Krystal turun dari taksi yang ia tumpangi mengarah ke apartemennya.
"Terimakasih pak," ucap krys.
Lalu ia masuk menuju lobi dengan tubuh yang lelah seharian.
"O? Kai?"
Krys terkejut melihat kai duduk di bangku lobi. Kai melambaikan tangan, seketika krys tersenyum. Mungkin karena ia senang.
Kai dan krys pergi jalan-jalan ke taman dekat dengan apartemen. Mereka berhenti pada sebuah taman bermain dan duduk bersebelahan di ayunan.
"Kau tidak penasaran apa yang terjadi padaku tadi?" ucap krystal pada kai sembari mengayunkan tubuhnya di ayunan itu.
Kai menghela napas, "Emmm, aku penasaran tapi keadaanmu sedang lelah untuk kutanya tentang hal itu."
Krys menatap langit-langit,
"Aku sangat lelah rasanya oleh semua ini. Apa harus seberat ini?"
"Pikirkanlah, bahwa kau yang paling kuat."
"Maksudnya?" krystal bingung.
"Hanya dirimu sendiri yang tahu tentang kekuatanmu, keputusan dan resiko apa yang harus kamu ambil. Kita bukanlah seorang anak kecil lagi, yakan? Kita harus bisa mengambil keputusan seperti apa yang kita mau. Dimataku kamu sangat kuat, hanya kamu butuh sedikit keberanian lagi, dan kamu butuh aku sepanjang hari."
"Chh..." kalimat terakhir kai yang membuat krys tertawa.
"Bagaimana? Aku benar kan?"
"Kau memang yang paling benar tuan kim kai! Hahahaha.."
"Mari kembali, dan kamu harus beristirahat." ucap kai bangkit dari ayunan dan mengulurkan tangannya.
Krys menatap tangan besar kai tersebut dan meletakkan tangan miliknya untuk bergandengan.
Dan untuk kedua kalinya, hari ini energi krys terisi oleh hadirnya kai sebagai sumber kebahagiaan. Walau mungkin nanti saat krys merasa down ketika sendirian di kamar apartemennya, setidaknya untuk sekarang ia merasa lebih baik.
***
"Puisi biasanya digunakan untuk mengungkapkan perasaan seseorang terhadap sesuatu....." guru menjelaskan.
Krystal siang ini, tak memperhatikan sedikitpun penjelasan didepannya. Ia melamunkan sesuatu, lebih tepatnya kedua lelaki yang membuatnya stress.
Krys sesekali menatap jendela tepat disampingnya, menompang dagu pada tangan dan sesekali memainkan pulpen dipergelangannya.
Ting tung ting!
Suara bel tanda jam telah berakhir dan digantikan jam istirahat.Krys merebahkan kepalanya pada meja, ia masih tetap menghadap jendela dan memandangi orang berlalu lintas dibawah sana.
"Krys kau baik-baik saja?"
Krys dapat menebak suara itu milik siapa.
"Pergilah, aku sedang tak ingin mendengar suara motor balap yang nyaring ditelinga." balas krys malas.
"Motor balap? Akan ada balapan siang ini?"
Krystal POV
Aku membenak, "Tolonglah Dahyun jangan ganggu diriku dulu."
Aku sungguh lelah dengan beberapa hari kemarin yang mengganggu, ditambah lagi suara dahyun yang menggelegarkan telinga. aku angkat bendera putih!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Namja (Sehun-krystal-kai)
Romance"Jangan pernah katakan sesuatu yang tak bisa kau lakukan, bahkan itu demi orang lain. Walau itu bukanlah sebuah janji yang harus ditepati, harusnya kau mengerti apa yang kau katakan itu." - - "Pergilah!! Carilah orang yang percaya dengan kata-katamu...