Adrian baru saja memarkirkan mobilnya di parkiran kampus dia melihat alea gelisah di tempat duduknya,
"Kau tidak niat turun" tanya adrian
"Aku rasa kelasku sudah dimulai, apa kau lagi sibuk" alea malah balik bertanya kepada adrian
"Tidak, aku banyak waktu untuk menemanimu" alea kembali memutarkan pandangnya kedepan
"Aku sudah menyuruh teman ku untuk datang ke sini, bisa kau menemaniku sampai dia datang, aku tidak PD menunggu diluar dengan pakaian seperti ini" adrian sedikit kecewa karna alasan alea barusan, tapi dia tidak mau menampakkannya
"Baiklah, soal yang tadi aku masi...."
"Sudah ku katakan berpura-pura lah tidak tau dan jangan mencari tahu, dan menjauhlah dariku setelah ini, itu temanku sudah datang" alea benar-benar tidak ingin ada orang lain yang terlibat dalam masalahnya, apa lagi orang seperti adrian dia terlalu baik untuk terjerumus dalam kehidupannya yang gelap, alea melihat alan yang berjalan kearah mobil yang di tumpanginya, dan alea melambaikan tangannya
"Ini jaketmu, ohh.. apakah ini temanmu semalam" alan memberikan jaket untuk alea dan dia melihat seorang pria yang duduk di sebelah alea, dan alea tau alan sedang menyindirnya, alea langsung memasangkan jaket ketubuhnya
"Terimakasih atas tumpangannya dan maaf sudah membuatmu ikut menunggu" alea bermaksud keluar dari mobil milik adrian tapi dia merasakan ada tangan yang menahannya
"Tunggu" ucap adrian
"Apa lagi, aku harus pergi ada hal yang harus aku urus, dan aku harap kau mendengar perkataanku tadi, permisi" alea langsung keluar tanpa mau mendengar perkataan adrian dia langsung masuk kedalam mobil alan yang tidak jauh dari tempatnya, sedangkan adrian dia merasa ada yang ganjal dari ini semua
aku harus mencari tau tentang ini semua, ahh... aku tau dengan Siapa aku harus bertanya kata hati adrian dia pun memutuskan keluar dari mobil dan masuk kedalam gedung universitas tersebut.Alea menatap tajam kearah alan yang terus memperhatikannya
"Kenapa kau menatap ku seperti itu, bisa kau jalankan mobilnya" ucap alea sambil mengambil tas yang berisi baju gantinya, alan pun menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran kampus"Bisa kau jelaskan kenapa kau bisa bersama pria itu, dan kenapa kau menghilang semalam" tanya alan menuntut jawaban dari alea, alea belum menanggapi pertanyaan alan dia sedang asik menukar bajunya
"Nanti akan aku ceritakan bisa kau berhenti didepan sana" kata alea sambil menguncir rambutnya, alan pun mengikuti perkataan alea dia memarkirkan mobilnya di pinggir jalan
"Turun" alan bingung dengan perkataan alea
"Apa katamu" ucap alan bingung
"Aku bilang turun alan" ulang alea sekali lagi dengan suara sedikit tinggi, alan pun menuruti perkataan alea, dia turun dari mobil dan alea langsung pindah duduk di kemudi, alan pun langsung berjalan kepintu satunya lagi, tapi sialnya alea malah mengunci pintu mobil miliknya
"Heii bisa kau buka pintunya, aku mau masuk" ucap alan sambil mengedor pintu mobil
"Kau pulang pakai taksi saja, aku mau pinjam mobilmu dulu ada yang mau aku urus, nanti akan aku jelaskan" dan alea langsung tancap gas meninggalkan alan seperti orang bodoh di pinggir jalan, alea bisa mendengar teriakan alan yang mengumpatnya, alea semakin menambah kecepatan mobilnya dan membuat pengendara lain ikut mengumpatnya, bagi alea kecepatannya saat ini belum apa-apa baginya, dia pernah lebih dari ini dan saat tertentu dia akan menjadi penguasa jalan.
**********************
Alea berhenti di gedung yang pernah menjadi tempat tinggal untuknya dulu, dia keluar dalam mobil dan berdiri sejenak tidak ada yang berubah fikir alea, kemudian dia memutuskan untuk masuk kedalam, banyak penjaga yang dia temui sepanjang jalan dan semuanya memberi hormat kepadanya, begitulah yang akan di lakukan mereka jika alea datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS BLIND
Acak18± tidak ada sinopsis langsung baca aja ya. note: tolong tinggalkan jejak jangan jadi pembaca gelap. oke :)