sebelas

398 32 2
                                    

"APA?!" seru teman teman Mingyu serentak langsung disambut oleh tatapan mata tajam Mingyu dan orang orang yang menatap aneh meja mereka.

"gak usah teriak bisa kan?"

"kenapa Gyu?" "ceritaaaa" Jun dan Seokmin langsung kepo. Seungcheol hanya bertanya tanya dalam hatinya mengapa hubungan mereka bisa berakhir.

"gue gak tahu. dia gak ngasih alesan jelas. intinya dia bilang kita udah gak bisa sama sama lagi." hanya itu yang keluar dari mulut Mingyu, sisanya helaan nafas berat menandakan ia benar benar patah hati.

"bego lo, Gyu! kenapa gak kejar Tzuyu? kenapa lo ngelepasin dia semudah itu? lo beneran cinta kan sama dia?" Seokmin menoyor pelan kepala Mingyu.

"gak tau ah Seok, pusing gue." Mingyu memijat pelipisnya pelan lalu menelungkupkan kepalanya di atas meja kantin, tidak mood makan.

Seokmin dan Jun saling berpandangan, selanjutnya mereka tersenyum penuh arti.

***
Tzuyu termenung sendirian di kamarnya, menatap layar hp nya yang tampak sepi. biasanya jam jam segini Mingyu menghubungi dirinya, sekedar mengingatkan makan atau hanya ingin mendengar suara Tzuyu. Tidak, bukan itu yang ingin Tzuyu pikirkan. batinnya sudah berjanji untuk melupakan Mingyu perlahan.

Tiba tiba seseorang membuka pintu kamarnya, tanpa salam tanpa apapun. Seungcheol. mau apa dia kesini?  pikir Tzuyu. sebelah alisnya terangkat.

"Tzuyu! kakak tau kamu masih cinta sama Mingyu kan? kenapa tiba tiba putus?" dan sekali lagi, tanpa jeda Seungcheol memberikan rentetan pertanyaan seakan memojokkan Tzuyu saat ini.

"gapapa kak. yang tahu isi hati aku kan aku sendiri. kak Seungcheol gak usah ikut campur deh" Tzuyu berbicara sambil membelakangi seungcheol, ia membenamkan kepalanya dibawah bantal

"Dek, bahkan gue udah anggep lo adek gue sendiri. kita udah jadi sepupu selama lima belas tahun, dan lo masih berusaha sembunyiin perasaan lo?"

Tzuyu benar benar terdesak. mau tidak mau ia menceritakan segala isi hatinya pada Seungcheol.

"Tzu, dengerin gue. Anceman Nayeon cuma anceman semata yang gaakan berdampak apapun. lo putus cuma gara gara takut Nayeon bakal ngapa ngapain lo kaya Joshua dulu?" Seungcheol menghela nafas, mengelus kepala tzuyu lembut, "lo harus tau dek. Mingyu udah gak ada perasaan sama Nayeon. cuma bagian masa lalunya. Lagian gue yakin Mingyu bakal lindungin lo kok. lo gak boleh ngorbanin perasaan demi orang lain gitu, gak baik."

"tapi kak..."

"sstt..gue ngerti kok. posisi lo emang sulit. tapi gue yakin kalo kalian udah ditakdirkan untuk bersama, pasti gak akan bisa dipisahkan." Seungcheol tersenyum hangat, membuat sebagian hati Tzuyu ikut menghangat juga.

"Iya kak, makasih. nanti aku pikirin caranya kak Mingyu biar ngerti perasaan aku"

"eits. gak usah. serahin sama gue aja" Seungcheol mengedipkan sebelah matanya, membuat tzuyu curiga.

"apaan sih kak?"

"gue suruh Mingyu ngajak lo balikan di tengah lapangan!"

selanjutnya bantal yang dipegang Tzuyu sudah berpindah ke wajah Seungcheol.

***

yay! beberapa chapt  lagi abis! vomment terus guys. {}

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang