Tadinya mau update besok aja, tapi berhubung baca komen kalian, saya jadi semangat lagi. ya udh deh sekarang saya update.
Nih langsung update chapter selanjutnya! Happy reading!! Jgn lupa vomments nya ya!
~~~~~~~~~~~~~
Putri Kyung He terduduk lemas. Ini sudah memasuki hari ke lima Joo Eun menghilang dari rumah. Dan selama lima hari pula, wanita itu kehilangan semangat hidupnya. Lingkaran hitam menghiasi wajah Kyung He yang tidak bisa tidur selama lima hari ini.
" Gongju, makanlah makanan ini walau sedikit saja. Kau makan sedikit sekali selama beberapa hari ini. Aku takut kau akan sakit semakin parah." Bujuk Dong Sun sambil menyodorkan sendok berisikan bubur lembut pada bibir istrinya.
Kyung He terdiam. Sama sekali tidak mendengarkan bujukan dari suaminya. " Uri Joo Eun ada dimana ? Apa ia makan dengan benar ? Dimana ia tidur ? Apa dia kedinginan ?" gumamnya pada diri sendiri.
Dong Sun menghela nafas panjang melihat tingkah istrinya yang sangat terpukul kehilangan Joo Eun. Dong Sun meletakkan sendok yang dipegangnya. Lelaki itu bangkit dan duduk disebelah Kyung He yang masih termenung sendiri. " Gongju, berhentilah bersikap seperti ini. Aku yakin, uri Joo Eun akan baik – baik saja. Percayalah ia gadis yang kuat sama seperti kau,ibunya." hibur Dong Sun sambil membawa istrinya kedalam pelukannya.
Kyung He kembali meneteskan airmatanya di dalam pelukan suaminya. " Dimana uri Joo Eun,sobangnim ?" tanyanya sambil tersedu.
Dong Sun menghela nafas panjang. Lelaki itu tidak bisa menjawab pertanyaan dari istrinya. Lelaki itu hanya bisa memeluk Kyung He semakin erat sambil berharap dan berdoa di dalam hatinya agar putrinya bisa segera pulang.
@ACH@
Sementara itu, Hong Joo Eun menghela nafas panjang. Ini sudah hari kelima ia pergi dari rumah. Perasaan bersalah begitu besar ia rasakan. Gadis itu merasa bersalah setiap kali ingat apa yang ia lakukan ini. Tapi, Joo Eun tidak punya pilihan lain, selain kabur dari rumah agar ibunya membatalkan pernikahannya. Joo Eun berjanji, ia akan membayar dosa yang telah ia lakukan ini. meskipun jika dosa tersebut ia bawa ke kehidupan selanjutnya.
" Makanlah." Jae Ha menyodorkan nampan berisi makanan pada Joo Eun yang masih duduk di depan beranda kamar disebuah penginapan di hanyang.
Joo Eun melirik kearah Jae Ha yang kini sibuk menyesap entah apa di cawan yang ada ditangannya. " Kenapa kau terus mengikutiku seperti ini ?" tanya Joo Eun heran pada Jae Ha.
Jae Ha meletakkan cawan kosong diatas meja yang membatasi dirinya dan Joo Eun. " Karena aku bertemu denganmu dipasar tempo hari, aku jadi memiliki tanggung jawab atas dirimu."
Joo Eun tersenyum mengejek mendengar jawaban Jae Ha. " Tuan muda, kau tidak memiliki tanggung jawab apapun terhadapku. Memang benar, kau yang menyarankanku untuk tinggal dipenginapan ini dan menutupi identitasku sebagai adikmu. Tapi, selebihnya kau tidak memiliki tanggung jawab apapun terhadapku."
Jae Ha tersenyum tipis mendengar ucapan Joo Eun. Pemuda itu kini menatap tepat kearah mata Joo Eun. Gadis yang ia kenal sangat keras kepala dan tak mau kalah. Pemuda itu menghela nafas panjang. " Terserah apapun menurut pendapatmu,agasshi. Pandanganmu dan pandanganku sebagai seorang pemuda tentu saja berbeda. Sejak kau menerima saranku, saat itu juga kau menjadi tanggung jawabku. Aku harus bertanggung jawab atas apa yang telah kusarankan pada seseorang, termasuk padamu,Nona muda." Jae Ha menekan nada bicaranya pada kata terakhir ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cold Hearted Crown Princess
Fiksi SejarahFollow me first before you read and enter my book universe. [SEBAGIAN CERITA TELAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] Pada musim salju yang membekukan tanah Joseon. Seorang gadis lahir tanpa cinta dari kedua orangtuanya. Tanpa di duga, takdir mem...