Author pov
Saat ini Andrew tengah menunggu Tiffany pulang sekolah.
Sembari menunggu Andrew memainkan game yang ada di hpnya sambil sesekali membuka social media.Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi juga.
Andrew turun dari mobil dan menunggu Tiffany di depan mobil.
Beberapa menit kemudian, tampak Tiffany sedang berjalan dengan Alice dan Ashley."Gue duluan ya," ujar Tiffany.
Alice dan Ashley melambaikan tangan ke arah Tiffany.
"Mau pulang dulu atau langsung pergi?" tanya Andrew.
"Pulang dulu aja."Andrew dan Tiffany masuk ke dalam mobil.
Mobil meninggalkan lapangan sekolah.
"Drew kok lo tiba-tiba ngajak gue jalan?" tanya Tiffany.
"Gak papa supaya lo gak bosen aja di rumah?""Apa ada yang lo sembunyikan?" tanya Tiffany curiga.
"Gak ada kok."
"Tapi akhir-akhir ini kalian kayak bertingkah aneh gitu."
"Aneh gimana?" Andrew mulai resah dengan pertanyaan Tiffany."Ya aneh aja."
"Mungkin itu cuma perasaan lo doang."
Tiffany mulai bingung dengan pertanyaannya sendiri.
"Iya ya mungkin cuma perasaan gue doang."Andrew lega karena Tiffany tidak bertanya yang aneh-aneh lagi.
Andrew menghentikan mobilnya di depan pagar Tiffany.
Tiffany masuk ke dalam rumahnya.Apa Fany sudah mulai tau apa yang selama ini kami lakukan?
Gue gak mau dia terlibat dalam aksi kami.
Jangan sampai pelakunya melakukan hal-hal yang lebih nekat lagi."Drew kok gak jalan?" tanya Fany.
"Fan kapan lo masuk?" tanya gue bingung.
"Gue udah daritadi kali di sini.""Sorry sorry tadi gue lagi gak fokus."
Gue langsung menjalankan mobil.
"Jadi kita mau kemana?" tanya Fany.
"Lo maunya kemana?" tanya gue."Lho kok balik nanya sih?" gerutu Fany.
"Ya sebenarnya gue belum rencanain mau ngajak lo kemana."
"Hmm... gimana kalo kita pergi ke tempat yang paling pengen lo kunjungin?" usul Fany."Tempat yang paling pengen gue kunjungin?" Gue memikirkannya seraya menyetir mobil.
Ya gue tau, gue bakal bawa Fany kemana.***
"Rumah pohon?"
"Iya, ini rumah pohon yang sering gue datengin dulu kecil."Gue dan Fany langsung masuk ke dalam rumah pohon.
Sesampainya di dalam Fany berdecak kagum melihat isi rumah pohon ini.
"Gila keren banget rumah pohonnya, btw rumah ini masih lo rawat?" tanya Fany.Gue hanya menganggukkan kepala.
Fany berkeliling dan melihat-lihat.
"Lo ke sini sama siapa?" tanya Fany sambil melihat sebuah foto.
"Sama Nathan dan Rian.""Wah ternyata kalian udah sahabatn dari kecil, pasti lucu banget deh." Fany menjadi gemas sendiri.
"Bukannya lo begitu juga sama Ashley dan Alice?"
"Enggak kok gur sahabatan sama mereka dari SMP." Fany masih fokus melihat foto-foto gue semasa kecil."Ih Sam lucu banget, imut imut gitu."
Gue hanya tersenyum melihat tingkah Fany.
"Oh iya drew kenapa tempat ini pengen banget lo kunjungi." Fany menggeser posisi duduknya mendekati Andrew.
"Gue juga gak tau, tapi yang pasti rumah pohon ini mengenang kenangan indah antara gue dan sahabat-sahabat gue." Gue kembali menerawang masa kecil gue."Pasti masa kecil lo bahagia banget ya," ujar Fany riang.
DEG
"Lo salah fan, masa kecil gue bahkan gak lebih baik daripada masa kecil orang lain."
Lutut gue gemetar jika harus mengingat masa menyeramkan itu lagi.
"Maksud lo apa?"*Flashback on*
"Papa tolong jangan tinggalin Andrew." Anak kecil itu terus memohon sambil terus memeluk lutut ayahnya.
Namun ayahnya menendang tubuh kecilnya,"sudah tidak usah manja, mulai sekarang kau harus tinggal di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Husband [COMPLETED]
RomansaSequel My Secret Fiance Berawal dari sebuah kesalahpahaman yang berujung pada bencana yang tidak terelakan. "Sayang, kumohon bangunlah maafkan aku, kau hanya salah paham", ~ Andrew Dominic Walker Cover by : atharbayuaji Copyright© 2016 by Sinta_yass