#8

1.9K 28 0
                                    

Adrian terus mondar-mandir menunggu orang yang dicarinya dan semua mahasiswa memperhatikan dirinya yang kini sedang berdiri di koridor kampus.

"Jo, berikan padaku biar aku yang memberikannya" adrian mendengar teriakan seorang wanita yang kini sedang kejar-kejaran dengan seorang pria, ya mereka adalah monica dan joshua

"Nih ambil kalau bisa" monica terus meloncat mengambil buka yang ada di tangan joshua, mereka persis seperti bocah lima tahun tapi mahasiswa lain acuh dengan keributan yang mereka buat, nampaknya hal ini sudah biasa bagi mereka

"Joshua" panggil Adrian dan membuat jo menoleh

"Yee... Dapat" ucap monic yang mengambil kesepakatan lengah dari joshua, dan membuat joshua mendengus kearah monica

"Apa kalian sibuk" tanya adrian yang kini sudah sampai dihadapan joshua dan monica

"Tidak kak, kami baru selesai dari mata kuliah mungkin setelah makan siang baru ada kelas lagi" jelas jo yang membuat adrian tersenyum

"Bagaimana kalau kita makan siang bersama, aku yang teraktir" Adrian melihat mata berbinar dari monic dan joshua, nampaknya mereka benar-benar sedang kelaparan fikir adrian

"Oke, kita makan di cafe depan saja biar dekat" usul joshua

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Kini mereka bertiga sudah berada di cafe yang dimaksud joshua sambil menyantap makanan yang mereka pesan.

Mungkin ini saatnya adrian membatin sambil memperhatikan dua orang didepannya yang sedang asik mengunyah

"Ehmm...kenapa kalian berdua saja kemana alea?" ucap adrian sambil membersihkan mulutnya dengan tissue dan pura-pura tidak tau keberadaan alea

"Dia izin, katanya dia akan datang agak siang, dan dia tidak beritahu alasannya" jawab monica yang masih asik dengan makanannya

"Oh begitu, apa kalian bertiga sahabatan sudah cukup lama, aku perhatikan kalian sangat dekat" adrian kembali melontarkan pertanyaan kepada mereka berdua

"Ahh tidak juga, aku dan alea bersahabatan sekitar dua tahunan, dan aku tidak pernah bersahabatan dengan pria ini" ucap monica sambil menatap malas kearah joshua

"Siapa juga mau punya sahabat seperti mu, karna kau teman alea saja makanya kau bisa dekat dengan pria populer dikampus ini" joshua menepuk-nepuk dadanya seakan menyombongkan diri dan itu membuat monica semakin mencibirnya

"Kalau kau sudah berapa lama dekat dengan alea jo?" Adrian kembali melontarkan pertanyaan dan membuat joshua memasang tampang berfikir

"Hmm sekitar setahun setengah, ya setelah dia menyelamatkan ku, dan aku butuh perjuangan bisa berteman dengan nya"

"Menyelamatkan mu, maksudnya?" Adrian begitu sangat penasaran begitu banyak pertanyaan di otak Adrian tentang sosok seorang aleana, dan dia harus menemukan semua jawabannya, sedangkan Monica dia juga asik mendengarkan cerita joshua karna joshua tidak pernah cerita tentang masalah ini sebelumnya

"Iya, malam itu aku baru saja pulang dari pesta temanku dan waktu diperjalanan pulang aku dihadang beberapa orang yang berniat mencelakai ku, mereka benar-benar ingin membunuh ku saat itu, tapi kau tau alea datang diwaktu yang tepat dia berhasil membawa ku pergi dari gerombolan penjahat itu ntah cara apa yang dia lakukan karna kesadaranku tiba-tiba menghilang, saat itu aku tidak tau kalau kami satu universitas dan dia pun seakan-akan tidak mengenaliku padahal aku tau betul dia orang yang menyelamatkan ku dengan ada bekas luka dipergelangan tangannya"
Cerita joshua semakin membuat Adrian penasaran sungguh banyak teka-teki yang disimpan alea dalam dirinya,

"Jadi maksudmu alea lah yang menghajar para gerombolan penjahat itu jo" monica langsung melontarkan pertanyaan yang membuat dia penasaran dengan cerita joshua barusan

"Aku tidak mengatakan dia yang menghajar penjahat itu, aku hanya mengatakan dia menolong ku" monica hanya menggangguk mengerti, sedangkan adrian dia sedang asik dengan pemikirannya.

°
°
°
°
°

Alea baru saja sampai di kampus, jam kelasnya akan berlangsung setengah jam lagi dan alea hanya berdiam diri di kursi Taman sambil memperlihatkan mahasiswa yang berlalu lalang di hadapannya, fikirannya saat ini sangat kacau dia takut jika musuh-musuhnya sudah mengetahui keberadaannya dan apa lagi sampai tau penyamarannya selama ini, alea tidak mau ada korban lagi karna dirinya, di pegangnya pergelangan tangannya dimana ada bekas luka yang sangat jelas disana itulah saksi kekejaman musuhnya yang memberi tanda di tubuhnya.

Jika waktu bisa berputar alea lebih mengorbankan dirinya sendiri dari pada harus kehilangan saudara satu-satunya, alea bukan jenis wanita cengeng yang akan menangis dia begitu membentengi dirinya agar menjadi wanita kuat karna dia harus menuntaskan misi yang tertunda selama ini

"Alea" ucap seseorang sambil menepuk pundak alea dengan refleks alea memegang tangan orang itu dan memblintirnya membuat orang itu berteriak kesakitan

"Awww... Kau ingin menanggalkan tanganku" setelah mengetahui siapa orang yang membuat dirinya kaget dengan cepat alea melepaskan pegengan tangannya dan membuat orang itu mengaduh kesakitan

"Kenapa kau membuat ku kaget jo" tanya alea kepada joshua yang masih mengusap tangannya yang sakit

"aku sudah memanggilmu dari tadi tapi kau hanya asik melamun, jadi siapa yang mengagetkan mu,
ahh..  Tanganku rasanya ingin copot kau buat" alea merasa bersalah sudah membuat joshua kesakitan seperti ini, ini karna dirinya melamun memikirkan hal yang tidak-tidak

"Sini aku lihat" alea mengambil tangan joshua dan memijatnya

"Siapa suruh kau mengagetkannya, aku berharap tanganmu dibuat tanggal tadi" terdengar suara monica yang sedang tertawa karna melihat joshua kesakitan

"Sialan kau" umpat joshua yang masih memasang tampang kesakitan

"Kalian dari mana, aku mencari kalian dari tadi" tanya alea yang sedang menyandang tas ranselnya

"Baru siap makan, tadi kak Adrian mentraktir kami kau sih datang telat" mendengar nama itu membuat alea sedikit menegang, alea takut Adrian akan jadi target musuh-musuhnya karna mereka melihat Adrian bersama nya. Di tambah darker menyuruh dirinya mengawasi Adrian, apa Adrian juga sedang dia  incar?

"Heii alea kau melamun" guncangan di bahunya membuat alea tersadar dari lamunan dan menatap monic yang sedang memperhatikan dirinya

"Kau bicara apa tadi" monic menggelengkan kepalanya karna pertanyaan polos alea barusan

"Sudah lupakan lebih baik kita ke kelas, jam pelajaran akan di mulai" mereka bertiga akhirnya melangkah meninggalkan Taman kampus dan berjalan kearah gedung kampus.

~~~~~~~~~~'~~~~~~~~~~

LOVE IS BLINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang