우리 ; 17

156 24 5
                                    

Mereka berenam duduk di ruangan yang sama, di lounge kediaman Tuan. Hanya ada beberapa makanan ringan dan cola. Sesuai kesepakatan bersama, mereka pun menonton film yang diangkat dari novel best seller, John Green, The Fault in Our Stars.

"Apakah ceritanya akan menarik?" Jackson membuka satu kaleng cola untuk dirinya.

"Tentu saja. Aku sudah pernah membaca novelnya," sahut Minah.

"Benarkah? Kurasa ceritanya tak akan semanis Titanic," kata Jackson.

"I love you, Jack." Minah menirukan bait skenario percakapan yang dikatakan Rose si pemeran utama wanita dalam film Titanic.

"No...don't say your goodbyes, Rose. Don't you give up. Don't do it." Jackson pun melanjutkannya dengan menirukan Jack, si pemeran utama pria.

"I'm so cold."

"Let me hug you." Jackson mendekat ke arah Minah seraya merentangkan kedua lengannya. Sayangnya, Jinyoung dengan sigap menghalangi.

"Uh uh," kata Jinyoung seraya menggelengkan kepalanya.

Mark hanya bisa tertawa, sedangkan Jaebum mendecakkan lidah.

"Bahkan yang kau katakan barusan tidak ada dalam naskah filmnya, Jackson." Jaebum memutar kedua bola matanya.

"Oh, filmnya sudah mulai." Chaeyoung menyadarkan yang lain akan rencana utama mereka di sana. Menonton film yang 'katanya' romantis.

****

Son Chaeyoung bangun lebih awal. Dia merasa bahwa ini merupakan hari terbaik baginya, karena dia tidak memiliki kesibukan apapun. Di atas sofa ruang tamunya, Chaeyoung berbaring seraya mendengarkan beberapa lagu dari iPod. Dan dia berencana akan mengunjungi toko ibunya, Aboki, nanti.

Selagi Chaeyoung membenamkan dirinya ke dalam pikirannya, ponsel berdering di atas meja. Dia segera memungutnya dan mendapati nama Hayoung di layar.

"Yeoboseyo!"

"Hayoung-ah!" ucap Chaeyoung bersemangat. Dia melepaskan earphone nya dan meletakkannya di atas pangkuan.

"Akhirnya aku bisa mendengar suaramu," kata Hayoung penuh kelembutan. "Aku merindukanmu."

"Nado. Sangat sangat merindukanmu." Chaeyoung tersenyum.

"Chaeyoung-ah, aku akan pindah ke Seoul dua bulan lagi. Aku tidak sabar bisa menghirup udara Seoul."

"Apa kau serius?"

"Sangat." Hayoung menambahkan tawa kecil di ujung kalimatnya.

"Kau tahu? Selamat datang kembali sepupu terbaikku," kata Chaeyoung.

"Terimakasih. Aku sudah menyiapkan rumah di sana. Ayahku telah bekerja keras untuk itu. Berkunjunglah jika ada waktu, OK?"

"Tentu saja."

"Sampai bertemu, Chaeyoung-ah!"

Saat itu juga, Hayoung mengakhiri panggilannya dengan Chaeyoung. Hayoung adalah sepupu terdekat Chaeyoung. Selama ini dia tinggal di Jepang karena pekerjaan ayahnya. Dia adalah wanita yang lembut dengan senyum super manis dan menawan. Hal itu membuat Chaeyoung kadang merasa ingin Hayoung membagikan kecantikannya.

Lalu, Chaeyoung memutuskan untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan. Dia pergi ke dapur dan membuka lemari es. Matanya langsung mendarat pada sewadah buah-buahan: jeruk, anggur, dan pisang. Dia mengeluarkannya dan memakannya. Hari ini Chaeyoung sedang tidak nafsu untuk makan makanan berat.

All About Us [Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang