tiga

2K 175 2
                                    

"Dia mengatakan menyukai ku" ucap hanbin santai sambil meminum soda nya

"Ah itulah mengapa kau mentraktir kami makan ramen hah?! Aish.. Chukae pabbo!" Bobby terus memakan ramennya dengan bahagia, mungkin ini berita baik baginya bukan? Tentu saja salah satu sahabatnya sudah memiliki kekasih sebagai sahabat kita harus bahagia. Ya harus. Tetapi kenapa sulit bagiku untuk bahagia?

"Lisa... Kau baik-baik saja? Dari tadi kau hanya diam bahkan kau tak memakan ramen mu"

"Mungkin dia sedang diet hanbin-ah, kalu begitu apa ramenmu boleh untuku?" Ucap bobby memperlihatkan gigi kelincinya dan mengambil mangkok ramen ku

"Tak!"

"YA! SAKIT!!"

"Ini ramenku pabbo! Apa kau tau seseorang akan sangat kesal diganggu jika sedang lapar?! YAAA!!" teriaku frustasi

"Ya.. Ya... Lisa kenapa kau menangis?" Ucap hanbin khawatir sambil memegangi lenganku

"Aku? Menangis? Hahahaha....." Aku memegang pipi ku dan ya air mata mengalir dari pelupuk mataku

'Hanbin-ah apa yang terjadi padaku?'

Aku buru-buru mengelap aliran air mata ini. Ini bukan aku yang sebenernya, seorang lisa tak mungkin menangis.

"Mian hanbin-ah bobby aku harus pulang...."

"....dan selamat atas hubunganmu dengan hayi hanbin-ah aku turut senang salah satu dari kita memiliki nasib yang baik kkkk~ annyeong" ucapku lalu lari keluar dari kedai ramen ini

"Ya lisa!!" Teriak bobby

Aku membawa sepeda ku dengan cepat menuju rumah, hari ini sangat melelahkan. Padahal aku tak pernah meresa lelah seperti ini

Aku bergelung diatas kasurku dengan malas, sejak kejadian tadi badanku terasa lelah dan malas untuk bergerak. Handphone ku berdering terus tapi tak ada niatan dari ku untuk mengangkatnya. Aku pun tertidur ditemani dering handphone

---

Hari ini aku datang ke sekolah lebih pagi. Kuulangi lebih pagi. Ini semua karena.....

"Yooo lisa kau tidak terlambat pagi hari ini?" Cibir bobby sambil duduk dibangku nya

"Aku sedang bersemangat hari ini kimbab"

"Jinjayo??" Tanya hanbin

Kim hanbin. Dia seenaknya datang dengan wajah bahagia seperti itu. Apa dia tak tau aku terjaga semalaman karena dering telepon darinya? Aku bahkan tak bisa tertidur dengan nyenyak.

"Ada apa dengan mata mu?"

Kim hanbin pria berhidung besar ini sudah bertopang dagu diatas mejaku.

"Tersengat lebah" jawabku ketus

"Wah sialnya lebah itu" ucap hanbin sambil berdiri lalu mengacak rambutku

'DEG.... DEG.... DEG...'

Ah... Kau tau? Kini aku sangat membenci kim hanbin



P.s cover photo credit to editor.

(un)lucky girl { Hanbin × Lisa }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang