8

1.2K 115 5
                                    


Dua orang gadis memasuki sebuah rumah. Mereka tampak berkeringat. Tidak, tubuh mereka sudah kering, hanya baju mereka yang masih basah. Pasti rasanya tak nyaman memakai baju basah dicuaca dingin seperti ini. Baru beberapa langkah mereka memasuki rumah tersebut, terlihat seorang gadis yang muncul dengan wajah yang sangat tidak mengenakkan.

"Mati gue.." batin Kinal.

"Kenapa anda lama sekali Devi Kinal Putri?" Tanya gadis tersebut yang sepertinya tidak menyadari kalau Kinal membawa orang lain.

"Hehehehe, Enjel jangan cemberut aja ntar cepet tua. Kalo kamu lebih tua dari kakak nanti kakak seneng." Ujar Kinal sambil nyengir.

"Diem gausah ngeles, sekarang mana tahu nya?" jawab Angel alias Enjel biar gak rempong.

Seketika Kinal terdiam. Sepertinya dia baru menyadari kalau dia sudah tidak memegang seplastik tahu lagi. Tahunya terjatuh entah dimana.

"Hehehe,," Kinal hanya nyengir lemah.

"KAK KINALLL!!" Enjel berteriak dengan sangat keras mengagetkan Kinal dan Anin yang berada dibelakangnya. Jantuk Kinal berdegup dengan sangatkeras saking kagetnya.

"Emm, permisi.." Anin mulai bersuara. Membuat Enjel agak terkejut, dia baru menyadari kalau Kinal bersama orang lain.

"Maaf gara gara aku Kinal terlambat pulang. Tapi dia abis nyelamatin aku dari beberapa pria mesum yang nyerang aku." Penjelasan Anin membuat Enjel terkejut bukan main. Tetapi untuk menjaga image nya ini lah yang dia lakukan. Menjewer kuping Kinal lalu berkata...

"KENAPA GAK BILANG DARI TADII!!?" membuat kinal teriak kesakitan.

"Aduhh Enjell sakit kuping kakakkk." Ucap kinal. Tanpa terduga duga Enjel memeluk tubuh Kinal dengan sangat erat. Lalu Kinal merasa baju bagian depannya basah. Enjel menangis. Menangis dengan sangat keras.

"Aku khawatir kakk." Ucapnya di sela-sela tangisannya. Kinal? Tak menjawab, hanya membalas pelukan itu tak kalah erat sambil mengelus rambut adik sepupunya itu dengan sayang. Yang tak Kinal ketahui adalah sedari tadi perasaan Enjel tak enak, seperti mendapat firasat buruk tentang nya. Sehingga ia menangis saat tau jika Kinal baru saja mengalami hal yang lumayan buruk.

Saat ini mereka sedang memakan masakan Enjel. Walaupun masih kecil Enjel hebat sekali dalam memasak, karna ia selalu tinggal sendirian dirumah sehingga membuatnya menjadi ahli dalam memasak. Lihat saja Kinal dan Anin makan seperti tak pernah makan sebelumnya. Apalagi Kinal...

"Pelan-pelan kak makannya.." Enjel memperingatkan.

"Huahh Mhahakan kamuhh hemangg habehh." (Huahh masakan kamu emang dabest) ujar Kinal.

"disuruh makan pelan-pelan kakak malah makan sambil ngomong.." Omel Enjel pada Kinal.

"HEHEHEHE hekk UHUK UHUKK!!" baru diperingatkan, dan sekarang udah terjadi. Kinal keselek makanan karna tertawa saat makan. Dengan panic Enjel memberi air minum padanya. Sedangkan Anin hanya tertawa kecil melihat kelakuan Kinal.

"Huahhh legaaa." Ucapnya setelah minum.

Seusai makan mereka berkumpul di ruang tamu. Membicarakan bagaimana nasib Anin malam ini.

"hmm, dek. Malam ini biarin Anin nginep disini dulu ya. Kasian dia, dan kakak yakin orang-orang itu masih keliling buat nyari dia buat malem ini." Jelas Kinal.

Membuat Enjel menggembungkan pipinya kesal, karna ini pertama kalinya ada orang asing tidur dirumahnya. Kehadiran Kinal memang membuat segalanya menjadi ajaib, Enjel jadi merasakan banyak hal yang belum pernah ia rasakan selama ini. Dan hal ini adalah salah satunya. Hal lain yang membuat Enjel kesal adalah sebenarnya mala mini Ia ingin menagih cerita Kinal selama di Belanda kemarin, tadi siang sesampainya Kinal di rumah dari bandara ia langsung tertidur karna terlalu lelah. Saat bangun dari tidur Enjel melihat Kinal sudah bergelut dengan dota. Sehingga tak ada waktu bagi Enjel untuk menanyakan ceritanya. Malam ini adalah waktu yang tepat, namun kehadiran Anin seakan menghancurkan segalanya, sehingga Enjel harus menunggu hingga esok hari.

Surrender Or Fight?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang