Senja terlihat begitu indah tatkala langit berwarna jingga. Angin sore pun berhembus cukup kencang hingga kau berakali-kali merapatkan jaketmu agar merasa hangat.
Kau duduk di sebuah bangku panjang yang menghadap langsung ke Sungai Han. Sungai yang terlihat menakjubkan dan sebanding dengan langit senja. Pun di Sungai ini, kau merasa jantungmu kian berpacu lebih cepat. Bahkan kau sempat berpikir jika organ itu sampai ingin keluar dari tubuhmu.
Beginikah rasanya jatuh cinta?
Apalagi jika ini cinta pertama.
Apa setiap orang merasakan seperti ini, kah?
Kau cukup yakin jika perasaanmu ini memang benar-benar yang dinamakan cinta. Tapi kau tidak begitu yakin apakah orang yang mendapat cintamu ini berperasaan sama atau tidak.
Who knows?
Tak ada yang tahu.
Selang beberapa detik, ekor matamu menangkap sebuah objek dari jarak sekitar tiga puluh meter. Objek itu berhasil membuat keringat dingin yang sedari tadi mengucur di badanmu kembali mengucur. Plus, jantungmu yang semula mulai berdetak normal, kini kembali memompa dengan cepat.
Dia tersenyum.
Kau semakin kaku, salah tingkah dan gugup.
"Lama menunggu?"
Sempat gelagapan menerima pertanyaan dari orang yang berhasil membuat perasaanmu campur aduk, kau menggeleng ragu.
"Tidak terlalu lama," ujarmu dengan senyum kikuk yang terlihat memaksa.
Dia terkekeh, cukup kencang hingga membuatmu kembali merasa dag dig dug dan berpikir bahwa kalimat yang barusan kau ucapkan itu adalah kalimat terbodoh yang pernah kau katakan.
"Mianhae ... aku tidak bermaksud merepotkanmu," ujarnya sembari menggaruk tengkuk dan tersenyum sangat manis. Bahkan dosis kemanisannya hampir melebihi kembang gula yang sering kau makan kala pergi ke mall atau pameran.
"Terima kasih sudah meminjamkannya. Kau sangat membantu."
Dia pun memberimu buku catatan bersampul coklat tepat di hadapanmu. Dengan tangan gemetar bercampur ragu, kau meraih buku yang kau pinjamkan padanya.
Ya, hanya sebuah buku.
Benda itu telah menjadi jembatan antara kau dan dia untuk saling bertemu di luar jam sekolah, melepas rasa rindumu akan wajahnya yang begitu menawan dan membuatmu saling berbincang dengan waktu yang cukup lama.
"Tidak masalah, kau boleh meminjamnya lagi jika kau tidak sempat mencatat," katamu dengan sebuah lengkungan ke atas di bibir.
Dia membalas senyummu dan berhasil membuat jantungmu terpompa lebih cepat lagi. Perutmu pun terasa geli seolah ada banyak kupu-kupu yang saling berterbangan tanpa arah konstan.
"Mungkin kita bisa makan ice cream dulu sebelum pulang?" tawarnya hingga membuat matamu membelalak.
Sungguh tidak di duga. Ternyata dia yang mengajakku untuk berdua lebih lama. Padahal tadinya kau berniat untuk langsung pulang sehabis mengambil bukumu.
"B-boleh."
Senyuman kembali terlukis di wajahmu. Pipimu terasa panas dan berwarna semerah tomat. Semoga saja dia tidak menyadari perubahan warna pipimu itu.
Hingga kau pun berpikir,
Apakah ini awal mula dari kisah kalian?
Apakah cinta pertamamu itu akan berhasil atau malah sebaliknya?
Semua itu tentu tidak ada yang tahu. Semuanya ... masih menjadi rahasia.
Tapi dengan cara apapun, kau akan berusaha mengejar cinta pertamamu meski kau tahu konsekuensi apa yang akan kau dapat jika semua tidak sesuai dengan ekspetasimu.
[]
-fin
<<>>
Halooooooo readers ^^
Seneng jumpa kalian semua.
Siapapun kamu, makasih buat yang sudah baca imagine pertamaku ini. Semoga aja kalian suka. Masalah feel, maaf ya jika kurang memuaskan :')Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote sebagai bentuk apresisi kalian kepada saya yang telah membuat imagine yang uhm... tidak sebagus para author berpengalaman.
Beri komentar juga gapapa, malahan saya seneng banget karena ada yang bersedia meluangkan tenaganya untuk mengetik dan berekspresi lewat kata-kata. Kritik dan saran di perbolehkan. Saya akan menerimanya dengan baik kok :)
Kalau kalian suka dengan imagine pertama ini, kalian juga boleh tunggu imagine yang akan saya buat selanjutnya.
Sekali lagi, terima kasih telah mampir ^^
-elferis
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine // EXO
Fanfic[Fanfiction] Berisi kumpulan imaginasi antara fans dengan idolanya yang memakai cast utama kamu dan salah satu member EXO. Imagine hanya berisi drabble dan ficlet. Itu berarti tidak ada cerita ber-chapter dan setiap bagian memiliki judul masing-mas...