Wattpad Original
Ada 1 bab gratis lagi

Chapter 8 - Is He Serious?

413K 20.5K 309
                                    

TIBA-TIBA ponsel Skyla berbunyi. Ia langsung menjawab panggilan itu. "Halo," jawab Skyla.

"Kyla, ini aku." Suara laki-laki terdengar di seberang telepon.

"Logan? Hai!" sapa Skyla. "Dari mana kau tahu nomorku?" Lucas menatap Skyla langsung ketika mendengar nama Logan.

"Rahasia," ucap Logan sambil tertawa jenaka. "Aku cuma mau bilang, kalau kau mau pindah malam ini, aku siap menjemputmu."

"Terima kasih, aku sang—" Skyla terkesiap karena Lucas tiba-tiba merampas ponselnya dan langsung berkata di telepon, "Jangan harap kau bisa mengambilnya dariku!" ucapnya dingin.

"Siapa ini? Heaton? Memangnya kau siapanya Kyla?" sahut Logan tak kalah dingin.

Lucas tertegun.

"Itu bukan urusanmu!" tukasnya sebelum mengakhiri panggilan.

"Lucas! Aku sedang berbicara dengannya!" sergah Skyla kesal. Ia menjulurkan lengannya hendak mengambil ponselnya, tapi Lucas buru-buru menghapus histori panggilan barusan.

Skyla berhasil merebut ponselnya kembali.

"Kau menghapus nomornya?" tanya Skyla tak percaya. "Jangan berhubungan dengannya lagi!" tukas Lucas. "Tidak bisa."

"Kenapa?" tanya Lucas.

"Ia kan rekan kerjaku!" ucap Skyla keceplosan. Spontan ia menutup mulutnya.

Mata Lucas menyipit. "Kau kerja di McDonald's juga?" tanyanya tidak percaya.

"Kalau iya, kenapa?" tantang Skyla.

"Skyla kau tidak perlu bekerja. Kau anak Mr. Nelson. Hidupmu terjamin," ucap Lucas.

Skyla mengerutkan dahinya. Memang ayahnya sekaya apa, sih? "Bullshit! Ia mungkin ayahku, tapi hubunganku dengannya hanya sebatas itu. Tidak mengubah kenyataan kalau dulu ia selingkuh dari ibuku!" tukas Skyla penuh emosi.

"Tapi kau harus berhenti kerja sekarang juga!" perintah Lucas.

"Lucas, aku perlu uang. Aku perlu pekerjaan. Kemarin dompetku hilang. Untung aku masih punya sisa uang di rekeningku, tapi itu tidak akan cukup untukku pulang ke LA," ucap Skyla.

"Maksudmu, kau kabur ke sini tanpa pamit pada ibumu?" tanya Lucas setengah menggoda.

Skyla tersenyum miris. Hatinya sakit mendengar perkataan Lucas. "Kau tidak akan pernah mengerti, Lucas," ucap Skyla dengan nada sedih.

Tiba-tiba bel berbunyi. Tapi Lucas seperti enggan bergerak dari depan Skyla.

"Ada tamu. Kau yang buka pintu, pasti kencanmu lagi," tukas Skyla terus terang.

Lucas mengangkat alisnya ketika mendengar perkataan Skyla, lalu ia hanya terkekeh. Lalu ia melangkah keluar kamar untuk membukakan pintu.

Terdengar suara orang bercakap-cakap. Sepertinya bukan wanita yang datang.

Karena penasaran, Skyla keluar kamar dan berdiri di ambang pintu menuju ruang keluarga. Di situ Lucas sedang bercakap-cakap dengan seorang laki-laki berjas rapi berumur sekitar tiga puluh tahunan.

"Nyonya menitipkan ini untuk Tuan muda." Laki-laki itu berbicara. Lucas menerima setumpuk map.

"Apa ini, Brady?" tanya Lucas sambil membuka map paling atas. Lucas mendesis mengumpat. "She's crazy!"

"Nyonya sepertinya serius kali ini, Tuan. Pertemuan keluarga tinggal seminggu lagi. Anda bisa pilih salah satu gadis yang ada dalam daftar ini. Nyonya sudah memilihkan yang terbaik untuk Anda," jelas Brady saat melihat Lucas yang hanya bisa menghela napas.

Entah kenapa, mendengarnya saja membuat hati Skyla terasa seperti diremas-remas. Nyeri.

"Oke. Terima kasih, Brady, kau boleh pergi," ucap Lucas. Laki-laki itu pun pergi.

Lucas menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa. "Aku tahu kau menguping," celetuk Lucas tanpa menoleh.

Skyla terkejut. "Ti—tidak," katanya tergagap. Lucas mendengus.

"Oke, oke, aku mendengar, tapi tidak sengaja."

Lucas tertawa kecil. Ia mengambil rokok dan menyelipkan sebatang di antara bibirnya. Baru saja ia menyalakan pemantik apinya, Skyla sudah merebut rokok itu.

"Sudah kubilang jangan merokok!" Ia membuang rokok itu ke tempat sampah dengan jijik.

Lucas mengangkat bahu, lalu mulai mengambil salah satu map dari tumpukan yang diserahkan Brady. Ia membaca kertas-kertas di dalamnya sekilas saja.

"Itu—calon istrimu?" tanya Skyla ragu. "Daftar calon istri," ralat Lucas.

Skyla memutar bola matanya. "Kau pikir kau bisa mendapatkan calon untuk dibawa ke pertemuan keluargamu minggu ini?"

"Aku tinggal memilih saja. Pasti mereka mau kubawa ke pertemuan keluarga itu," ucap Lucas sombong. Skyla lagi-lagi memutar bola matanya. Karena malas berdebat dengan Lucas, akhirnya Skyla kembali ke kamar untuk membereskan kopernya.

***

Tidak sampai satu jam kemudian, koper Skyla sudah rapi. Skyla siap pindah ke tempat Logan, walaupun hati kecilnya masih ragu akan keputusan itu.

Skyla keluar kamar lagi dan melihat Lucas masih menekuni dokumen-dokumen itu di ruang keluarga. Skyla mencoba tidak peduli tapi ia penasaran juga siapa wanita yang Lucas pilih. Lucas menoleh.

"Aku memutuskan memilihnya," ucap Lucas sambil mengacungkan sebuah map.

"Oh, baguslah. Aku doakan kalian bahagia," sahut Skyla sambil tersenyum terpaksa. Entah kenapa hatinya tidak bisa menerima ini. Lucas menatap Skyla.

"Tapi aku tidak yakin wanita ini mencintaiku," tambah Lucas tersenyum sambil melihat dokumen di tangannya.

"Bukankah kau sendiri yang bilang semua wanita mencintaimu?" sahut Skyla, setengah terpaksa duduk agak jauh dari Lucas.

"Kau tidak penasaran?" tanya Lucas.

"Untuk apa? Bukan urusanku," jawab Skyla ketus. "Believe me, kau ingin melihatnya," goda Lucas.

Skyla menghela napas. "Kalau kau memaksa." Setengah gugup Skyla menerima map yang disodorkan Lucas. Kuatkah ia mengetahui siapa wanita yang dipilih Lucas?

Pikiran Skyla rasanya kosong saat ia membalik sampul map. Di lembar pertama dokumen itu ada foto seorang wanita yang rasanya familier bagi Skyla.

Huruf-huruf di kertas itu tampak kabur. Skyla menangkap kalimat daughter of Ryan Nelson dan seketika matanya menyipit.

Jangan bilang Lucas memilih saudara tiri Skyla? Siapa orangnya? Skyla membalik halaman. Matanya terbelalak membaca tulisan di halaman itu.

Name : Skyla Mae Ross.

Father : Ryan Nelson.

Mother : Hillary Ross.

Age : 22

Sambil terperangah Skyla terus membalik kertas sampai ke halaman terakhir. Seluruh riwayat hidupnya terangkum di sana. Dari mulai riwayat pendidikannya sejak TK sampai kuliah, sampai statusnya yang masih single.

Dari mana mereka mendapatkan semua informasi ini?

"Kau bohong, kamu bilang sudah punya pacar," celetuk Lucas. "Lucas, jangan bercanda! Apa maksudmu? Lucas, kau bilang ini wanita yang kau pilih," ucap Skyla tak percaya.

"Benar, aku sudah memilihnya," jawab Lucas santai.

Skyla mencoba menyerap perkataan Lucas. "Maksudmu... kau— memilihku?" tanyanya terbelalak.

"Benar sekali, Sky. Siap-siap minggu ini kita bertemu keluargaku," ucap Lucas sambil tersenyum miring.

The JERK Wants MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang