MLWML-2

3.4K 164 10
                                    

Happy reading :) Jangan lupa Vomentnya :*

Maaf kalau misalnya lambat up nya :')

Typo bertebaran!

*****

"Sayang, aku berangkat kerja dulu, kamu di rumah hati-hati, kalau ada apa-apa langsung telfon aku" ujar Rio pamit kepada Diana yang masih terbaring lemah di atas ranjang.

"Iya, kamu juga hati-hati" jawab Diana Dengan suara parau.

"Huh... seandainya gak ada meeting yang penting aku pasti gak ke kantor" ujar Rio mendesah.

"Sudah-sudah, kamu pergi gih, aku gapapa kok" ujar Diana berusaha tersenyum.

"Aku pergi dulu, assalamualaikum" ujar Rio lalu mencium kening Diana.

Diana hanya mengangguk, badannya benar-benar terasa lemah. Beberapa kali ia sudah muntah-muntah, padahal belum ada satu suap makanan pun masuk ke dalam perutnya.

Ia benar-benar sedih dengan keadaannya, apa lagi melihat Rio yang begitu khawatir, harusnya pagi-pagi ia bangun lebih dulu, membuatkan sarapan, menyiapkan pakaian sang suami, membersihkan apartemennya dan masih banyak lagi tugasnya sebelum berangkat ke kampus.

Namun, sudah beberapa hari ia jarang melakukannya, berbagai masalah yang ia hadapi salah satunya malas. Ntah kenapa ia selalu merasa malas tiap mengerjakan sesuatu, di tambah sekarang ia sering mual dan pusing.

Tiba-tiba terdengar lagu All of me yang menjadi nada panggil pada hp Diana.

Diana yang masih memejamkan matanya terpaksa membuka matanya dan mengambil handphonenya.

"Ya Sean, ada apa?" tanya Diana saat tau yang menelfonnya adalah Sean teman di kampusnya.

Sean sering membantu Diana dalam bermacam -macam tugas, mereka juga sering mendapat tugas berkelompok. Sean merupakan campuran Asia dan Australia, wajahnya sangat tampan, hampir semua perempuan menyukainya kecuali Diana.

"Kamu dimana? Aurel ama Gabriel udah nunggu nih, file tugas kita kemaren ada di kamu"

Diana yang baru ingat dengan tugas kelompok mereka langsung membulatkan matanya dan bangun dari tidurnya.

"Aduh, gue lupa kalau kita bakal presentasi, gue lagi sakit, makanya gak ke kampus" ujar Diana sambil memukul kepalanya pelan.

"Sakit? Sakit apa? Tapi kamu gapapa kan? Udah ke rumah sakit?"

Terdengar dengan jelas nada khawatir dari Sean.

"Paling masuk angin, emmm soal file nya, ya udah gue ke kampus sekarang" ujar Diana, ia tidak punya pilihan lain.

"Gak usah, biar aku aja yang ngambil filenya ke rumah kamu, sekalian mau jenguk kamu"

"Ya sudah, gue tunggu"

Setelah itu Diana pun memutuskan panggilan mereka. Kadang ia merasa cukup kesal dengan Sean yang terlalu berlebihan dengannya.

"Ck, pake aku kamu segala, tapi dia baik sih" ujar Diana berbicara sendiri.

Tiba-tiba rasa mual itu datang kembali, Diana pun buru-buru pergi ke kamar mandi.

Setelah beberapa kali muntah, ia merasa badannya benar-benar terasa lelah, nafasnya tidak teratur dan kepalanya terasa sangat pusing.

Bel apartemennya berbunyi, ia yakin Sean yang datang, dengan terpaksa ia bangun dari duduknya dan berusaha berjalan ke pintu depan.

"Hey, kamu gapapa?" ujar Sean saat melihat Diana.

My Life With My Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang