Nia mengerjap-kan matanya beberapa kali, dan memejamkan matanya lagi untuk menghilangkan sakit yang melanda di bagian kepalanya. Setelah dirasa mending, Nia membuka mata dan langsung bertatapan dengan langit - langit UKS. Ia bangun dari tidur-nya dan membuat posisinya yang tadi tiduran menjadi duduk dan bersender di senderan kasur itu. Ia
mengalihakan pandangannya mengelilingi UKS dan hanya menemukan 3 orang termasuk diri-nya
Nia mencoba mengingat ngingat kejadian yang menimpa dirinya dan menyebabkan dia berakhir di ranjang UKS ini. Ah iya, tadi Ia kesiangan dan berakhir dengan terlambat dan Ia dihukum hormat dilapangan bendera bersama beberapa murid lain-nya, tak berapa lama kemudian Ia merasakan pusing melanda kepala-nya lalu pandangan-nya buram dan Ia sudah tak sadarkan diri lagi
"Nia, lo udah sadar? dari kapan?" Nia mengalihkan pandangannya ke arah pintu UKS saat ada yang memanggil-nya. "Belum lama, sekitar 10 menit yang lalu mungkin" Jawab Nia. "Nih makan dulu, udah aku beliin nasi goreng tempat mang ucup sama air mineral" Krystal berbicara sambil menyerahkan kantung plastik yang berisikan satu bungkus nasi goreng dan air mineral
"Thanks ya tal" Ucap Nia setelah meminum air mineralnya"Iya sama- sama" Krystal menjawab sambil membuka-kan bungkus nasi goreng untuk Nia "Tadi aku kaget waktu si Bima bilang kamu pingsan dilapangan waktu dihukum sama pak Mamat" Krystal mulai bercerita "Aku mau keluar kelas, tapi ngga boleh sama Bu Esti, gatau kenapa. Padahal ya, aku mah udah panik takut kamu ngga ada yang nolongin, eh kata si Bima kamu udah ada yang nolongin yaudah aku gajadi kesini"
Nia masih asik dengan nasi goreng mang ucup yang dibelikan Krystal untuknya, sambil mendengarkan cerita Krystal. Nia tertawa kecil mendengar logat Krystal yang tak berubah dari dulu. Sudah lebih dari 3 tahun Ia menetap di Jakarta, tapi tetap saja logat sundanya tidak hilang. Gadis asal bandung itu masih nyaman menggunakan aku - kamu, meskipun terkadang Ia juga menggunakan gue - lo tapi, aksen aku - kamu lah yang lebih sering dipakai
"Kamu kenapa ketawa? Emang ada yang lucu?" Krystal menatap Nia dengan muka polos-nya. Nia menggeleng "Nggak ada, oh iya Bima bilang ngga siapa yang bawa gue kesini?" Kini gantian Nia bertanya pada Krystal "Iya, kata-nya teh, si kasep Lintang yang bawa kamu kesini" Nia menaikan alisnya bingung "Lintang? Lintang siapa"
"Lintang mantan kamu, siapa lagi emang. Disekolah ini yang nama-nya Lintang teh cuma satu Nia" Krystal memutar bola matanya malas, " Terus teh kata si Katya yang tadi ada dilapangan, si Lintang teh udah kaya superhero waktu nolongin kamu dia...." Suara Krystal menghilang digantikan dengan suara suara batin yang sudah ribut dikepala Nia
Krystal masih terus bercerita, sedangkan Nia masih fokus dengan pikiran-nya. Ia tidak yakin bahwa Lintang benar benar menolongnya. Ia mengalihakan pandangannya, menatap jendela UKS, namun Ia malah melihat seorang laki - laki sedang menatap kearahnya. Nia memicingkan matanya, berusah melihat siapa laki - laki itu. Beberapa detik kemudian ketika pandangan mereka bertemu, laki - laki tersebut pergi meninggal-kan tempat-nya.
Nia menyerngit bingung. Apa yang dilihat-nya tadi tidak salah-kan? Ia yakin laki- laki yang Ia lihat di jendela tadi itu Lintang. "Mau apa dia disana? Apa dia ingin melihat pasien yang berada disebelah-ku? Tidak mungkin siswa itu laki - laki, dan sepertinya masih kelas 10, mana mungkin Lintang kenal. Apa dia ingin melihat-ku? Apa benar Ia yang menolong-ku?" Batin Nia berfikir keras
Nia menggelengkan kepala-nya, Ia merasa hal tadi itu tidak penting untuk difikirkan "Tapi masa iya?" Lagi lagi batin Nia berbicara "Nggak penting amat sih". Krystal memperhatikan Nia bingung, kenapa teman-nya itu geleng geleng dari tadi? Apa dia sedang berlatih berjoged?
"Woy ngelamun aja lo berdua, ini lagi satu. Lo ngapain Ni geleng geleng gitu" Ucap Liam yang baru datang bersama Mike. Nia dan Krystal tersentak kaget "Apasih kalian berdua, gue lagi mikir, kenapa Nia geleng geleng kaya gitu" Ucap Krystal dengan raut muka polos "Nggak nggak papa, lo berdua kenapa udah keluar" Tanya Nia mengalihkan pembicaraan
"Udah istirahat sih, makannya jangan kebanyakan ngelamun" Kini ganti Mike yang berbicara. Nia mendengus "Yaudah ayo kantin" Ajak-nya "Tapi kamu kan habis makan, kamu mau makan lagi?" Krystal bertanya sambil menatap Nia "Enggak lah, gue nemenin kalian aja" Jawab Nia dan di angguki oleh Krystal
Nia turun dari ranjang-nya, Ia merapikan selimut yang tadi dipakai-nya, lalu berjalan menuju pengawas UKS dan minta izin untuk keluar. Setelah di Izinkan mereka berjalan menuju kantin. Nia duduk dibangku yang ada di pojok, karenatinggal itu satu - satunya bangku yang tersisa. Ia kembali memikirkan perkataan Krystal tadi, bahwa Lintang menolong-nya.
"Hayloh ngalamun lagi" Nia tersentak, Ia menatap tajam Mike dan Liam yang sedang tersenyum jahil. "Sorry - Sorry. habis lo dari tadi bengong, kenapa sih" Tanya Liam sambil duduk dikursi yang ada dihadapannya
"Nggak papa Mike, dibilangin juga" Nia memutar bola mata-nya malas. Mike dan Liam hanya tertawa kecil kemudian mereka menyantap makan yang telah mereka beli. Nia membawa pandangannya mengelilingi kantin yang sekarang sedang di penuhi oleh manusia - manusia yang kelaparan. Ia mendapati Krystal sedang mengantri mie ayam dengan segelas es teh ditangan-nya. Lalu Ia kembali membawa pandangannyapergi ke pojokan kantin, terlihat disana ada sekumpulan anak laki - laki yang sedang menikmati makanan-nya. Saat ingin memindahkan pandangannya, lensanya terkunci dengan sepasang lensa berwarna coklat pekat yang sedang memandangnya
"Woy, serius banget tatap tatapan sama mantan" Ucapan Krystal berhasil membuat Nia berkedip dan langsung mengalihkan pandangannya pada Mike dan Liam yang sedang menatap dirinya. "Ati -ati ntar cinta lagi loh" Nia mendengus dan menatap Krystal yang sudah duduk disampingnya "Nggak mungkin lah, gue-kan udah punya Steven" Krsytal mengangkat bahunya acuh "Ya siapa tau lo putus sama Steven terus balik lagi ke Lintang"
Nia mendelik mendengar ucapan ngawur Krystal "Mulut-mu itu lho tal, gue siram pake sambel baru tau lo. Jangan ngawur kalo ngomong" Krystal yang diajak berbicara hanya menunjukan cengiran khas-nya " Lagian gue paling anti balikan sama mantan" Setelah itu hening menyelimuti meja mereka. Mike, Liam, dan Krystal sibuk menikmati makanan-nya sendiri - sendiri, sedangkan Nia sibuk dengan pikirannya sendiri
"Masa iya gue suka lagi sama Lintang, kan ngga mungkin. Orang gue udah punya Steven"Batin Nia masih berperang. Hingga bel masuk mengitrupsi membuat peperangan yang ada di otak-nya terhenti. Nia yang melihat Krystal, Mike, dan Nial saudah selesai makan segera berdiri, dan tanpa disuruh-pun mereka bertiga ikut berdiri dan berjalan beriringan menuju kelas.
***
Yuhuww
Aku backk, sama seperti yang sudah aku jelas-kan sebelumnya, cerita ini aku rombak. Termasuk nama - nama pemainnya juga. Tara aku ilangin, aku ganti jadi Mike dan Liam.
Dan yang tadi-nya mereka masih kelas 10, aku rubah jadi kelas 12. Soalnya kurang masuk akal kalo Nia sama Lintang dulu pacaran waktu kelas 7 SMP. Walaupun emang banyakk anak sekarang yang udah pacaran umur segitu, tapi-kan jarang ada yang udah bener - bener mengerti cinta kaya yang dialami di cerita ini, jadi aku mutusin mereka mulai pacaran kelas 9 aja.
Masih minat-kan kalian membaca ini?
Yogyakarta, 14 April 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
I love my ex [HIATUS]
Teen FictionNia. Gadis cantik kelas 12 yang banyak di sukai pria di sekolahnya baru saja mengakhiri hubungan-nya dengan sang kekasih. Lintang. Biang onar yang masih mengejar cinta Nia dan menemukan celah segera memasuki celah tersebut. Berusaha mendapatkan kemb...