6

1.3K 144 11
                                    

Keheningan menyelimuti mobil yang diisi oleh 4 insan manusia. Lebih tepatnya hanya 2 orang yang duduk dibelakang yang merasa mobil itu sangat hening. Viny sedang asik menikmati lagu yang diputar melalui flashdisk yang ia bawa. Ketika lagu telah habis terputar Viny menekan tombol next.

Seandainya kau tau
Ku tak ingin kau pergi
Meninggalkanky sendiri bersama bayanganmu
Seandainya kau tau
Aku kan slalu cinta
Jangan kau lupakan kenangan kita selama ini

"Huekk!!" Kinal tersedak entah kenapa. Veranda pun mendadak menarik nafas dalam. Mungkin efek dari lagu yang tengah dinyanyikan Viny seenak jidat saat ini.

Suasana dibelakang menjadi semakin canggung. Bahkan jauh lebih canggung dari sebelumnya. Kasian Kinal.

Veranda? Ia memutuskan untuk mema6ndang keluar jendela sembari mengalihkan rasa gugupnyfpa. Hasilnya? Berhasil. Dia agak sedikit melupakan kegugupannya dan terhanyut pada pemandangan diluar. Bahkan ia tak sadar jika Kinal tengah fokus memandanginya. Memandangi wajah indahnya.
11
"Sir! Watch out!!" Teriak Viny dengan suara yang sangat nyaring. Ternyata ada seekor anjing yang mendadak berlari menghalangi laju kendaraan yang mereka kendarai. Tubuh Veranda terlempar menuju jendela saat pengemudi membanting stir ke arah kanan. Kinal berhasil menarik tubuh Veranda kedalam pelukannya. Melindungi tubuh bidadari pujaan hatinya tersebut dari segalaa kemungkinan yang dapat melukainya.

Mobil tersebut berhasil menghindari anjing tersebut. Namun, didalam mobil keempat orang tersebut masih dalam posisi sangat terkejut dengan hal yang baru mereka lewati.

"Vin, kamu gapapa?" Tanya Kinal ditengah nafasnya  yang terengah.

"Hhh, iya aku gapapa Nal." Jawab Viny. Kinal bahkan tak sadar kalau ia masih memeluk Veranda.

Saat ia menyadari bahwa ia masih memeluk Veranda? Tidak, Kinal tidak melepaskannya. Kali ini ego Kinal menang. Ego yang berkata bahwa ia sangat merindukan gadis dipelukannya itu.

"Kamu gapapa Ve?" Tanya Kinal lembut.

"A-aku takut Nal." Jawab Veranda jujur. Kinal semakin mengeratkan pelukannya.

"Apa yang kamu takut kan? Disini ada aku Ve. Aku akan jaga kamu." Ujar Kinal menenangkan Ve. Ve? Tak menjawab. Hanya memeluk tubuh kekar itu lebih erat. Karena tubuhnya terlalu lemas untuk menopang tubuhnya sendiri. Dan juga, tubuh Kinal terlalu nyaman untuk dipeluk.

***

Kinal POV

Padahal sebentar lagi kami akan sampai di tempat pernikahan Ghaida juga Melody. Tetapi bidadari disebelahku ini sepertinya tak berniat untuk melepaskan pelukannya pada tubuhku.

Kubiarkan saja ia tetap berada diposisi seperti itu. Hingga akhirnya mobil yang kami tumpangi selesai memarkirkan diri(?).

Viny menatap kami sebentar sambil tersenyum. Namun ia malah langsung keluar tanpa membantu ku memberi tahu Veranda jika kita sudah sampai. Dasar sahabat durhaka..

Mau tak mau aku harus menegur Veranda..

"Ve, kita udah sampai."

"Ya?" Ve melihat ke sekitar. "Oh iya. Maaf Nal." Ucapnya.

"Gapapa kok gak masalah. Keluar yuk?"

"Hmm, ayo."

Kami berdua keluar dari sisi pintu yang berbeda. Sialnya lagi..

"Yaelah gak romantis banget sih lu nal!? Masa bidadari disuruh buka pintu mobil sendiri!" Siapa lagi yang dgk gitu kalo bukan Beby?

"Tau luh! Pantesan si Ve hampir married sama Santo!" Oke ini Jeje kampret pake banget. Dia kayak ngebuka luka lama tapi kali ini lebih besar.

Surrender Or Fight?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang