[3] Teringat tentang kita

3.9K 171 1
                                    

Vote sebelum membaca dan Comment setelah membaca
Sorry for typo's and Happy Reading

"Faktanya kita tidak benar benar pernah saling melupakan. Hanya mencoba menjaga jarak agar tak saling merindukan"

"Loh Lintang, ngapain lo disini?" Pagi hari Nia sudah dikejutkan dengan kedatangan Lintang secara mendadak yang sudah ada di depan rumah-nya "Jemput lo, ayo berangkat bareng"

"Lo disuruh Alex lagi ya?" Nia bertanya pada Lintang yang hanya terdiam tidak menjawab

"Kan gue udah bilang, kalo Alex nyuruh lo jangan mau. Gue bisa berangkat sendiri, lo kan bukan supir gue"

"Ngga usah bawel, udah buruan naik" Nia mendengus sebal lantaran dia belum sempat menyelesaikan kalimatnya tapi sudah dipotong begitu saja oleh manusia di depannya ini.

"Iya - iya" Ujar Nia pada akhirnya dan segera menaiki motor Lintang

"Masih suka vanilla tang?" Ujar Nia memulai pembicaraan setelah terjadi keheningan beberapa saat

"Masih, kenapa emang?" Jawab Lintang "Nggak, nanya doang sih. Habis jaket lo masih bau vanilla"

"Enak sih baunya. Bikin candu" Ucap Lintang sambil tertawa. "Dih, Candu" Nia tertawa dibelakang punggung Lintang

"Beneran kali, nih coba lo cium" Ucap Lintang sambil memundur - mundurkan badannya agar Nia bisa mencium parfum dengan aroma vanilla yang tadi Ia gunakan sebelum berangkat menjemput Nia

"Apa sih Tang. Jatuh gue entar" Nia mendorong tubuh Lintang kedepan sambil tertawa terbahak - bahak, bahkan matanya terpejam dan mengeluarkan air

"Enak kan? Padahal dulu ya ada yang bilang ke gue kalo baunya ngga enak lah, bikin enek lah, eh ternyata di pakek sampek sekarang" Ujar Nia dengan sisa tawanya

"Itu-kan dulu Ni, nggak usah di inget - inget lagi lah" Nia menyemburkan kembali tawanya yang sudah mereda tadi karena melihat raut wajah Lintang

"Biasa aja lah muka-nya nggak usah di jelek-jelekin gitu. Udah jelek juga" Lintang mendengus lalu tertawa kecil

Lintang terus saja mengeluarkan lelucon leluconnya. Nia hanya tertawa dibelakang punggung Lintang dan sesekali memukul pelan punggung lelaki tersebut ketika perutnya sakit pada saat tertawa

"Makasih ya Tang" Nia turun dari sepeda motor Lintang dan menyerahkan helm berwarna merah muda yang tadi dipakainya ke Lintang

"Iya sama - sama. Nanti pulang bareng gue" Kata Lintang setelah menerima helm dari Nia. "Nggak usah Tang, gue pulang sendiri aja"

"Nggak bisa gitu, lo berangkat bareng gue pulang juga harus sama gue" Ucap Lintang sambil menarik ikat rambut Nia lalu berlalu begitu saja

Nia hanya menghela nafas lalu berjalan meninggalkan parkiran menuju ke kelasnya

"Ni, lo balikan sama Lintang?" Nia memutar bola matanya malas

Baru saja Ia sampai di kelasnya, belum duduk. Bahkan belum sempat berjalan menuju ke arah bangkunya Krystal sudah berlari kearahnya hanya untuk menanyai tentang dirinya Dan Lintang

"Enggak" Jawab Nia cuek

"Tapi banyak yang bilang iya Nia. Lo nggak bohong kan?" Krystal menatap Nia dengan pandangan penuh selidik

I love my ex [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang