Kemo Pertama

431 13 0
                                    

Setelah semua rencana selesai di susun,mereka akhirnya menemui Anaya yang sudah bangun, "Naya,,gimana kamu masih pusing sayang?"tanya Leo lembut "nggak Kak,cuma aku masih lemes aja"ujarnya lalu tersenyum tipis "yaudah,oh ya,kamu mau makan sesuatu??" "Nggak Kak,tadi aku udah makan sama Cristopian sama Keylie juga"ujar Anaya "benar sayang??" "Iya Kak,udah ah,nggak usah khawatir" "iya deh,,oh iya,kamu sekarang minum obat dulu ya sayang"ujar Leo lalu memberi beberapa Butir obat untuk adiknya itu "nggak mau!! Naya nggak mau minum!! Percuma Kak,nanti juga Naya mati!" "Naya!! Jangan gitu,kakak nggak suka!"bentakan itu lolos dari bibir Leo membuat Anaya tercengang pasalnya ini pertama kalinya ia dibentak kakaknya, "bentak aja terus!! Emang Lo sama bonyok nggak ada yang sayang sama gue!! Nggak kaget sih,kan gue penyakitan jadinya,,," "Diem!! Jangan mulai!!"bentak Leo lagi Anaya akhirnya menunduk ia menangis,menangis dalam diam sedangkan Leo berlalu dari hadapannya,

setelah Leo pergi ada seorang dokter datang "Anaya,,karena kondisi kamu sudah stabil dan banyak kemajuan,jadi bagaimana jika kemo terapi kita lakukan hari ini??" Tanya dokter itu "Hmm,,baik Dok,saya siap aja sih,kalau emang itu yang terbaik" lalu dokter itu berlalu,dan Anaya hanya terdiam "botak,,,kehilangan berat badan secara drastis,,mual yang sangat parah,,kerusakan pada organ" semua dampak Kemo terapi itu terngiang dipikiran Anaya saat itu "Anaya"panggil seseorang "Keylie,,,gue takut Key"ujarnya "jangan takut Naya,,gue disini,,jangan pernah ngerasa sendiri ya" "enak aja,nggak cuma Lo yang disini,Naya ku,sayangku,pujaan ku,aku akan selalu ada didekat kamu,kamu jangan ngerasa sedih ya,dan jangan takut,apapun keadaannya aku akan selalu ada sama kamu"ujar Cristopian menyemangati "makasi,kalian udah selalu ada buat gue,,Hiks,,mungkin,,kita nggak akan selamanya bisa kaya gini,secara gue bentar lagi mati" "Anaya,,jangan bicara begitu ya"ujar Cristopian "nona Anaya,,mari ikut saya ke ruang Kemo" "iya Dok,yuk Naya,kita ke ruangan,inget Lo nggak sendiri"ujar Keylie lalu mereka menuju ruang Kemo terapi,dan Kemo dimulai Anaya meringis saat jarum itu menembus nadinya dan juga cairan Kemo yang masuk kedalam tubuhnya,ia menangis lalu dokter meninggalkannya dan membiarkan obat kimia itu bekerja,,

Setelah sekitar 4 jam,Anaya kembali keruangannya disana ia masih tertidur dan Cristopian masuk dengan hati-hati membawa sebuket bunga mawar pink dan putih,kesukaan Anaya lalu ia mengecup Anaya dan duduk disebelah Anaya "cepet sembuh sayang"gumamnya menggenggam tangan kekasihnya itu,

dan beberapa saat Anaya terbangun dan Ia merasakan mual yang luar biasa,Cristopian mengambil mangkok besi khusus dan Anaya memuntahkan muntahannya kedalam mangkok itu,Cristopian meneteskan air matanya "sudah??" Anaya mengangguk menanggapi Cristopian lalu ia kembali berbaring,dan ia mulai tertidur "aku sayang kamu"gumam Cristopian,lalu Keylie datang "crist,,Naya tidur??"tanyanya "iya,dia baru aja tidur,tadi dia muntah banyak banget"ujar Cristopian membuat Keylie menghela nafas lalu ia menghampiri Leo yang ada di luar ruangan "Kak,,kakak kenapa nggak masuk??"tanyanya "aku ngerasa bersalah sama naya,tadi aku ngebentak dia Key"ujar Leo membuat Keylie tercengang "Kak,,Kaka harus control emosi kakak,jangan Sepeti ini Kak,,demi Anaya"ujarnya lalu Leo masuk dan melihat adiknya kembali memuntahkan seluruh isi perutnya hingga seperti orang kesakitan saat ia muntah saking parahnya rasa mual di perutnya "uweeekkkk.....hueeekkkk,...uhuk...uhuk,,...huweekkkk,....."Anaya memuntahkan segala hal yang ada diperutnya hingga ia terbaring lemas saking lelahnya setelah muntah tadi "hei,,sudah??"tanya Cristopian "sudah,,uhuk" "mau muntah lagi??" Anaya menggeleng lalu ia berbaring "Cristopian,,aku nggak mau mati...hiks..." "Hei,,jangan bicara begitu Anaya,,jangan bicara begitu ya,,aku kurang suka dengarnya,,yang bilang kamu bakal pergi siapa?? Nggak,kamu nggak akan pergi sayang,,kamu bakal terus sama aku,sampai kapanpun"ujar Cristopian "aku masih mau tiup lilin lilin aku selanjutnya"lirihnya "iya,,kamu harus yakin!! Kalau kamu pasti sembuh,yakin sama aku,,kalau kamu masih bisa Niup
Lilin lilin kamu yang selanjutnya ya,,dan nanti akan ada malaikat malaikat kecil kita yang ikut tiup lilin sama kamu"ujarnya diselingi tawa kecil dijawab senyuman oleh Anaya "nah gitu kan cantik,senyum kamu itu ngangenin tau"ujarnya lalu mereka saling bercerita,,dan Anaya tak menyadari ada Leo yang menunggu diruangan itu saking asiknya dia dengan Cristopian

"oh ya,kamu inget ya pulang dari rumah sakit,nggak boleh telat minum obat,sama Harus banyak istirahat,dan jangan kerja yang berat-berat OK sayang??" "Sayang sayang pala lu peang"ujar Anaya "eh,nakal dia mau aku cium??" "Jangan,,nanti aja,,kapan kapan,ih apaan sih"ujarnya lalu tertawa riang dan hingga malam menjelang Cristopian masih enggan beranjak dari sisi Anaya "oh ya,crist kamu nggak pulang dulu?? Nanti kamu sakit Lho dari tadi kamu belum makan"ujar Anaya "cie perhatian,,nggak ah entar aja,aku mah gampang ntar di rumah juga bisa" "nggak boleh!! Aku nggak mau kamu sakit"ujar Anaya merajuk "iya sayang,,aku pulang ya,muah"pamit Cristopian diakhiri dengan kecupan hangat didahi Anaya dijawab anggukan oleh Anaya dan senyuman hangatnya,

lalu ia berlalu dan ia bertemu dengan Leo "jagain dia ya Kak" "pasti"ujar Leo lalu ia bertukar posisi dan masuk ke ruangan Anaya dan ia tersenyum saat menyadari adiknya sedang memperhatikan hujan yang turun,terbesit perasaan bersalah karena ia membentak princessnya itu ia masuk dengan membawa banyak balon lalu ia menerbangkan balon itu dan ada surat di setiap balon itu
"Maafin aku ya,sayangku-L-"
"Aku minta maaf buat kamu nangis-L-"
"Aku nyesel banget,,,Maafin ya princess-L-" Anaya hanya acuh ia lalu mengambil suntikan dan meletuskan balon itu satu satu dengan jarum suntik dan ia menangis "hei,,Sayang Maafin kakak"Leo berlutut "Kak,jangan begini,aku Maafin asal jangan diulangi lagi"ujar Anaya "iya,kakak janji nggak akan ngulangi lagi,kakak minta maaf sayang"Leo mengecup adiknya dalam dalam ia sangat menyesal saat itu,lalu tak lama kemudian "uhuk" Leo dengan sigap mengambil mangkok yang sudah dibersihkan oleh perawat dan ia membantu Anaya memuntahkan semua isi perutnya yang disebabkan oleh pengaruh Kemo terapi dan ia memijat tengkuk adiknya lalu Anaya menyudahi kegiatannya,lalu kembali berbaring,Anaya memijit kepalanya lalu ia menarik tangannya dan betapa terkejutnya ia melihat gumpalan rambut yang ada ditangannya,

ia menatap nanar rambut itu,rambut pirang cantik yang pupus dari kepalanya,Leo yang melihat itu langsung merebut paksa rambut adiknya itu,lalu tak lama Anaya menangis "sayang,,jangan nangis,,itu cuma rontok biasa kok,,nanti juga tumbuh lagi,jangan khawatir ya sayang,,rambut kamu itu lebat dan indah sayang" "Kak!! Aku itu nggak akan cantik lagi kalau nggak ada rambut!!"ujar Anaya dalam tangisnya "sayang,,Denger,kamu itu cantik,bukan cuma dari fisik sayang,yang akan membuat kamu terlihat cantik itu adalah hati kamu!! Kamu percaya sama kakak kamu itu cantik! Ya sayang,,udah jangan nangis lagi sayang,,"ujar Leo lalu memeluk adiknya itu,,tiba-tiba.....
-To Be Continue-

Kepergian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang