Part 3. Always you

50.7K 2K 19
                                    

Avril POV

" Avril darl..sudah tidur, sayang ? " Itu suara mommy terdengar dari balik pintu kamarku.

" Not yet, mom..come in.. " sahutku. Saat itu aku masih sibuk menyelesaikan tugas kuliahku.

" Kok tumben, princes-nya mommy belum tidur ? Tugas kuliah ya ? " tanya mommy saat melihatku masih sibuk di meja belajarku.

" Iya, mom..tapi tinggal dikit lagi kok. Ada apa mom ? " tanyaku sambil lalu, karena aku masih fokus pada tugasku. Jari-jariku sedang sibuk mengetikkan tugas di laptopku.

" Seminggu lagi mommy harus ikut daddy-mu ke Bali. Akan ada reuni dengan teman-teman high school-nya daddy di sana. " kata mommy kemudian.

" Bali, mom ? Wah asik dong, pergi ke sana berdua. Bisa sekalian second honeymoon kan.. " ucapku menggoda mommy. Ku pandangi wajah mommy yang tetap cantik seperti tak termakan usia itu, sambil melempar seutas senyum usil.

" Aissh..kamu tuh ya. Jangan godain mommy terus ah.. " Mommy mencubit hidungku dengan gemas. Dan aku hanya bisa terkekeh geli, saat harus melihat paras mommy yang sedikit tersipu itu.

" Mommy mau minta tolong sama kamu boleh, darl ? " tanya mommy kemudian.

" Yes, my lovely mom. What can I do for you ? " balasku balik bertanya.

" Minggu depan ada undangan pernikahan putri dari keluarga Sanjaya, koleganya daddy kamu. Mommy minta tolong kamu untuk datang ke acara itu, sebagai perwakilan dari mommy dan daddy ya. Nanti kamu berangkat sama kakakmu. Gimana ? " tanya mommy sambil mengelus kepalaku lembut.

" Eemm..oke deh. Tapi Kak Daniel sudah tahu kan, mom ? " tanyaku lagi.

" Sudah dong, darling. Tadi mommy kasih tahu kakakmu dulu sebelum kemari. " katanya sambil mencolek hidungku gemas. Aku pun hanya tersenyum melihat raut wajah mommy yang gembira itu.

" Ya udah, mommy keluar dulu ya. Mommy mau buatin kopi buat daddy-mu dulu. Kamu kalau sudah selesai tugasnya langsung tidur, oke. Jangan tidur terlalu malam ya, darl. " kata mommy lagi menasehatiku.

"Oke, mom.. " sahutku. Mommy mencium sayang keningku sebelum beranjak pergi.

" Good night, darl. I love you.. "

" I love you too, mom. Good night.. " balasku, sambil mencium pipinya. Mommy pun meninggalkan kamarku. Dan aku kembali berkutat dengan tugas kuliahku.

Malam yang melelahkan bagiku. Akhirnya tepat jam 11 malam, aku selesai dengan tugas kuliahku. Aku sedikit menggeliatkan badanku untuk mengusir rasa lelah. Karena merasakan haus, akhirnya aku keluar kamar untuk menuju dapur. Ada sebersit keinginan untuk membuat segelas susu coklat hangat. Siapa tahu itu bisa menghilangkan haus sekaligus membuat tidurku nyenyak nantinya.

Ketika langkahku sampai di dapur, aku sedikit heran saat mendapati ruangannya masih terang benderang. Apa masih ada pelayan yang sibuk di dapur, saat hampir tengah malam seperti ini ? batinku.

Pemandangan yang ku temukan kemudian sungguh membuatku terkesima. Aku melihat sosok kakakku tersayang, sedang berkutat dengan kompor dan wajan penggorengan. Apa yang kak Daniel lakukan ? Kak Daniel memasak ? Sejak kapan ? What ??? batinku bertanya-tanya dengan penuh takjub. Aku benar-benar heran dengan apa yang sedang kulihat sekarang.

My Hot Brother ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang