Chapter 2: kembali ke dunia manusia

3.4K 180 3
                                    

Misarelia telah siap untuk pergi ke dunia manusia, dengan gaunnya yang berwarna merah, yang membuatnya semakin anggun.

"Oke, ibu aku akan pergi."
"Ya, dan ini untukmu," ujar moralenisia sambil memberikan sebuah kotak persegi panjang.

"Apa ini?" tanya misarelia
"Ini cermin vampir, ini berguna, agar kita bisa tetap berkomunikasi walaupun dari jarak jauh."
"Terima kasih."

"Ini lokasi negara dan kota yang akan kamu awasi, rumah yang akan kau tempati dikamarmu juga sudah diletakan uang untuk kehidupanmu di sana, juga universitasnya, kau sudah mendaftar jadi besok tinggal datang dan memperkenalkan diri, dan yang paling utama bersikap seperti mereka."

"Baiklah, terima kasih ibu."
Misarelia kemudian memeluk ibunya, lalu mulai berjalan masuk ke dalam portal menuju ke dunia manusia.

Portal itu timbul di sebuah rumah yang cukup besar. Dan seorang  pria membuka kan pagar kemudian mempersilakan misarelia untuk masuk, kemudian dia masuk  ke rumah itu di dalam rumah yang besar misarelia akan tinggal sendiri dan hanya akan di temani oleh pelayan-pelayannya, yang juga vampir.

"Selamat datang yang mulia," ujar pelayan sambil membawakan barang-barang misarelia.
"Mari ikut, saya ke kamar," ujar pelayan dengan sopan kepadaku.
"Ya baiklah, akan lebih baik jika kamu memanggil saya nona saja."
"Baiklah, nona."

Lalu misarelia diantar menuju kamarnya. Setelah pelayannya pergi dia langsung merebahkan badannya ke kasur yang empuk itu.

"Mulai sekarang aku harus seperti manusia."

Keesokan harinya setelah selesai mandi, misarelia memakai pakaiannya dan merapikan rambutnya, lalu dia mengambil bukunya dan turun ke lantai bawah untuk sarapan.

"Selamat pagi nona sarapan anda telah kami siapkan, silakan."
Lalu misarelia duduk di depan meja yang berwarna emas, di atas meja telah dihidangkan berbagai macam makan dan bahan utamanya hannyalah  darah, lalu ia mulai makan-makanannya.

Setelah menyelesaikan sarapannya, misarelia berjalan ke luar rumah dan masuk ke dalam mobil mewahnya.

Sesampainya di kampusnya dia pun mengisi misarelia selesai dengan formulirnya, kemudian dia masuk ke kelasnya,  dan dia seketika menjadi pusat perhatian seluruh temannya karena kecantikan yang tidak biasa yang dimiliki oleh misarelia.

"Kita kedatangan mahasiswa baru, silakan memperkenalkan namamu."
"Perkenalkan, nama saya misarelia, tolong kerja samanya," ujar misarelia dengan tatapan datarnya yang selalu dia perlihatkan.
"Terima kasih misarelia, dia pindahan dari luar negeri karena tinggal sendiri jadi dia memutuskan untuk pindah ke sini."

"Baiklah, misarelia kamu bisa duduk di belakang sana."
"Baiklah, terima kasih."
Dan misarelia Lalu duduk di belakang, wanita yang berambut pirang.

Dosen itu kembali melanjutkan aktivitas dan mengajarnya yang sempat tertunda.
"Hai, aku funetaria," Sapa funetaria seraya tersenyum manis, "hai funetaria, senang bertemu denganmu."
"Ya, kita pasti akan jadi teman baik."

Misarelia mengangguk menyetujui perkataan teman barunya. Setelah beberapa jam kemudian bel pulang pun berbunyi.

"Misarelia kau pulang pakai apa? bis, atau mobil pribadi?" Tanya funetaria
"Mobil pribadi."
"Menyetir sendiri atau pakai sopir." tanya funetaria lagi
"Sopir."
"Wah, kau sepertinya kaya ya, mempunyai sopir pribadi."

Lagi-lagi dia mengangguk kemudian berjalan menuju mobilnya dan kemudian dia masuk ke dalam mobil itu.

Setelah sampai di mansionnya, misarelia segera membersihkan diri.
Dia berbaring di tempat tidurnya, tiba-tiba kotak pemberian ibunya  berguncang, "kenapa kotak itu" ujar  misarelia kebingungan.

Lalu ia mendekati kotak itu dan membukanya, ternyata cermin itu bersinar, misarelia mengambil cermin itu,  tiba-tiba saja keluar gambar ibunya.
"Ibu?"
"Ya ampun sayang, apa karena kamu sudah nyaman di sana kamu melupakan ibumu ini."

"Maaf ibu, aku baru pulang dari kampus dan aku berbaring di kasur, tiba-tiba kotak ini bergerak dan ternyata ibu yang menghubungiku."
"Ya, bagaimana fasilitas di rumah itu, kamu suka?"
"Ya, aku cukup nyaman di sini."
"Kalau di kampusmu? apa kamu sudah mempunyai teman?" Tanya moralenisia
"Kampusnya ya, bagus lalu soal teman ada satu, namanya funetaria, dia sepertinya baik."
"Baguslah, hanya itu, ibu hanya ingin melihatku saja ya seringlah telepon ibu."
"Ya," ucap misarelia singkat.

.

.

.

Tbc

Moon RedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang