Chapter 4: munculnya diri vampireku

2.7K 149 0
                                    

Misarelia POV

Malam itu, aku sedang berjalan-jalan, aku tidak memakai mobil karena membosankan hanya duduk di dalam mobil.

Di saat aku melewati sebuah lorong aku mendengar suara wanita yang sepertinya aku mengenalnya, lalu aku berlari ke arah manusia itu, hingga sampai di persimpangan lorong, aku melihat funetaria dan di depannya 3 orang laki-laki dewasa yang sepertinya sedang mabuk.

"Pergilah," ujar funetaria kebingungan ia tidak tau harus mengatakan apa selain pergi dia terlihat sangat ketakutan.

"Menjauhkan kalian semua!!!" Perintahku dengan intonasi suara yang tinggi lalu mereka semua menoleh ke arahku.

"Misarelia mengapa kau kemari? Kau pergi,"ujar funetaria yang terlihat sangat cemas.

"Tidak, kau saja yang pergi, biar aku yang menangani ke tiga pria ini," ujar ku menatap mereka tajam.

"Hei gadis, kau cantik sekali mari bermain dengan kami dan kau manisku jangan pergi," ujar laki-laki gila itu mulai mendekat ke arahku dan yang lain ke arah funetaria.

Di saat laki-laki itu sudah hampir  dekat kepadaku, aku langsung memukul laki-laki itu hingga terpental sangat jauh.

Funetaria dan dua laki-laki itu terkejut mereka seakan tidak percaya apa yang mereka lihat barusan.

"Pergi funetaria!" Bentakku
"Ya, tapi ka...," ujar funetaria terpotong
"Sudah pergilah," ujarku menatapnya marah.

Dan funetaria lari meninggalkan tempat itu.
kedua laki-laki itu menyerangku bersama-sama, aku pun mendorong mereka berdua sehingga mereka terpental sampai ke tempat laki-laki yang pertama terpental.
Ketiga laki-laki itu terluka, sehingga darah mereka tercium oleh aku, dan membuat hasratku memburu aku juga sangat haus akan darah kembali, karena aku bisa yang masih vampir baru, aku melesat ke arah ketiga orang itu dengan kecepatan vampir.
Dan langsung menghisap darah ketiga laki-laki tersebut.

Misarelia POV End

Seketika mata misarelia yang pertama berwarna hitam kini berubah merah, badannya kini benar-benar pucat, rambut  semakin panjang, dan wajahnya pun semakin cantik.

Pengawalnya melihat kejadian itu segera membawa pergi ketiga laki-laki yang sudah tidak bernyawa dan meletakkannya jauh dari tempat itu, untuk menghilangkan jejak.
"Aku mau pulang," ujar misarelia datar dan lalu ia masuk ke dalam mobilnya dan kembali ke rumahnya.

Setelah sampai di rumahnya dan mandi lalu berganti pakaian dengan dress pendek selutut berwarna biru laut, dengan rambut yang sedikit basah.
Lalu ia mengambil cermin pemberian ibunya dan menghubungi ibunya.
"Hai misarelia, aku dengar kau telah berburu tadi malam," ujar moralenisia
"Ya, sebenarnya aku sedang menyelamatkan temanku yang sedang di ganggu oleh tiga orang laki-laki yang sedang mabuk, jadi aku menyuruh mereka untuk pergi, tapi malah ketua mereka menyerangku jadi terpaksa aku memukulnya sehingga dia terpental jauh, setelah itu aku menyuruh funetaria untuk pergi setelah beberapa kata akhirnya ia mau pergi, malah dua laki-laki itu menyerangku dan aku mendorong mereka hingga terpental jadi karena mereka terluka, tetapi ada salah satu dari mereka yang darahnya manis, itu menggugah seleraku dan tiba-tiba aku jadi sangat haus tanpa berpikir panjang aku langsung menyerang dan menghisap darah mereka," kata misarelia panjang lebar.

"Jadi seperti itu, baiklah jadi lebih baik pakailah softlens untuk menutupi matamu yang berwarna merah itu, baiklah sekarang kamu istirahatlah."
"Baik ibu."

Keesokan harinya di kampus misarelia, dia duduk di kursinya dengan tenang dan tiba-tiba laki-laki kemarin datang lagi dan meminta smartphonenya yang dijanjikan oleh misarelia kemarin.
"Hei kau cepat mana kau kata ingin mengganti smartphoneku," ujar  trevor

Lalu misarelia mengeluarkan sebuah kotak dalam tasnya.
"Ini, jadi kau pergilah aku sudah tidak mempunyai urusan denganmu," ujar misarelia langsung membaca bukunya.
"Ha, angkuh sekali kau," Sindir trevor
"Itu bukan urusanmu," jawab misarelia

Lalu tiba-tiba funetaria berlari ke arah misarelia.
"Syukurlah kau selamat misarelia," ujar funetaria sambil menangis
"Kenapa?" Tanya misarelia datar
"Aku takut, jika terjadi apa-apa denganmu, tidak seharusnya aku meninggalkanmu di sana sendirian, aku memang bodoh," ujar funetaria

"Tidak apa, aku yang memintamu untuk pergi jadi kau jangan menyesal dan berhentilah menangis," ujar misarelia untuk pertama kalinya berbicara dengan lembut
"Apa yang terjadi dengan kalian kemarin," ujar trevor masih bingung apa yang sedang ia lihat sekarang
"Kemarin malam, aku diganggu oleh 3 preman yang sedang mabuk dan misarelia yang menyelamatkanku," ujar funetaria
"Apa, misarelia, ternyata wanita sedingin kau kuat juga," ujar trevor
"Jadi bagaimana dengan ketiga preman itu?" tanya funetaria
"Setelah aku menghajar mereka, aku pergi dan aku tidak tau apa yang terjadi setelah itu," jawab misarelia
"Kau wanita yang menyeramkan misarelia."
.

.

.

Tbc

Moon RedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang