dua

1K 68 0
                                    

"Hah? Serius lo?" tanya gue gak percaya.

"Iyalah masa gue boong" kata Seungcheol setelah itu berlalu meninggalkan gue sendirian yang masih kepikiran sama kata-katanya barusan.

***
Besoknya, waktu jam istirahat gue ke kantin sama temen-temen. Kita duduk di pojok kantin biar kena angin dan ga sumpek gitu. Pas gue lagi asik bercanda gitu tiba-tiba ada yang menarik perhatian gue. Si adik kelas lagi makan sendirian yang berjarak tiga meja dari tempat gue duduk.

"Gyu." panggil Seungcheol. "Tuh anaknya. Samperin gih."

"Mau ngomong apaan gue?" tanya gue sambil natap temen gue satu persatu, berharap ada jawaban yang bisa membantu.

"Apaan kek. Lo kan cowok, basa-basi dulu gitu. Minta id line." Jun yang sedari tadi diam mulai membuka mulut.

"Bener tuh kata Jun, gas coyyy" ucap Seokmin menyemangati gue.

Langsung aja gue menuju meja dia, dengan ragu-ragu gue duduk di depannya.

"Emm, hai dek." ucap gue memulai percakapan.

Dia yang lagi makan saking asiknya sampe gak sadar ada gue di depannya.

Si adik kelas mendongakkan kepalanya terus liatin gue.

Hening.

"Umm eh iya kak, ada apa?" tanyanya gelagapan.

"Mantaaappp!!!" teriak para manusia di meja pojok bersamaan.

"Berisik lo pada." protes gue atas keramaian tadi yang bikin semua orang ngeliatin ke arah mereka. Malu-maluin aja.

"Maafin temen-temen kakak ya dek." kata gue.

"Iya gak papa kak." ya ampun manis banget senyumnya gak kuat gue.

"Namanya siapa? Kelas berapa?" tanya gue berbasa-basi.

"Chou Tzuyu, 10-3 kak" jawabnya polos.

"Ohh kakak Kim Mingyu, panggil aja kak Gyu." Panggil sayang juga boleh ehe. "Kelas kakak di pojokkan dek. Mampir ya hehe."

"Huuuuu..." sorak temen-temen gue bersamaan.

"Minta id line bisa?" langsung aja gas.

"Iya siniin hp kakak." si Tzuyu senyum lagi kan.

"Ini silakan."

"Udah kak." katanya sambil ngasih hp ke gue.

"Makasih dek. Lanjutin aja makannya." kata gue lalu kembali ke meja para manusia gila.

"Cie yang lancar pdktnya." ledek Seungcheol.

"Gimana gak lancar anaknya aja polos banget gitu. Kasian gue Cheol, gampang aja di deketin cowok." jelas gue.

Dan gue baru sadar sedari tadi ada yang tidak berbicara sedikitpun, Joshua. Gue jadi mikir yang engga-engga.

Apa iya

Joshua

Suka

Tzuyu?

"Balik yuk, udah mau bel." ajak gue.

"Ayo."

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang