MLWML-4

3.6K 176 17
                                    


Happy reading :)) Jangan lupa Vomentnya :*

*****

Sudah menjadi runtitas baru bagi Diana bangun sebelum azan Subuh lantaran perutnya yang mulai beraksi.

Rio kadang ikut terbangun karna mendengar suara muntahan Diana, kadang ia juga membantu Diana, misalnya mengusapkan bagian belakang tubuh Diana saat muntah, membuatkan minuman hangat, memijiti saat Diana merasa sakit atau kelalahan dan masih banyak lagi yang Rio lakukan untuk mengurangi beban Diana.

Anehnya hanya saat pagi-pagi Diana muntah-muntah, mungkin inilah yang di sebut morning sickness. Saat siang atau malam, ia hanya merasa mual namun hanya beberapa kali ia muntah.

Diana juga mulai jarang kuliah. Ia banyak menghabiskan waktunya di atas ranjang dan memakan berbagai cemilan.

Rio juga makin protective kepada Diana. Ia berharap Diana baik-baik saja begitu juga dengan anaknya.

"Sayang, kamu mau anak kita laki-laki atau perempuan?" tanya Diana dengan manja sambil menonton tv di depannya.

"Apa aja, yang penting sehat" jawab Rio sambil memeluk sang istri dari samping.

Ya, menurut Rio perempuan atau laki-laki tidaklah terlalu penting, yang penting baginya nanti selamat dan sehat. Walaupun biasanya orang-orang lebih berharap bayi laki-laki untuk pertamanya, agar dapat menjadi adik-adiknya nanti.

"Baguslah, oh ya itu kalungnya bagus banget ya" ujar Diana sambil melihat kalung yang sedang di jual online melalui acara tv.

Ya, itu salah satu menjadi kebiasaan baru Diana, ia sangat suka melihat acara tv orang-orang berjualan secara online, menurutnya itu sangat menarik, apa lagi orang yang mempromosikannya sangat antusias, tentu saja!

"Iya bagus" jawab Rio seadanya.

"Kamu gak niat nawarin aku gitu?" ujar Diana sambil menatap Rio.

Rio hanya menggaruk kepalanya. Bukannya ia pelit, hanya saja ia sudah berapa kali membelikan berbagai perhiasan yang diinginkan oleh Diana, namun tidak digunakan.

"Emmm... kamu mau?" tanya Rio.

"Iyalah, massa kamu gak ngerti sih" ujar Diana sedikit kesal.

"Ya udah nanti aku pesanin" jawab Rio.

"Sip" ujar Diana sambil mengedipkan sebelah matanya.

Diana pun mengalihkan chanel TV nya, tiba-tiba ada acara yang mempromosikan mesin jahit. Dan mata Diana sudah berbinar-binar melihatnya.

"Emmm... Rio itu mesin jahitnya keren ya, walaupun kecil tapi bisa jahit delapan lapis" ujar Diana dengan antusias.

"Kita pesan" ujar Rio pasrah. Ia tidak ingin lagi dibilang tidak mengerti. Ia sangat mengerti!

*****

Hari yang membosankan, itulah menurut Diana. Ya bagaimana ia tidak merasa bosan, kuliah sudah dilarang, tidak boleh jalan-jalan sendiri, tidak boleh membeli makanan sembarangan dan masih banyak lagi larangan yang harus ia patuhi dari suami tercintanya.

"Huh, kalau tiap hari begini, bisa jadi mumy aku" ujar Diana berbicara sendiri.

Ia hanya duduk sendiri berhadapan dengan jendela yang memperlihatkan pemandangan kota Jakarta yang sedang macet.

Setelah cukup lama berdiam diri, akhirnya ia berinisiatif untuk membaca buku, karna ia pernah membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa saat hamil bagus membaca buku.

My Life With My Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang