Seorang pria berjalan tak tentu arah dengan langkah gontainya. Ia terus menyusuri trotoar sampai akhirnya berhenti tepat di depan tiang listrik. Aku tidak tau apa yang akan dilakukannya saat ini. Raut wajahnya menunjukkan kalau dia sedang berpikir sangat keras, entah apa yang dipikirkannya. Tapi dia terlihat sangat menyedihkan.
Aku terus berjalan dan berusaha untuk tidak menghiraukan pria itu. Karna merasa jengah dengan sekitar, aku mengeluarkan ponselku lalu memainkan salah satu permainan yang ada disana.
TIIIIINNNNNN TINNNNN!!!
Suara klakson membuatku terkejut dan panik secara bersamaan. Seketika itu pula aku langsung mengalihkan pandanganku dari ponsel kearah suara klakson itu berasal.
Dan sekarang aku dapat melihat dengan jelas siapa penyebab dari timbulnya suara klakson tersebut. Seorang pria yang ku lihat tadi, saat ini sudah berada ditengah jalan raya. Seolah-olah ia sedang menantang para pengemudi kendaraan yang berlalu lalang untuk menabraknya.
Hampir saja ia tertabrak sebuah mobil berwarna hitam yang melaju dengan cepat. Semua itu terjadi tepat di depan mataku. Pria itu tidak berusaha menghindar, ia tetap berdiri sambil menahan tubuhnya agar tidak jatuh menghantam aspal.
Kenapa dia tidak menghindar? Kenapa dia tetap berdiri disana? Apa dia sedang berusaha untuk bunuh diri? Astagaaa.. Apa yang harus ku lakukan sekarang?
Tanpa berfikir lama lagi, aku berlari menghampiri pria itu dan mendorongnya sampai ke pinggiran trotoar.
Aku menatap lekat-lekat si pria yang saat ini sudah berada tepat dihadapanku. Wajahnya sangat kacau. Dan dengan lancangnya aroma alkohol menyeruak masuk ke dalam indera penciumanku. Rupanya saat ini dia dalam keadaan mabuk. Pantas saja dia berlaku aneh.
"Dimana rumahmu?" aku merasa kasihan dengannya, jadi aku berniat untuk mengantarnya pulang.
Pria itu terduduk di trotoar lalu mengusap wajahnya kasar.
"KENAPA KAU MENGHALANGIKU?" bukannya menjawab dimana alamatnya, dia malah berteriak dan menatapku tajam.Awalnya aku tidak terima dan ingin membalasnya dengan membentaknya kembali saat ia berteriak padaku. Tetapi sedetik kemudian aku sadar dan memakluminya karna saat ini dia masih dalam pengaruh alkohol.
"Saya ingin mengantarmu pulang. Jadi beritahu saya dimana alamat rumahmu?"
"Heuh.. Apa kamu bodoh? Pertanyaan itu harus dibalas dengan jawaban. Bukan pertanyaan lagi." pria itu mendengus kesal dan mengalihkan pandangannya ke tempat lain.
Sebenarnya siapa yang bodoh disini? Jelas-jelas aku menanyakannya terlebih dahulu dan dia malah menjawabnya dengan pertanyaan lain. Huft.. Bagaimana bisa aku berurusan dengan pria mabuk yang satu ini Tuhan?
"Hanya perlu kamu tau, Saya tidak menghalangimu. Saya berusaha untuk menolongmu. Apa kamu tidak menyadarinya?"
"Kamu ingin menolong saya? Hey.. Gadis sok pahlawan! Kamu tidak membantu saya sama sekali. Kamu malah menghancurkan apa yang sudah saya rencanakan! Apa kamu tau itu?! Bahkan hanya tinggal sejengkal lagi saya bisa mengakhiri segalanya, tapi kamu malah menghancurkan semuanyaaaa!! Arrrrrgghh!!!!" pria itu menggeram kesal lalu bangkit dari duduknya seraya mengarahkan jari telunjuknya tepat kearahku.
'Plakkk!!'
Aku menamparnya keras, aku ingin membuatnya sadar dan kembali ke dunianya.
"Kemarikan ponselmu!!" setelah menamparnya, aku meminta ia untuk memberikan ponselnya padaku. Ada yang perlu ku cek di dalam ponselnya itu.
"Bagaimana mungkin setelah menampar saya lalu meminta ponsel saya?! Heuh.. Dasar gadis aneh." pria itu menggerutu kesal kemudian ia kembali berjalan menuju ke tengah jalan raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE
RomanceTentang perjuangan seorang pria yang menemukan cinta di akhir kehidupannya. Lalu, apakah pria itu akan diterima oleh wanita yang dicintainya? Sedangkan ada wanita lain yang menunggu nya dan mencintainya dengan tulus. "Siapakah sebenarnya cinta seja...