Penyesalan yang Tak Berarti

533 12 0
                                    

Renata Pov
Aku masih syok dengan apa yang dikatakan anakku,aku masih tak menyangka putriku telah pergi untuk selamanya,putriku satu-satunya,kini telah pergi selamanya,dan penyesalan ku bertambah saat aku tak sempat mengucapkan selamat tinggal pada putriku,bahkan aku tak mengikuti prosesi pendoaannya,dan pemakamannya,dan itu karena keegoisan ku yang mementingkan pekerjaan,bahkan aku menolak keinginan putriku untuk merayakan ulang tahunnya,yang tak ku sangka menjadi ulang tahun terakhirnya,aku hanya menatap kosong kedepan,fikiranku melayang jauh,bahkan Leo tak mau memberitahu dimana adiknya dimakamkan,tapi aku tau itu pantas aku terima,entah sudah berapa lama aku menangis hingga kepalaku terasa berdenyut dan memberat
Renata pov end

Ardi yang melihat istrinya tengah termenung mengusap sesaat bahu istrinya lalu menarik istrinya kedalam pelukan hangatnya "sayang,,kamu makan ya,dari tadi kamu belum makan"ujar Ardi "nggak,aku nggak mau.aku akan makan saat aku sudah melihat anakku!!!"tegas Renata sedikit berteriak "sayang,jangan begini,Anaya sudah tenang sayang,jangan buat dia sedih dengan kamu menangis terus menerus seperti ini"ujar Ardi memberi pengertian pada istrinya "nggak di,,,hiks,,anakku belum pergi Ardi!!!"Renata berteriak kencang "sayang,jangan begini ya,kamu harus makan dan istirahat sayang,jangan Sepeti ini terus,nanti Anaya sedih di sana,Anaya udah tenang di surga sayangku"ujar Ardi berusaha selembut mungkin "aku mau Anaya di,,aku mau Anaya aku,,hiks,,,bawa dia ke aku Ardi! Hiks,,,hiks,,,ANAYA!!!!!"jeritan Renata memenuhi rumah itu "tuan,ada apa ini tuan??"tanya BI Minah yang baru saja pulang dari pasar "BI,tolong ambilkan obat penenang punya Renata ya BI"ujar Ardi "baik tuan"BI Minah lalu berlari menuju kamar majikannya dan mengambil obat penenang milik Renata,lalu memberinya kepada Ardi "campur ke minuman BI" "iya tuan" BI Minah mencampur obat itu ke air yang ia berikan pada Renata,setelah minum air itu Renata perlahan tertidur.

Disisi lain,
Keylie sedang menemani Leo yang masih tidur,dan Keylie bersyukur suhu tubuh Leo sudah normal kembali,ia membelai wajah kekasihnya dengan sayang,lalu ia beranjak,ia melakukan pekerjaan sehari-harinya,setelah beberapa saat ia kembali dengan membawa nampan yang berisi sepiring makanan dan segelas susu hangat "kakak,bangun yuk Kak,makan dulu" "engghh,sayang,makasi ya," "iya sama-sama"ujar Keylie lalu Leo memakan makanan buatan kekasihnya dengan lahap membuat Keylie tersenyum senang "kamu udah makan sayang?" "Sudah Kak,barusan aku sudah makan,kakak makan lagi ya" Leo mengangguk dan Tersenyum, "Key,kamu siap kalau kita pergi minggu depan?" "Kenapa buru-buru Kak??" "Aku ada kerja sayang,kamu ikut aku ya"ujar Leo "Hmm,,iya Kak,Keylie ikut" "makasi ya sayangku" "terus sekolah aku gimana Kak?" "Kamu kan udah mau lulus" "minggu depan aku ujian Kak,mungkin aku nyusul kakak aja ya" "mmm,huft,gini deh,kita tunda keberangkatan Sampe bulan depan ya" "iya Kak,tapi kakak nggak masalah?" "Nggak sayang,kakak kesana mau survei tempat" "ooo,OK Kak,makasi ya udah mau ngerti Keylie" "iya sayang,nanti kamu kuliah disana aja,terus selesai kuliah kita nikah" "hm? Nikah?? Masih lama Kak"ujar Keylie malu "ih,merah pipinya,cie blushing,hahaha,oh ya Cristopian gimana ya keadaannya? Udah seminggu nggak ketemu dia" "dia ke Jerman Kak,katanya sih minggu depan balik buat ujian,setelah kepergian Anaya dia Nyibukin diri sama kerjaan" "Hmm,yaudah nanti kita hibur dia ya sayang,kakak juga ngerti perasaan dia,apalagi Anaya pergi sehari sebelum mereka tunangan" "iya Kak,Hmm,Cristopian pasti terpukul banget deh" "iya sayang kakak tau,oh ya,hari ini kita ke makam ya,udah seminggu,kan kita udah janji seminggu sekali mau jenguk Anaya" "iya Kak,Keylie inget kok,Keylie udah pesan bunga mawar 9 warna kesukaan Anaya" "iya sayang,yaudah deh,kamu istirahat dulu,kakak mau mandi" "iya Kak,Key juga mau mandi dulu" mereka lalu mendi dikamar masing-masing

Dirumah Anaya,terlihat Ardi sedang merenung dengan wajah yang sembab,ia terlalu lama menangis sampai akhirnya matanya menjadi sembab,BI imah yang khawatir menghampiri majikannya "maaf tuan,apa tuan ingin sesuatu?"tanya BI imah "saya ingin putri saya BI,saya ingin putri saya kembali"ujar Ardi dengan nada lirih "tuan,non sudah pergi,nggak baik kalau terus menangisi yang sudah pergi,nanti non nggak tenang disana tuan"ujar BI imah "BI,apa bibi tau dimana Anaya dimakamkan?"tanya Ardi,BI imah terlonjak ia tau dimana Anaya dimakamkan,tapi Leo memerintahkannya untuk tidak memberitahu kedua orang tuanya, "maaf tuan,saya..saya tidak tau"ujar BI imah "Hmm,saya merindukan putri saya BI,sangat,saya menyesal,karena lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan putri saya"ujar Ardi sangat sangat lirih, "tuan,non dulu sangat menunggu tuan,bahkan non sekuat tenaga melawan penyakitnya untuk tuan,saya ingat waktu itu,,"
Flashback
"Non,,non sedang apa non?" "Aku lagi cari alternatif buat penyakit aku BI,aku mau sembuh,demi mommy dan daddy" "non sudah minum obatnya?" "Sudah BI,ya walaupun aku bosan minum 7 jenis obat itu,tapi tak apalah,demi mommy dan daddy juga Kak Leo,Cristopian dan Keylie,aku rela kok BI" "hmmm,,non.bibi bangga,non nggak pernah putus asa sama penyakitnya non" "putus asa sih sebenarnya pernah BI,tapi,aku tetap optimis,Hmm,aku pengin banget bisa tiup lilin lilin aku selanjutnya BI,dan aku juga ingin merayakan ulang tahun aku sama mommy dan daddy untuk pertama kalinya lagi,setelah 7 tahun aku rayainnya sama Kak Leo terus" "iya non,bibi do'ain ya,ya sudah,sekarang non princess istirahat ya,biar seger lagi" "iya BI,iya,"
Flashback off

Kepergian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang