-6-

100 7 5
                                    

Kerlap kerlip lamu festival memenuhi pusat kota. Hari ini, semua orang sedang bahagia. Perayaan hari jadi kota kelahiran Ryu sedang berlangsung. Dan aku yakin dia juga pasti akan ikut serta dalam gerumbulan lautan manusia itu.

Kuamati setiap orang yang melintas. Mencari Ryu ku yang selalu menghilang dari jangkauanku.

Sempat dia bersamaku. Sama seperti saat ini, saat festival beberapa tahun lalu. Dan kesan yang sampai kini tersimpan adalah, memalukan.

Saat itu dia bersama kekasihnya. Dan aku hanya sebagai hiasan. Rasanya aku seperti tidak diperlukan, tapi aku memang tidak diperlukan. Hanya seorang pengganggu yang sangat menyebalkan.

Walau memang menyakitkan, tapi aku akan selalu mengenang setiap detik saat aku bersama mu. Indah atau tidak aku tak peduli. Aku hanya peduli tentang waktu ku bersamamu. Aku hanya peduli pada setiap saat yang aku lalui bersamamu.

Jika memang tahun ini pun tak jauh berbeda, jika di festival tahun ini kau akan membawa seorang gadis lain lagi. Aku akan tetap menyayangimu. Aku akan tetap mengingatmu, sekalipun kau sudah tak mengingatku.

Tapi, kenapa sekarang kau berjalan sendiri. Di tengah kerumunan manusia ini, kenapa kau sendiri? Di mana gadis-gadis yang selalu kau pilih untuk menemanimu. Apakah mereka semua sudah pergi? Mengapa kau tak mengajak salah satu dari mereka?

Terasa aneh di mata ini jika Ryu berjalan sendiri. Kasihku, kini berjalan sendiri. Ingin rasanya menggandengnya, aku tak tega membiarkannya berjalan sendiri seperti ini.

Arah pandangan ini tak pernah beralih dari sosok Ryu yang selalu menyita perhatianku ini. Kupandangi dia, kaos putih terasa sangat cocok untuknya. Dipadukan dengan celana jeans selutut. Terasa santai, tapi membuatku semakin jatuh cinta padanya. Setiap hal kecil yang dia lakukan, akan selalu membuatku semakin tak ingin kehilangan dirinya. Tapi nyatanya aku akan lebih dulu kehilangan dirinya.

Perlahan dia mulai mendekati sebuah kedai bunga. Merah, putih, pink, ungu semua ada di sana. Tersusun rapi dan terlihat cantik. Aku menyukainya. Sepaket bunga anemone putih menarik perhatianku. Ingin rasanya untuk memiliki bunga putih itu.

Aku terkejut melihat bunga yang dipilih Ryu. Dia dengan mantap mengambil sepaket bunga anemone putih yang menarik tadi. Ditambah dengan setangkai mawar merah, dia membungkusnya dengan cantik. Dengan pita pink sebagai pengikatnya.

Betapa beruntungnya gadis yang akan menerima hadiah dari Ryu ini. Jika boleh, aku akan iri padanya.

Tapi, jika memang dengan memberikan bunga itu Ryu akan bahagia. Aku juga akan ikut bahagia. Karena memang hanya itu yang bisa kulakukan. Bahagia di saat dia bahagia.

Sesaat aku teringat akan hari esok. Air mata lagi-lagi tak terbendung. Aku tak yakin jika dia akan mengingatku esok. Di saat dia akan benar-benar melupakanku, aku yang akan memberikan pesanku padanya. Dan jika mungkin besok dia mengingatku, aku akan sekali muncul di hadapannya. Dan itu akan menjadi yang pertama dan terakhir kalinya aku bertemu dengannya.

Pulanglah kasih, tidurlah dengan nyenyak. Jemputlah hari esokmu, sampaikanlah kabarmu padaku. Aku akan selalu menunggumu, apa pun yang terjadi. Tak akan ada perubahan pada rasa ini. Rasa yang pernah ada untukmu akan selalu sama. Bagiku kau tetap sama, bagiku kau penyempurnaku. Dan akan selalu begitu.

Akhirnyaa,,, chp 6 up *yeayyy setelah melewati berjuta rintangan yang berupa tugas dan tugas *ugh~
Oh, iya ttp Vomment yaaa sayy...
And ttp Stay here yeayy~ I love you all *muachh

ANEMONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang