Avril menekan pelipisnya, mencoba menghilangkan rasa pusing di kepalanya. Semalam dia tak cukup tidur. Sulit baginya memejamkan mata saat perasaannya kacau.
Saat ini dia sedang menyendiri di sebuah cafe tak jauh dari kampusnya, kuliahnya sudah selesai 25 menit yang lalu. Theo, supir pribadinya, dia suruh menunggu di dalam mobil. Dia benar-benar ingin menenangkan diri sebelum pulang ke rumah. Sebelum bertemu dengan Daniel kakaknya, si penyebab utama kekacauan hatinya.
Dinikmatinya lagi moccacinno pesanannya tadi perlahan. Mencoba menikmati manis gurihnya juga aromanya yang harum. Tapi yang ada di pikirannya sekarang betapa lembutnya sapuan jari kakaknya di bibirnya semalam.
Kenapa jadi seperti ini ? Apa yang terjadi ?
Sejak kapan sosok kakak kesayangannya itu berubah menjadi sosok laki-laki yang mendebarkan hatinya ? Avril merasa jengah dan bingung sendiri. Dia merasa konyol akan sikapnya.
Sudah belasan tahun, dari dia kecil hingga sekarang Daniel selalu ada di sampingnya. Daniel adalah kakak yang selalu melindungi dan sangat menyayanginya. Perbedaan usia mereka yang hampir 10 tahun, tak membuat mereka risih untuk akrab dan selalu bersama-sama.
Namun kenapa semalam dia merasakan ada yang berbeda. Ada sesuatu dalam tatapan Daniel padanya. Sesuatu yang membuat Avril berdebar.
Tadi pagi ada sedikit rasa canggung saat sarapan bersama kakaknya itu. Namun sikap Daniel yang santai dan seperti biasanya membuat Avril berusaha bersikap ceria seperti tak pernah terjadi apa-apa.
Kau konyol, Avril. Kau terlalu membesar-besarkan masalah kecil. Dewasalah !! Dia kakakmu !!
Dengan segera dia menghabiskan sisa moccacinnonya. Dia merasa bodoh, berlarut-larut memikirkan hal yang tak penting seperti ini. Avril bergegas keluar dari cafe menuju dimana mobilnya terparkir dengan Theo yang menunggu di dalamnya.
" Ayo pulang, Theo ! " kata Avril sambil menghempaskan pelan tubuhnya di jok belakang mobilnya.
" Baik nona.. " sahut Theo sopan sambil menghidupkan mesin mobil dan mengendarainya ke arah mansion tempat keluarga Mahendra tinggal.
Avril termenung menatap jendela mobilnya selama perjalanan pulang. Dia terlihat seakan menikmati pemandangan di luar, padahal pikirannya melayang ke hal lain. Pikirannya lagi-lagi tersabotase oleh kejadian semalam.
Oh please..stop !!
Avril menghela napas kasar. Jantungnya tak berhenti berdebar. Apa sekarang aku menderita penyakit jantung ? batinnya kesal. Semakin dekat jarak menuju rumahnya, semakin kuat debarannya.
----00----
Daniel POV
Hari ini aku tak bisa fokus dengan pekerjaanku. Bayangan malaikatku yang mungil dan cantik selalu melintas di pikiranku. Malaikat yang sedang menggigit bibir seksinya sendiri. Sial !!
Aku tak habis pikir, hanya dengan membayangkan bibir angelku, seluruh badanku gerah dan nyeri. Benar-benar tak bisa ku percaya.
Selama ini aku banyak dikelilingi wanita cantik dan seksi yang tak berhenti menggodaku, tapi tak sedikit pun ada yang mampu membuatku bergairah. Selain aku memang tak tertarik, aku juga menjaga nama baik keluarga Mahendra. Aku tak mau kelakuanku mencoreng nama daddy dan mommy yang sudah membesarkanku.
Sudah menjadi rahasia umum jika aku hanya anak angkat keluarga Mahendra. Namun meskipun begitu tak ada yang mampu meremehkanku. Tak ada yang bisa memandangku hanya sebelah mata. Intuisi yang tajam, otak jenius, pengambil keputusan yang briliant, dan sikapku yang tegas dan dingin sangat disegani kolega-kolega bisnisku. Dan status anak angkat tak lantas menghilangkan rasa penasaran para wanita yang memburu dan menginginkanku.
![](https://img.wattpad.com/cover/82470401-288-k207992.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Brother ( SUDAH TERBIT )
RomanceSudah terbit !! Sudah tersedia di Google Play Store!! Sebagian besar part sudah dihapus. My Series Book #1 ( Private Acak ) Aku mencintainya...dan ini pertama kalinya aku jatuh cinta. Aku tidak mampu melawan sorot matanya yang selalu menatapku penuh...