M.A.T.A B.A.T.I.N 3

943 50 0
                                    

" Dorrr. dorr. dorr "
Suara pintu kamarku masih digedor, dan aku mengintip dari balik celah pintu namun aku tak lihat siapapun.

" Dorr.. dorr.. dorrr " Suaranya makin keras.

Lalu aku membuka pintunya, dan menengok ke kanan dan kekiri koridor. Hanya ada lorong kosong dan tak ada seorangpun disana. Aku lalu langsung menutup pintuku lagi,

" Tidak ada siapa - siapa. Lalu siapa yang mengetuk pintunya ya ? " tanyaku dalam hati

" Dorrr . dorr . dorr " Suara pintunya makin keras ketukannya dan berulang.

Aku segera buka pintu kamarku lagi, tapi tetap tidak ada siapapun. Aku menengok sebelah kiri, ada wanita yang berjalan pergi. Pakaiannya berwarna merah, dan dia berhenti sejenak lalu menengok kebelakang kearahku.

Aku langsung merinding dan kakiku lemas, aku tak bisa bergerak. Wajahnya sudah hancur dan aku tak kuat untuk melihat wajahnya namun aku tak bisa menutup mataku.

Wanita itu tersenyum kepadaku, dan mulai mendekat dan mengulurkan tangannya yang penuh dengan darah dan bau tidak sedap.

Pagi harinya,,

" Ayo, semuanya. Sarapannya sudah mulai dingin. Nanti tidak enak dimakan. " Kata Okta

" Iya, ayo makan semuanya " Tambah Bima.

" Aww " Kepalaku mulai terasa pusing.

" Ada apa, Ka ? " Tanya Mark

" Mark, kau mau antarkan aku ? " Tanyaku sambil keluar dari kamar Okta

" Ada apa, kamu merasakannya juga ? " Tanya Mark

" Sebenarnya, waktu itu aku bertemu dengan dua sosok hantu wanita yang ada disini. Namun dengan kepribadian yang berbeda. Kemarin aku bertemu dengan yang baik, dan semalam tadi aku didatangi oleh yang jahat. " Jelasku pada Pandu

" Ada yang aneh didalam hotel ini, dan seperti dugaanku mereka membutuhkan bantuanmu bukan ?  Kata Mark

" Entahlah, namun aku belum tau jelas apa yang mereka inginkan. Mereka mengatakan untuk mengingatkan kejadi kebakaran pada tahun 1997 di hotel ini. " Kata ku

" Ayo, kita cari tau. Siapa tau karyawan disini ada yang mengerti dengan kejadian yang lalu. " Jelas Mark

" Permisi mbk, saya dari kamar lantai satu. Boleh kami tanya sesuatu ? Hotel ini sudah didirikan berapa tahun ya mbk ? " Tanyaku

" Hotel kami sudah ada sekitar 29 tahun yang lalu, namun sudah dengan seringnya renovasi membuat hotel ini tidak terlihat terlalu tua. " Jelas karyawan itu

" lalu adakah kejadian ditahun 90an yang terjadi disini. Lebih tepatnya tahun 1997 ? " Tanyaku lagi

" Saya pernah mendengar bahwa ada keajadian ditahun itu, namun saya sendiri tidak tau. Karena saya staff baru disini, dan ketika saya menanyakan sesuatu ke senior saya. Mereka seperti menutupi sesuatu. Memangnya ada apa, nona menanyakan hal itu ? " Tanya karyawan hotel

" Tidak, tidak apa - apa. Hanya penasaran saja. " Kataku sambil mengucapkan terimakasih dan pergi ke restauran di lantai dasar. Mark lalu memesan makanan dan minuman, karena tadi belum sempat untuk ikut makan dengan kawan yang lain.

" Mark, kau merasakannya juga ? " Tanyaku

" Iya, adakah sesuatu, Ka ? " Kata Pandu

Aku melihat keseluruh area restaurant, dan aku melihat hantu wanita itu. Namun hantu yang baik, Hantu yang memperingatkanku kemarin malam. Aku terus mengamatinya, dia menengok ke arahku sambil melambaikan tanggannya dan tersenyum.

" Mark, aku lihat ada Hantu yang kemarin malam datang menemuiku. " Kataku

" Iya aku juga merasakannya. Ya, sudah. Ayo kita kesana, kita tanyai dia supaya kita dapat cerita yang lebih pasti. " Kata Mark sambil meninggalkan uang dan bill diatas meja makan.

****

" Hai, kamu sedang apa disini ? " tanya Mark pada hantu wanita itu.

" Menunggu.. " Kata hantu itu.

" Kamu menunggu siapa ? " Tanya Mark lagi.

" Ayah. " Kata hantu itu, sambil melihat seseorang yang sedang turun dari mobil.

" Itukan ayah Okta kan ? " Tanya Mark padaku.

Hantu itu tersenyum, dan pergi mengikuti ayah Okta dan menghilang saat ayah Okta masuk ke dalam lobby hotel. Ada sesuatu yang janggal disini, kebakaran, anak kembar dan ayah Okta. Okta adalah anak tunggal dikeluarga ini, namun kenapa hantu itu berkata Ayah saat melihat ayah Okta. Berbagai pertanyaan muncul saat itu.

" Ikka, ayo ikut aku ke tempat Okta." Kata Pandu.

" Mau apa ? " Tanya ku.

" Aku ingin memastikan sesuatu, kau pasti punya segudang pertanyaan yang samakan ?" Kata Mark.

Mereka lalu mendatangi Okta, di lantai atas hotel bersama ayahnya. Aku dan Mark menghampiri mereka, dan ikut ngobrol sejenak untuk mencairkan suasana.

" Om, aku ingin tanya. " Kata Mark.

" Tanya saja, Mark." Kata ayah Okta.

" Okta adalah anak tunggal bukan dikeluarga ini ?" Tanya Mark to the point.

" Kenapa tiba - tiba kamu menanyakan hal itu ?" Kata ayah okta kaget dan mulai gugup.

" Om masih ingat dengan kebakaran tahun 1997 dan anak kembar yang menjadi korban dikejadian tersebut ? " Kata Ikka.

" Bbb.bbagaimana kalian bisa tau dengan kejadian itu ?" Kata ayah Okta gemetar.

" Apa yang sebenarnya terjadi pada kejadian itu, memang kejadian apa yang terjadi ? " Tanya Okta.

Ikka dan Mark mencoba untuk menjelaskan apa yang telah terjadi, dan apa yang dialaminya selama menginap dihotel. Mereka menjelaskan kemampuan Ikka yang baru didapat dan gangguan yang dialami selama menginap.

" Aaa..aaku tidak bermaksud tidak menganggap mereka berdua. Aaaku hanya ttii..tiidak mau membuat Okta sedih dan tenggelam dalam masa lalu yang kelam pada saat itu." Kata ayah Okta.

" Jaa..ja..jadi aku memiliki 2 kakak perempuan ?" Tanya Okta sedikit berteriak.

Ayah okta menangis dan diikuti Okta yang tampak terpukul. Dia sama sekali tidak tau jika selama ini dia memilki saudari perempuan, karena ayahnya menutupi kejadian itu. TIba - tiba saja di lantai ubin tertuliskan kata Ayah, tulisan dengan warna merah itu terlihat jelas oleh mereka semua yang ada disana.

" Ayah terimakasih. " tulisan dari dua hantu wanita itu.

" Terimakasih atas bantuan kalian Ikka dan Mark." Kata hantu perempuan itu.

" Maafkan aku, nak. Kalian berdua bisa beristirahat dengan tenang sekarang. Ayah tidak pernah lupa dengan kalian. Maafkan ayah. Maafkan ayah. " Teriak Ayah okta tersedu tersedu.

Kedua saudari kembar itupun akhirnya bisa pergi dengan tenang, mereka meninggalkan dunia ini dan pergi kealam yang harus ia tempati.


INDIGO 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang