2 tahun kemudian..
Avril POV
" Sudah sampai, nona. " kata Theo saat mobil yang dikendarainya berhenti di depan gedung Mahendra Corp yang megah.
" Thank you, Theo. Kau bisa pulang dan tidak perlu menungguku. Aku akan pulang dengan Kak Daniel. " ucapku pada Theo kemudian.
" Baik, nona. Saya permisi.. " jawabnya. Aku pun mengangguk lalu bergegas keluar dari mobil.
Langkahku sedikit bergegas saat masuk ke dalam gedung megah milik daddy-ku itu. Dua orang security terlihat membukakan pintu utama untukku, sambil mengangguk hormat padaku. Aku membalas mereka dengan senyuman tipis. Semua orang di gedung ini sudah tahu siapa aku. Ya tentu saja mereka tahu, karena gedung ini tempat Kak Daniel bekerja sebagai CEO.
" Hai, Selly.. " sapaku riang, pada wanita berparas manis berusia sekitar tiga puluhan - yang sedang bekerja di belakang meja resepsionis lobby. Sejak Kak Daniel menggantikan daddy menjadi CEO di Mahendra Corp, aku memang terhitung sering sekali mengunjungi gedung ini. Dan aku juga lumayan akrab dengan beberapa pegawai di sini, seperti contohnya Selly - yang setahuku sudah lama kerja di perusahaan milik daddy ini.
" Selamat siang, nona. " jawabnya sopan.
" Kamu sudah makan siang, Sel ? " tanyaku sambil menghampirinya. Kebiasaanku jika kemari, pasti aku menyempatkan diri mengobrol sebentar dengan Selly.
" Belum waktunya untuk makan siang, nona. Masih sekitar dua puluh menit lagi. Nona akan makan siang dengan Tuan Daniel ? " tanyanya sambil tersenyum.
" Iya..Kak Daniel yang menyuruhku ke sini. Katanya dia butuh teman makan siang. " jawabku sambil tersenyum lebar.
" Sebaiknya nona segera naik ke atas. Pasti Tuan Daniel tidak akan sabar untuk menunggu lama. " katanya lagi, sambil mengedipkan sebelah matanya. Sebelum sempat aku membalas kata-katanya, ponselku berbunyi nyaring. Ada nama Kak Daniel tampak tertera di layar ponselku itu.
" Ups..kamu benar, Selly. Aku harus segera ke atas. " kataku setelah memperlihatkan layar ponselku padanya.
" Bye..jangan telat makan siang ya.. " ucapku, sambil tergesa-gesa menuju lift khusus untuk ke ruangan CEO. Namun aku sempat melambaikan tanganku pada Selly, sebelum masuk ke lift. Selly hanya mampu tertawa geli melihat tingkahku.
" Hallo, my handsome brother. Miss me ? " sapaku riang, saat menjawab telepon dari Kak Daniel.
" Angel, kamu dimana ? Kata Theo, dia sudah mengantarkanmu ke sini sedari tadi. " Suara di seberang sana terdengar begitu cemas.
" Aku masih di lift, kak. Sebentar lagi sampai kok. " jawabku lembut, untuk menenangkannya.
" Oh..okey. Langsung masuk saja ke ruangan kakak ya.. " katanya terdengar lembut, setelah menghela napas lega.
" Oke, kakakku sayang.. " jawabku lalu mematikan ponsel. Dan sesaat kemudian aku sampai di lantai 40. Pintu lift terdengar berdenting lalu terbuka. Aku langsung melangkah keluar menuju ruangan Kak Daniel.
----00----
Avril bergegas menuju ruangan Daniel. Lantai 40 gedung ini memang khusus untuk ruangan CEO, alias ruangan Daniel. Sebelum memasuki ruangan kakaknya, Avril sedikit menengok ke arah meja sekretaris Daniel yang terlihat kosong. Kemana perginya Ruth ? tanya Avril dalam hati.
" Kakak !! " Avril sedikit berseru, saat membuka pintu ruangan kakaknya. Daniel yang saat itu sedang membaca berkas di atas mejanya, langsung memindahkan pandangannya ke arah Avril. Senyum lembut terbit di wajah tampannya, ketika bersua wajah Avril yang berseri. Wajah tercantik dan tercintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Brother ( SUDAH TERBIT )
RomanceSudah terbit !! Sudah tersedia di Google Play Store!! Sebagian besar part sudah dihapus. My Series Book #1 ( Private Acak ) Aku mencintainya...dan ini pertama kalinya aku jatuh cinta. Aku tidak mampu melawan sorot matanya yang selalu menatapku penuh...