Sleep || Park Chanyeol

4.5K 372 4
                                    

Kau berusaha membuka matamu secara perlahan, berusaha menormalkan pandanganmu sekaligus mengatur napasmu karena baru saja bangun dari tidur nyenyakmu.

Namun, ada suatu hal yang membuatmu mengerutkan dahi, kau merasa mencium aroma asing dan merasa ada deru napas yang terdengar begitu dekat.

Ketika pandanganmu telah normal, kau sangat terkejut melihat seorang laki-laki dengan wajah tampan tengah teridur di sampingmu. Bukan hanya di samping, namun ia juga mendekapmu sangat erat hingga kau merasa atmosfir menjadi sangat panas.

"Kyaa!" teriakmu sembari melepaskan diri dari dekapan laki-laki itu.

Kau tahu betul siapa lelaki yang baru saja tidur sambil mendekapmu. Dia adalah Park Chanyeol--lelaki yang telah memberikan sakaligus mengambil separuh hatimu.

Meski begitu, kau merasa sangat aneh kenapa dia bisa tiba-tiba tidur di sampingmu. Awalnya kau memang tidak berniat untuk membangunkan Chanyeol karena meski dia tertidur, tetapi wajahnya masih terlihat tampan dan manis, hingga kau tidak tega untuk mengusiknya.

Namun, kau membuang jauh pemikiran seperti itu. Akhirnya secara reflex kau menendang-nendang kakinya hingga ia terbangun sambil meringis.

"Hey! Hey! Ada apa ini?" Chanyeol terbangun, ia menatapmu dengan matanya yang terlihat sipit. Sepertinya pandangannya masih belum normal.

"Kenapa kau bisa ada di sini?" tanyamu sambil menyilangkan tangan di dada. Seolah memberi makna bahwa semalam tidak terjadi hal aneh.

Chanyeol menyeringai, kemudian tertawa begitu melihat sikapmu yang seperti itu.

"Kau ini kenapa, sih? Ayo tidur lagi, aku masih mengantuk," kata Chanyeol yang kemudian kembali berbaring sambil menaikkan selimut hingga separuh badannya.

Chanyeol pun menepuk-nepuk permukaan kasur yang berada tepat di sampingnya--tempat tadi kau tidur--dengan maksud agar kau kembali berbaring di sampingnya.

"Yha! Apa apaan kau ini?!" teriakmu lagi sambil menyingkirkan selimut yang sedang Chanyeol pakai. "Maksudku, sejak kapan kita tidur bersama seperti ini?"

Chanyeol tidak merespon, ia malah tersenyum dengan mata yang masih tertutup. Tetapi, kau malah semakin jengkel dengan kelakuan laki-laki itu.

"Channi~ jawab pertanyaanku!"

Kau menggoyang-goyangkan tubuh Chanyeol hingga laki-laki itu tergeser menuju tepi ranjang dan hampir terjatuh.

"Berhenti panik seperti itu, chagiya." Tiba-tiba saja Chanyeol segera bangun dan duduk sambil menatap lekat tepat di iris matamu.

Seketika kau diam dan memandangnya dengan serius.

"Kau itu sudah menjadi istriku. Jadi ... tidak perlu panik lagi, oke?"

Kau makin terpaku, seolah kehabisan kata dan badanmu rasanya sulit untuk digerakkan. Kau masih tidak percaya jika seorang Park Chanyeol ini sudah menjadi suamimu.

"A-aku tidak bermimpi?" katamu dengan mata yang membelalak.

Chanyeol hanya memutar bola matanya malas. "Mau aku cubit?" Saat itu pun Chanyeol langsung mencubit pipimu cukup keras dan ...

KYAAAAA

"Sakittttt," ringismu.

"Eonni, cepat bangun! Chanyeol oppa sudah datang ke rumah. Kemarin kau bilang mau jalan-jalan dengannya, kan?" Suara anak kecil pun terdengar jelas di telingamu.

Kepalamu terasa pusing. Kau merasa bingung dengan situasi yang sekarang kau alami.

"Eonni ... cepat mandi dan bersiap. Chanyeol oppa sudah menunggu dari tadi," kau kembali mendengar suara anak kecil yang ternyata adalah adik perempuanmu, ia juga sekarang sedang duduk tepat di samping ranjangmu.

Hingga kau pun baru sadar bahwa, tadi itu ... memang benar-benar mimpi.

[]

-fin

<<>>

Halooo ^^
Ciyee ketemu lagi sama saya yang bakal cuap-cuap gak jelas di setiap akhir cerita.

Gimana sama drabble yang satu ini? Kasih komentar dong gimana kesan kalian setelah baca imagine yang saya buat di atas. Atau kalau ada yang mau di koreksi atau saran maupun kiritik juga boleh kok. Soalnya saya bakal seneng banget karena ada orang yang mengapresiasi karya saya.

Kalo gak komen, it's okay. Vote doang juga gpp kok :) asal jangan jadi silent reader aja.

Enjoy buat next imagine.

-elferis

Imagine // EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang