part 4

1.2K 94 11
                                    

Kringg!!!

"Yaish! Jam berapa ini??" krystal membuka matanya yang masih mengumpulkam nyawa. Berusaha meraih alarm yang terus berdering tak henti.

Sepenuh tenaga yang tersisa, ia bangkitkan badannya dan duduk bersandar. Hanya rasa sakit kepala yang ia rasakan pagi ini tanpa semangat bahkan senyuman biru.

Penglihatannya kacau, dengan suara langit-langit di otaknya. Sebaskom air es yang semalam masih beku kini hanya tinggal tetesan saja. Matanya masih memerah, sulit untuk terbuka karena bengkak.

Semalam ia menangis habis-habisan. Mengingat hari kemarin yang membuatnya ingin enyah dari tempat itu disaat itu juga.

Ting tung!

Pandangannya teralih pada handphone yang berbunyi di sampingnya.

"Annyeong krys, good morning. Kau dimana? Aku sudah ada di lobi apartemenmu."

Matanya menganga tak percaya, melihat pesan yang baru saja dikirimkan seorang laki-laki yang tak asing lagi, kim kai.

Tanpa ragu, ditelpon lah orang yang membuatnya merasa canggung pagi-pagi.

"Jinjja??"
"...."
"Aku bahkan belum mandi?! Bagaimana?"
"...."
"Benar kau ingin menungguku? Ingin berangkat bersamaku?"
"...."
"Arraseo..."

Entah energi dari mana yang datang tiba-tiba merasuki tubuhnya. Dengan sigap, ia membasuh diri. Setelah itu langsung bersiap cantik meninggalkan kamar.

"Sudah selesai? 20 menit belum ada," ucap laki-laki muda itu tengah duduk menatap jam di tangannya.

"Ahh jinjja?? Hoshh...." setengah nafas yang tersisa habis berlari, "aku takut kita akan terlambat" ucapnya lagi malu, saat laki-laki dihadapannya itu tertawa cekik.

"Bahkan gerbang saja belum buka, kenapa harus buru-buru?" dengan bahagianya ia menekankan nada pada gadis yang sudah mulai memalingkan wajahnya.

"Kajja!" ucap krys menarik tangan kai hingga bangkit dari duduknya.

Embun pagi menyelimuti pagi yang juga masih redup oleh awan. Dua pelajar itu berjalan ke depan apartemen menuju ke arah mobil.

"Salju?? Daebak!" krystal tersenyum. Ia mengangkat kedua tangannya merasakan rintikan salju turun secara perlahan dari atas.

"Dan kau tak tahu bahwa hari ini akan turun salju?" gadis itu menggaruk kepalanya, mendengar kai yang lagi membuatnya terlihat bodoh.

"Molla, aku tak tahu." kai tertawa, krystal pun ikut tertawa.

Sehun pov

"apakah aku keterlaluan? Aku rasa tidak... Dia saja yang cengeng." entah apa yang ia pikirkan, saat bangun pun ia langsung mengingat gadis itu. Gadis yang telah berhasil membuatnya merasa jadi orang jahat.

~~~

Baru saja semenit yang lalu, aku berpapasan dengannya, bersama kai disampingnya. Dia terlihat baik kurasa, apa perlu ku tanya kabarnya?
Ani...

Untuk apa ku tanya lagi, sudah tak ada urusan antara aku dengan dia. Cukup kemarin sebagai akhir...

"Honey!" yaish, wanita itu lagi, kenapa harus bertemu lagi dengan dia.

"Wae?" balasku sedingin mungkin menjauhkan wanita satu ini.

"Besok irene day!" geli di telinga, semangatnya yang menggelora membuatku jijik ditambah tangannya tak henti menyetuhku. "Datanglah ke pestaku besok malam, aku ingin kau jadi pasanganku." lanjutnya menyodorkan undangan kepadaku.

"aku rasa besok aku akan sibuk." entah apa yang dia rasakan setelah aku menolak permintaannya. Aku langsung melepaskan tangannya dan pergi mendahului.

"Apa karena gadis itu?" aku berhenti. Terdiam sejenak mendengar irene menyebutkan gadis. Siapa yang dia sebut? Krystal?

"Besok gadismu itu akan enyah, aku jamin." aku menoleh, ia berbalik dan pergi.

Krystal? Ahh... Untuk apa aku peduli. Lagipula sudah ada kai yang akan menjaganya. Aku tidak perlu khawatir, karena dia juga bukan siapa-siapa.

***

"Baiklah, hari ini kita akan mulai pelajarannya." suasana hening hanya suara kecil dari dalam kelas.

Tik tok tik tok...
Belum lagi suara jam berdetak yang mempercantik bekunya ruangan.

"Baiklah anak-anak, jadi..." cletakk!!!

"Apa itu??" suara gaduh dari ruang sebelah membuat seisi kelas menjadi kaget. Tak hanya kystal dan kelasnya, anak-anak dari kelas lainnya pun langsung menuju suara gaduh.

"Ada apa dikelas sebelah? Bukankah itu kelas kai dan sehun? Jangan-jangan... Ani, tidak mungkin," kerumunan ramai dari balik jendela kelas itu membuat krystal tidak dapat melihat apa yang terjadi.

Lalu ia menghiraukan, dan langsung masuk ke dalam kelasnya lagi. Guru yang tadi mengajar dikelasnya juga ikut ricuh di kelas sebelah.

"Yaish..." Krystal menjatuhkan kepalanya diatas meja dan mulai memejamkan mata perlahan sembari menatap jendela yang dipenuhi rintikan salju.

Jderr!
Suara pintu kelas yang tadinya terbuka sedikit, kini menjadi lebar menganga, suaranya kencang, pintu itu habis dibanting.

"Hyaa! Nugu?!..." seseorang menyetuh pergelangannya, yang membuat ia terkejut sejadinya.

"Krys, be mine?" mulutnya tak dapat berkata,

"Kai..." darah dan memar memenuhi wajahnya tanpa terkecuali, membuat pikiran krsytal buyar tidak paham.

"Sebenarnya apa yang terjadi..." krystal benar-benar khawatir, kenapa kau tetap tersenyum kai?

"Jadilah, milikku.. Aku mencintaimu,"

Lama bat ya terbitannya
Mian~
Happy reading yeth~
Sorry kalo ada typo~
Just wait for part 5, thanks /kiss/

My Namja (Sehun-krystal-kai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang