tujuh

558 32 2
                                    

"Aku... mau kak."

"Hah? Coba ulang sekali lagi." gue masih gak percaya dengan apa yang dia bilang barusan.

"Ih kak..nanya lagi aku tolak nih" gemesin banget emang.

"Hehe iya iyaa.. makasih Tzuyu.." gue peluk dia erat. Dia bales pelukan gue. Ini bener-bener hari terbaik buat gue. Berharap cinta ini akan tetap terjalin sampai selamanya. Love you, Chou Tzuyu.

***

Author pov.

Tzuyu gak liat pacarnya itu dari pagi. Sekarangpun di kantin Mingyu gak ada. Padahal biasanya udah rame ngumpul dipojokan, dan narik-narik Tzuyu ke kursi sebelah dia.

"Tzuyuuu" Seungcheol lari ke arah Tzuyu sambil teriak-teriak.

"Iya kak. Ada apa?" tanya dia bingung.

Seungcheol mau jelasin tapi masi ngos-ngosan.

"Itu.."

"Itu apaan kak?"

"Min..hahh mingyu.." Seungcheol tarik napas bentar. Tzuyu mukanya udah bingung panik gitu. "Mingyu.. berantem sama Joshua di lapangan basket. Buruan Tzuyu ikut aku" Seungcheol langsung narik tangan Tzuyu. Satu hal yang ada dipikiran Tzuyu saat ini, ia takut Mingyu kenapa-napa.

Bener aja. Sampe di lapangan dia liat Mingyu udah biru-biru. Gak beda jauh sama Joshua. Tzuyu rasanya mau nangis, mau marah juga tapi gak bisa.

"Kak Mingyuu udah kak cukup!" Tzuyu sedikit berteriak manggil nama Mingyu. Tapi Mingyu gak denger dan masih terus melawan Joshua.

Seungcheol langsung maju. Nahan tangan Mingyu trus bisikin dia kalo ada Tzuyu. Seketika Mingyu ngeliat ke arah Tzuyu yang udah nangis, sedetik kemudian lari ke toilet. Tanpa berpikir panjang, lelaki tinggi tersebut mengejar Tzuyu. Sebelumnya sempat menatap Joshua tajam, "inget ya urusan kita belom selesai!"

"Tzuyu tunggu." Mingyu berusaha menghentikan Tzuyu tapi gak bisa.

Tepat di depan toilet Tzuyu udah capek lari. Mingyu langsung pegang tangannya. "Sayang aku tau kamu liat apa yang udah aku lakuin tadi. Tapi ada alesannya aku berantem sama Joshua. Please jangan marah. Aku tau kamu gak suka."

Tak ada jawaban. Hanya suara tangis Tzuyu yang Mingyu denger.

"Maafin aku ya.. udah jangan nangis lagi." Mingyu menghapus air mata Tzuyu sambil memeluknya erat.

"Udah bel. Ayo masuk kelas." Tzuyu masih diem dan nurut aja apa kata Mingyu.

Sudah setengah jam Mingyu menunggu Tzuyu piket. Tapi belum keluar juga. Ia memutuskan melihat ke kelas Tzuyu.

"Dek. Sini" panggil Mingyu ke satu anak lelaki berkacamata. Ia langsung menghampiri

"Tzuyu di mana? Udah selesai piketnya?" tanya Mingyu sambil ngintip dalem kelas Tzuyu.

"Hmm.." "Tzuyu udah pulang kak."

"Hah? Pulang?" tanya Mingyu kaget.

"Iya. Tadi pergi sama mmm... siapa ya kak? Aku gak kenal. Tapi kayaknya temen kakak. Anak basket." dia lagi inget-inget mukanya.

"Ciri-cirinya?" tanya Mingyu makin penasaran.

"Putih, rambutnya cokelat, kurus, gak terlalu tinggi biasa aja."

"Hah?" ciri-ciri yang disebut barusan mirip dengan....

"Joshua!"

Bocah itu cuma bingung ngeliatin Mingyu yang langsung lari ninggalin dia sendirian.

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang