#13

1.8K 150 8
                                    

nayeon diam seribu bahasa menatap mark

"aku tidak berniat menghancurkan mu jadi kembalilah tidur" ucap mark yang sekarang sudah melepas kemejanya dan mengambil bajunya lalu kembali berbaring di kasur.

sedangkan nayeon berjalan menuju pintu kamar mark dan kembali ke kamar tamu.

Nayeon POV

Setelah apa yang terjadi beberapa menit lalu, sekarang aku berada kamar dan merenungkan hal tak terduga tadi.

Pabo, apa yang aku lakukan. mengapa aku tidak bisa menghentikan mark, kenapa aku bisa masuk dalam pelukannya semudah itu. apa yang mark pikir kan sekarang, apa tadi dia mengujiku apa kah aku perempuan gampangan atau tidak. Aishhh pabo!

"ulji maseyo nayeon" aku menyemangati diriku sendiri karna air mata ini tak terhentikan lagi (jangan menangis)

"otteokhae, apa mark akan membuangku setelah ini?" pikiran ku sudah berisi tentang hal-hal negatif yang mungkin terjadi setelah ini.

bagaimana mungkin hal seperti tadi terjadi. jika eomma dan appa tau, apa yang akan mereka lakukan?

Tuhan, selamatkanlah aku. aku mencintai mark dengan semua hal yang ia lakukan. ini kah akhirnya?

"bahkan aku masih mencintainya dengan semua hal yang terjadi selama ini, hahah" ucapku mencoba menghibur diri namun tawaku saja saat ini terdengar jelas layaknya seseorang yang sedang menangis.

jika saja mark bisa mencintaiku seperti aku mencintainya. tidak, setidaknya jika mark sedikit saja mencintaiku mungkin hal ini tak akan terjadi dan mungkin luka hati inu takkan memburuk seperti ini

Mark POV

"aku tidak berniat menghancurkan mu jadi kembalilah tidur" ucapku ketika aku tersadar apa yang baru saja aku lakukan bukanlah mimpi.

ya, aku mabuk meminum 3 gelas anggur karna pikiranku kacau melihat nayeon dan eunwoo. apalagi bibir nayeon yang tersenyum saat tubuh mereka berdua bergerak mengikuti irama. jinjja

jujur, aku berfikir bahwa semua yang terjadi itu hanyalah sebuah mimpi.
namun saat aku berhasil tersadar dari pengaruh minuman, aku sontak menghantikan segalanya.

aku tak pernah berniat melakukan ini sebelum aku bisa mengubah sifatku, tapi mungkin akan sulit karna sampai saat ini aku masih belum berhasil.

aku tak ingin menghancurkannya jika hal tadi terus berlanjut. kami bahkan masih sekolah. apa yang akan eomma dan appa katakan.

aku pun memilih mengambil segelas air agar menenangkanku. namun, aku mendengar suara tangisan dari kamar tamu yang sudah pasti suara nayeon.

saat aku mendekati pintu kamarnya, aku mendengar apa yang ia ucapkan

"otteokhae, apa mark akan membuangku setelah ini?"

"bahkan aku masih mencintainya dengan semua hal yang terjadi selama ini, hahah"

mendengar semua itu, hatiku terasa tergores. bagaimana mungkin nayeon berfikir aku akan membuangnya? dan setelah semua hal yang terjadi selama ini, maksudnya dengan sifat burukku selama ini?

mianhae nayeon

Author POV

keesokan harinya, semua terasa canggung baik di meja makan juga di dalam mobil.

setibanya disekolah, mark membukakan pintu mobil untuk nayeon dan ia sedikit menarik nayeon agar berjalan berdampingan dengannya

beginikah caranya agar nayeon tau aku mulai membuka hatiku untuknya ucap mark dalam hati saat mereka berjalan menuju kelas

TO BE USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang