak ada dia"ujar Anaya "kan ada kakak"jawab Leo sedikit percaya diri "idih,over confident banget sih,oh ya Kak,kakak suka ya sama Keylie?"tanya Anaya "kenapa bilang kaya gitu?"tanya Leo "keliatan tau Kak,ish,kakak mah kalau suka sama Keylie ngomong dong,jangan rahasia-rahasiaan"ujar Anaya "kakak juga nggak tau Dek,kakak juga bingung tau sama apa yang kakak rasain"ujar Leo membuat Anaya sumringah "tenang Kak,sahabatnya Keylie sekaligus adik kakak yang tercantik sedunia akan membantu"ujar Anaya "iyalah kamu adik kakak yang tercantik,kan adik kakak cuma kamu,gimana sih?"ujar Leo membuat Anaya menyengir,beberapa saat makanan yang mereka pesan sudah datang mereka makan dengan lahap,sesekali mereka saling bertukar makanan yang mereka pesan "huft,,,kenyang juga akhirnya"ujar Anaya "kakak tau nih,kamu pasti tadi nggak makan kan,Sampe pingsan kaya gitu?"tanya Leo tegas "duh,gue harus jawab apa,gue kan pingsan gara-gara penyakit gue,ah iya In aja deh"anaya membatin "tuh kan kakak bener"ujar Leo "i...iya Kak,maaf"ujar Anaya gelagapan "udah yuk,kita pulang aja,kamu tuh ya istirahat dulu,jangan kelayapan"ujar Leo "Kak,,," "Hmm" "aku bobok bareng kakak ya,,please"ujar Anaya memelas "hmmm,,,,iya iya sayang boleh kok" jawaban Leo membuat Anaya kegirangan hingga ia tak sadar ia menjadi pusat perhatian di restaurant itu "hei,udah udah malu diliatin orang"ujar Leo lalu merangkul adiknya menuju parkiran,

mereka masuk kedalam mobil dan berlalu meninggalkan restaurant itu dengan riang,mereka sesekali mereka bersenda gurau hingga tak terasa mereka sudah sampai di pekarangan rumah mereka,Anaya langsung turun saat sudah sampai di garasi rumah,ia masuk dengan Leo yang merangkulnya,mereka bersaudara layaknya orang berpacaran pada umumnya,hingga kerap kali mereka dikira pasangan kekasih padahal bukan "Mommy,daddy"pekiknya "iya sayang,kenapa?"tanya mommy "Kak Leo udah ketemu mom"ujarnya "ketemu,emang aku barang"gerutu Leo "heheh,,,kan kakak tadi hampir hilang"ujarnya polos "ya bagus lah,sekarang Anaya tidur,Leo kamu juga istirahat soalnya mommy daddy ada meeting sama client"ujar mommynya "jangan nakal sayang muah,jagoan jagain princess ya muah" "princess daddy jangan ngelawan kakak ya,Brother Protect your younger sister" mommy dan daddy mereka berpamitan mommy Anaya mencium kening kedua anaknya begitu juga daddy mereka yang mengecup puncak kepala anak-anaknya dan mengusap rambut Leo sayang,

Anaya dan Leo mencium tangan orang tuanya dan mencium pipinya,setelah itu kedua orangtuanya pergi,Anaya dan Leo menuju kamar "Kak,bobok ya dikamar kakak ya"ujar Anaya "hmmm,iya deh iya,yuk masuk"ujar Leo lalu membukakan pintu untuk adiknya itu Anaya berlari kecil menaiki ranjang King size kakaknya itu,aroma aftershave yang kental membuatnya nyaman,hingga tiba-tiba,,,,,,,,,
-TBC-

Kepergian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang