Hai ada yang kangen saya ? atau ada yang kangen dgn next chapter cerita ini ?
Hehe saya balik lagi nih! Sedih ih chapter kemarin dpt komen yg sedikit sekali :D, entah mungkin karena terlalu pendek atau karena chapter kemarin readers pada kesel karna banyaknya scene Joo Eun dan Jae Ha, dan siksaan yang di dapat sama Seul Hwa, entah lah. Gpp, chapter kemarin tetap dibutuhkan di cerita ini kok. Tapi, saya tetap berterima ksh krn pembaca tetep setia mengikuti alur cerita ini.
Ok deh saya nggak akan banyak cuap –cuap. Terima kasih atas dukungan para pembaca untuk cerita ini. saya bakal seneng banget kalo reader juga meninggalkan vote atau komen. Tapi, jujur aja vote & komen kalian itu bikin saya semangat 45 buat nulis hehe. Ok deh, happy reading guys! Don't forget to leave your feedback!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seul Hwa masih duduk terdiam ditempat ibunya tadi pergi meninggalkannya. Gadis itu teringat dengan seorang wanita yang berkata aneh tentang dirinya. Semakin Seul Hwa memikirkannya, semakin gadis itu tidak juga mengerti. Seul Hwa menghela nafas panjang. Gadis itu kemudian bangkit berdiri dan melangkah menuju rumahnya.
Begitu ia tiba dirumahnya, Han Mi Cha berdiri di halaman rumah sambil menatap sinis kearah kakaknya. Mi Cha memperhatikan tingkah kakaknya yang lewat begitu saja dari hadapannya.
" Ya Han Seul Hwa !" teriak Mi Cha pada Seul Hwa yang terus berjalan tidak mempedulikan dirinya.
Seul Hwa berbalik dan menatap datar adiknya yang terlihat marah padanya. " Ya ?" tanyanya datar.
Mi Cha bergegas mendekati Seul Hwa. Tatapan gadis itu sangat sinis pada kakaknya. " Apa kau tidak merasa malu setelah mencuri seperti itu dan kembali kerumah ini ?" tanya pada sang kakak.
Seul Hwa menghela nafas mendengar pertanyaan adiknya itu. " Aku tidak merasa bahwa aku melakukan hal tersebut,agasshi. Aku tidak berniat mencuri. Hanya saja aku ingat bahwa agasshi yang menyuruhku untuk mengambil daenggi tersebut dan bilang bahwa manim akan membayarnya."
Jawaban dari Seul Hwa membuat Mi Cha menggeram kesal. Gadis itu mencengkram kuat chima yang dikenakannya. " Kau. Seharusnya kau memang tidak pernah ada di dunia ini. Tidakkah kau pikir untuk pergi saja dari rumah ini,oh ? Kehadiranmu tidak diharapkan dirumah ini, lalu kenapa kau masih juga kembali kesini ?" ucapnya dengan geram kemarahan.
" Agasshi, aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan ke dunia ini. Tapi takdirlah yang membawaku kerumah ini. jadi, aku tidak akan pergi dari tempat dimana takdirku berada. Aku bersyukur masih diberi kesempatan untuk melakukan baktiku sebagai anak pada tuan dan nyonya. Meskipun aku diperlakukan berbeda dengan agasshi, aku tak pernah mengeluh karena ini takdirku. Dan aku menerima semua itu sebagai hukumanku di kehidupanku dimasa lalu." Balas Seul Hwa kemudian melangkah pergi meninggalkan Mi Cha.
Mi Cha menatap punggung kakaknya dengan marah. " Hukumannya di masa lalu ? Hoh apa itu! Dasar gadis sial." Mi Cha menarik nafas panjang kemudian mengeluarkan segala kemarahannya dalam sebuah teriakan. " Ya! Han Seul Hwa!"
Seul Hwa lagi – lagi menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Mi Cha yang masih menatapnya dengan penuh kemarahan. " Ye ?"
" Apa seperti itu sikapmu jika berhadapan dengan calon wangsejabin ?" ucap Mi Cha sambil memandang sinis kakaknya.
Alis Seul Hwa terangkat mendengar ucapan dari Mi Cha. Gadis itu sama sekali tidak mengerti maksud dari ucapan adiknya tersebut. " Jika ingin menyampaikan sesuatu, kau harus mengatakannya dengan jelas."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cold Hearted Crown Princess
Ficción históricaFollow me first before you read and enter my book universe. [SEBAGIAN CERITA TELAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] Pada musim salju yang membekukan tanah Joseon. Seorang gadis lahir tanpa cinta dari kedua orangtuanya. Tanpa di duga, takdir mem...