Festival 1

261 20 4
                                    

Kampus kini terasa begitu semarak. Balon dan kertas terpasang meriah diberbagai sudut halaman kampus. Berbagai stand makanan berjejer dengan rapi. Selain stand makanan, ada juga berbagai stand permainan. Mahasiswa dan mahasiswi terlihat begitu tertarik dengan Festival Kampus tahunan untuk memperingati hari lahir kampusku.

Kebetulan sekali, hari ini aku telah selesai kuliah. Tidak ada pertemuan dengan dosen hari ini, sehingga kau bisa menikmati festival tanpa beban.Aku berjalan berdua bersama Sehun. Jie Eun dan Dara eonni masih harus bertemu dengan dosen Lee, dosen paling menyebalkan yang pernah kutemui. Sesekali kami mampir ke stand makanan yang dibuka oleh teman-teman kami. Mencicipi bulgogi asli buatan Ryeowook, mencicipi pasta buatan Victoria dan lainnya.

Langkah kami akhirnya berhenti pada sebuah stand permainan yang berada di dekat stand bulgogi Ryeowook. Stand memanah, itulah stand yang kami hampiri. Terdapat sebuah papan panah berbentuk lingkaran, dimana di samping kanan kirinya ada berbagai barang menarik. Boneka, mobil-mobilan, buku, liontin, serta barang lainnya.

"Boneka panda itu besar sekali!" gumamku kagum pada sebuah boneka panda yang terpajang di bagian hadiah.

"Sungjong-ssi, bagaimana caranya aku mendapatkan boneka itu?" Tanya Sehun pada Sung Jong yang menjaga stand ini.

"Gampang Sehun-ssi, kau hanya perlu mengumpulkan tepat 28 point untuk 3 kali lemparan panah, tapi bila kau bisa 30 point, maka kau bisa mendapatkan liontin seabagai hadiah utama. Inii adalah liontin asli dari Paris, konon bila seoarnag laki-laki berhasil mendapatkan liontin ini dan diberikan pada wanita yang ia cintai, maka hubungan mereka akan berlangsung lama, bahkan untuk kehidupan selanjutnya."

Akan bersama selamanya bahkan hingga kehidupan berikutnya? Sepertinya liontin berbentuk bintang bermata bulan itu cukup menarik pandanganku, bahkan boneka itu bukan menjadi sesuatu yang kuinginkan lagi. Entah kenapa, aku malah menginginkan suamiku yang mampu memberikannya padaku. Ah ya, seharian ini aku belum melihat Kim Jongin, padahal ia sudah pergi sebelum aku bangun.

"Baiklah, aku akan mendapatkan boneka dan liontin untukmu Jungie!" Ujar Sehun menepiskan lamunanku. Aku tersenyum mengiyakan. Lalu, Sehun Oppa mengambil beberapa anak panah dan bersiap memanah. Sekilas ia menatapku, seakan meminta agar aku mendoakannya. Aku kembali mengangguk dan membeikannya semangat. Lemparan pertama berhasil mengenai angka 10, permulaan yang baik menurutku. Ia-pun melempar kedua kalinya dan kini mengenai papan bernomor 9. Cukup bagus juga. Berarti ia membutuhkan poin 9 untuk mendapatkan boneka yang kumau itu. Ia kemvali bersiap, mengambil ancang-ancang dan mendapatkan 9 point.

"Daebak!!!" Seruku girang, Sehun berbalik kearahku, hal yang tak kuduga terjadi, Sehun memelukku dengan erat. Ia tertawa girang. Sedangkan aku hanya mampu terdiam, tak bergerak, hanya sedang mencerna apa yang terjadi. Manik mataku tak sengaja menemukan sesosok laki-laki yang berdiri tegap di stand permainan milik Jungsoo Oppa. Laki-laki itu nampak bersama dengan seorang wanita cantik dan seksi. Dapat kulihat dengan jelas, bila laki-laki itu sangat memperhhatikan si wanita, terlebih senyum hangat yang selalu kudambakan dapat dengan murah wanita itu dapatkan.

Akhirnya sosok Kim Jongin, menatapku juga dari kejauhan. Senyum hangatnya kembali berubah menjadi wajah dingin menlihatku. Menyebalkan!!! Dan lihat, wanita yang ada di sampingnya dengan manja menggeleyut pada tangan suamiku itu. Telunjuk wanita itu mengarah pada kami. Mungkinkah mereka akan kesini? Buru-buru kulepaskan pelukan Sehun.

"Mianhae Jungie, Ah ya, aku akan mendapatkan liontin itu!"

"Aniya, tidak perlu. Perutku lapar lagi, aku ingin mencicipi kimchi di sana!"Ujarku berbohong dan segera menariknya pergi dari tempat ini, sebelum suami dinginku itu menuju stand panah. Sehun Oppa menurutiku pasrah, walaupun jalannya harus terseok-seok seperti terpidana mati. Sesampainya di stand yang dijaga oleh Sohee eonni, segera kulahap kimchi yang ada tanpa basa-basi. Wajahku mungkin sudah berubah menjadi setan kimchi dengan hati panas. Sesekali kucuri pandang pada stand memanah. Benar saja, di stand itu suami dinginku tengah berdiri mesra dengan wanita cantik bergaun tosca itu. Bahkan wanita itu dengan manisnya menggelanyut seakan-akan mengikrarkan bahwa ada hubungan kusus antara mereka berdua.

"Jungie, kau ini kenapa sih?" Gerutu Sehun Oppa yang hanya melihatku makan kimchi super pedas. Tak kuhiraukan pertanyaanya. Mulutku terlalu penuh untuk menjawab pertanyaanya, sedangkan mataku terlalu kesal melihat kemesraan kedua orang itu.

"Aigo, karena kau menyeretku, aku lupa membawa boneka pandamu itu. Kau tunggu di sini saja ya! Aku akan segera mengambilnya!" Seketika Sehun Oppa melesat menuju stand memanah. Aku mengangguk, Sehun segera beranjak ke stand memanah itu.

"Jungie!" Suara gadis yang kukenal berhasil membuatku tersedak, segera kuteguk air putih yang ada di samping kananku. Sedangkan, kurasakan sebuah tangan menepuk-nepuk leherku.

"Mianhae, Jungie" Tampang memelas seorang Lee Jie Eun dan Sandara Park membuatku tak tega untuk meluapkan emosiku.

"Kalian membuatku kaget!" ujarku akhirnya. Mereka tersenyum ala cengiran kuda.

"Kau sendiri yang melamun, bukan salah kami dong!" Mereka berdua menjijihkan, tadi membuat tampang memelas, sekarang mereka menunjukan tampang sok tidak tahu yang sangat arrogant. Akupun merengut.

"Kya, siapa wanita yang bersama dengan Dosen Kim itu!" Jie Eun terlihat heboh melihat Dosen Park bersama seorang wanita di stand memanah.

"Tapi mereka terlihat serasi. Aku yakin, gadis itu adalah tipe ideal dosen kita!" timpal Dara Eonni. Huft...

"Ehmm, sepertinya benar eonni, gadis itu telihat cantik dan elegan, sangat cocok dengan Dosen Park, bagaimana menurutmu Jungie eonni?" tanya Jie eun menyenggol tanganku. Aku hanya menanggapi dengan cengengesan, aku tak bisa menjawab pertanyaan Jie Eun. Kusadari, sekilas saja, wajah gadis itu memang sangat cantik, ditambah dengan kulit putih terawatt, rambut hitam panjang terurai, senyuman hangat, keanggunan. Dia terlalu sempurna bila dibandingkan denganku. Hal ini membuatku terfikir, mungkinkah gadis itu adalah gadis yang dicintai oleh suami dinginku? Apakah aku penghalang hubungan cinta mereka?


TBC

Votment Jusseyo!

Pink RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang