empat

811 39 0
                                    

Seharian ini gue mencari keberadaan Tzuyu. Biasanya dia ada di kantin makan sendirian, tapi kali ini tidak ada. Apa dia gak masuk? Tapi kenapa?

Ada anak perempuan sepertinya kelas sepuluh lewat di depan gue. Langsung aja gue tanya, "eh lo kelas berapa?" dianya kaget gitu haha.

"10-3 kak." wah kebetulan banget nih temennya. Dia buru-buru mau pergi aja.

"Bentar dulu sini, kenapa sih takut? Cuma mau tanya Tzuyu masuk gak?" gue senyumin aja dah dia biar kagak takut. Emangnya gue monster apa?

"Nggak kak, sakit."

"Hah? Ya udah makasih yaa." gue tepuk bahunya pelan dan dia langsung ngacir.

Gue langsung mikir, sakit? Sakit apa? Atau karena kehujanan kemarin? Gue memutuskan untuk menjenguknya nanti pulang sekolah.

***
Sampai juga di rumah Tzuyu. Mamanya kebetulan lagi keluar. Gue disuruh langsung ke kamarnya aja. Gue mengetuk pintu kamar Tzuyu.

"Chou Tzuyu?" panggil gue.

Gak ada jawaban gue langsung masuk aja. Gue liat Tzuyu lagi meringkuk di kasurnya, mungkin kedinginan.

"Dek?" panggil gue sambil menggoyangkan tubuhnya. Perlahan dia bangun dan keluar dari selimutnya, rambutnya yang acak-acakan membuat wajahnya semakin lucu.

"Kak Mingyu?" dia terkejut melihat kedatanganku yang secara tiba-tiba.

"Iya ini aku. Kamu sakit, Tzuyu?" tanya gue sambil memegang keningnya. Dia cuma ngangguk lemah. Badannya panas. Mungkin emang karena kehujanan kemarin.

"Udah makan?"

"Belum kak." jawab Tzuyu.

"Yaudah sini kakak suapin." kata gue lalu mengambil mangkok di meja kamarnya.

Berkali-kali gue mau nyuapin dia, tapi berkali-kali juga dia tolak. Pahit katanya nggak enak. Tapi gue terus bilang "mau sembuh gak? Ayo makan nanti kakak yang sedih kalo kamu sakit" begitu polosnya sampe dia nurut untuk makan.

Makin cinta deh sama Tzuyu ♡.

***
Hari minggu ini, gue udah buat janji sama Tzuyu untuk pergi ke suatu tempat. Tzuyu juga udah sembuh. Kencan gitu ceritanya. Dia setuju-setuju aja. Masih ada satu jam untuk siap-siap. Gue lagi milih baju yang pas dipake buat ketemu adik kelas manis itu.

Setelah lama memilih, akhirnya gue memutuskan pake kaos putih, kemeja hitam, sama ripped jeans. Gue rapihin rambut gue. Yap udah ganteng sekarang siap ketemu adik kelas manis itu.

***
"Permisi, Tzuyu nya ada tante?" tanya gue ke mamanya Tzuyu.

"Ada, lagi siap-siap di kamarnya. Kamu Kim Mingyu ya, yang waktu itu mengantarkan Tzuyu pulang ke rumah?" tanya mama Tzuyu.

"Iya tante" gue gatau mau ngomong apa lagi, grogi heheh untung mamanya Tzuyu baik.

"Kamu kakak kelasnya Tzuyu? Dia sering cerita tentang kamu."

"Ah iya tante? Cerita tentang apa?" tanya gue gak percaya.

"Tentang apa aja. Makasih ya mau nemenin dia. Tzuyu sering pindah-pindah sekolah dari dulu, makanya dia susah cari teman. Tante seneng waktu tau kamu sering nemenin dia. Semoga dia jadi gak pendiem lagi." jelas mama Tzuyu.

"Iya tante, aku bakal jagain Tzuyu terus kok." tepat saat gue melihat Tzuyu turun dari tangga mengenakan kemeja putih bergaris hitam, dibalut cardigan hitam, juga ripped jeans serta rambutnya yang digerai membuat Tzuyu semakin cantik.

Langsung aja gue pamitan sama mamanya dan mengajak Tzuyu naik ke mobil gue. Udah gak sabar hihi. Sepanjang perjalanan kita asik bercanda ngomongin apa aja. Ternyata kalo udah akrab Tzuyu anaknya seru banget.

"Kok kita bisa gak sengaja gini yaa serasi bajunya hehe." kata gue setelah menyadari baju yang kita pake hampir sama.

"Ih kakak yang ikutin aku." kata Tzuyu sambil memperhatikan gue. Kayaknya dia juga baru sadar.

"Tapi kan aku duluan yang pake." kata gue gak mau kalah.

"Huhh iya deh kakak menang." Tzuyu mempoutkan bibirnya gemas. Mengingatkan gue sama kejadian siang itu. Iya, gue melewatkan satu hal ini yang belom diceritakan.

Waktu Tzuyu sakit dan gue jenguk ke rumahnya, gue sadar posisi kita lagi di kamar, cuma berdua. Gue berusaha menahan untuk tidak berbuat apapun pada Tzuyu. Dia lagi tidur lelap mungkin karena efek obat yang dia minum. Posisinya membelakangi gue. Dia menggeliat sedikit saat gue lagi mengelus pipinya lembut. Gue akhirnya ikut tiduran di sampingnya. Jarak yang sangat dekat membuat Tzuyu sulit bergerak. Lalu dia membalikkan badannya secara tiba-tiba, gue kaget. Tanpa sengaja bibir kita bersentuhan.

"Euh?" Tzuyu terbangun. Sepertinya dia sadar apa yang baru saja terjadi, gue liat pipinya memerah. Jantung gue berdegup semakin cepat. Gue langsung bangun dari tempat tidurnya "emm lanjutin aja dek tidurnya. Cepet sembuh ya, kakak pulang dulu bye." gue mengecup keningnya sebentar terus pulang. Gue berharap Tzuyu segera melupakan kejadian itu.

"Kak masih jauh gak?"

"Kak Mingyu?"

"Kak Mingyuuu!!!" Tzuyu sedikit berteriak sambil menggoyangkan badan gue.

"Eh iya Tzuyu yang cantik ada apa?" eh keceplosan kan gue. Pas gue liat mukanya Tzuyu udah merah nahan malu.

"Nggak gak ada apa-apa." dia langsung mengalihkan pandangannya ke jendela.

"Ciee ada yang malu nih dipanggil cantik sama cowok ganteng." ledek gue membuat wajah Tzuyu semakin panas.

"Apa sih kak, pede banget" dia makin malu buat ngomong. Kasian. Gak gue ledekin lagi deh wkwk.

***
Akhirnya kita sampai di sebuah danau yang sejuk banget udaranya. Gue sengaja bawa dia kesini karena gue tau Tzuyu itu anak yang polos dan gak suka hal yang aneh-aneh. Alam kaya gini cocok buat dia.

Kita jalan santai sambil menikmati suasana di sini. Gue gak lepasin tangannya sedari tadi.

"Kamu seneng dek aku ajak kesini?" tanya gue memecah keheningan.

"Iya kak. Seneng banget. Tzuyu baru tau ada tempat seindah ini." kata dia sambil terus tersenyum.

Belum berapa lama berjalan, gue pengen ke toilet. Huh ganggu aja. Gangerti orang lagi asik apa ya.

"Tzuyu, aku ke toilet dulu ya. Kamu duduk di situ jangan kemana-mana sampai aku balik oke?" pinta gue sambil menunjuk sebuah bangku taman yang cukup dua orang itu. Tzuyu cuma ngangguk terus duduk.

Setelah gue ngerasa aman, gue langsung ke toilet. Dan kalian tau apa yang terjadi setelah gue balik? Seseorang menghancurkan kegiatan kencan gue sama Tzuyu. Gue liat dari jauh ada joshua yang lagi nyuapin Tzuyu es krim terus mengelap es krim di bibir Tzuyu yang belepotan.

Gue bener-bener gak nyangka Joshua kaya gini sekarang. Apalah arti seorang sahabat kalau secara diam-diam menyakiti kita. Gue gak tau harus nyamperin Tzuyu kaya gimana. Gue gak mau buat masalah di sini dan bikin Tzuyu sedih. Tapi gue liat mukanya Tzuyu udah panik banget.

Setelah lama berpikir, gue memutuskan untuk kembali ke Tzuyu sekarang.

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang