Emily POV
"de kayanya kamu divonis kena gagal ginjal deh" ujar kak jason
"what?? kakak ga lagi bercanda kan?" tanya gue seakan akan semuanya itu bercanda padahal ga sama sekali ada yang bercanda
"kakak ga bercanda emily, kakak serius" jawaban kak jason langsung ngebuat makin gapunya semangat hidup sama sekali
"kamu sekarang mending pulang deh jangan lupa obatnya dikonsumsi secara rutin kalo udah abis langsung tebus lagi yang baru" sambung kak jason gue cuman bisa nangguk
setelah keluar dari ruangan kak jason gue langsung kebawah buat nebus obat setelah nebus obat gue langsung telfon si derren buat jemput gue
'hallo ren?'
'kenapa em?' tanya derren
'kamu lagi ada dimana?'
'lagi ada dirumah em kenapa?' jawab derren 'renn dimakan dong makanan nya mau aku suapin?' lah itu suara cewe siapa ya?
'ren itu suara cewe siapa?' tanya gue
'ooo itu sepupu gue'
'ooo itu sepupu lu'
'iya itu sepupu gue' 'darren sayang ayo dong dimakan atau mau gue suapin LAGI'
Gue sakit hati langsung gue end call tuh telfon si Darren
Pas gue mau pulang cari taxi, tiba-tiba ada mobil sport berwarna hitam berhenti depan gue dan ternyata itu mobil Rei
"Mau kemana ly" tanya Rei sambil menurunkan kaca mobilnya
"Mau pulang Rei" jawab gue
"Oh yaudah naik gue anterinn"
"Oke deh" Ucap gue sambil naik
"Makasih ya Rei" pas gue udah sampe rumah
"Urwell ly"
Gue langsung masuk dan telfon Callisa
"Callisa.. angkat dong"
'hallo?'
'call lu bisa kerumah gue sekarang?'
'mau ngapain?'
'gue pengen cerita sama lu'
'okayy gue sekarang otw dehh'
'jangan lama-lama '
'iya Iya bawell'
Setelah itu gue siap-siap gue dan ga lama emily dateng dan gue langsung cerita ke dia Dari gue kena penyakit sampe tadi gue telfon Darren ada suara cewe dan Emily ngajak gue buat pergi ke mall aja dan gue bawa motor sendiri sedangkan si Callisa dia juga bawa motor sendiri
#skip mall
"Woyy liat-liat baju Yu" ajak Callisa"Ayoo" jawab gue semangat namun saat gue mau jalan di eskalator gue ngeliat pemandangan yang Bener-bener bikin gue sakit hati
Gue ngeliat Derren sama cewe yang gue ga kenal. Derren merangkul cewe itu dan cewe itu merangkul Derren juga Bener-bener couple date
"Emily..."
"Emily"
"EMILY WOI" teriak Callisa yang membuat gue kaget
"Apa seh ga teriak teriak juga bisa kan"
"Dah ayo, lu liat apaan sihh"
"Galiat apa apa ayoo"
Serasa gue hari ini hari paling menyedihkan, pengen banget gue nangis tapi ga guna juga gue nangis juga ga bisa ngubah apa-apa
'kak farrel, Mama Emily kangen kalian' ucap gue dalam hati 'my twins where are you' serasa gue adalah orang yang paling menyedihkan
'darren kenapa lu tega' 'kevinn gue kangen sama lu mungkin bentar lagi gue bakalan nyusul lu kesana' sambung gue dalam hati
"Emily ini bagus ga?" Tanya Callisa
"Bagus kok, abis ini pulang aja ya" ajak gue
"Kenapa emang?" Tanya Callisa
"Gue ga enak badan nih" ucap gue
Setelah Callisa belanja dia masih main main di mall sedangkan gue langsung pergi ke rumah pohon yang daerahnya ada di Bandung
Gue nangis sejadi-jadinya
"Gue benci lu Derren gue benci" teriak gue
"Kenapa lu tega derren, kenapa?!!!"
"Kenapa di dunia ga ada yang sayang dan peduli sama gue"
"Kenapa sihhh hidup gue harus kaya gini"
"Kenapa gue harus kehilangan orang yang gue sayang"
"Kenapa ketika gue baru ngerasain bahagia pasti ilang"
"Kakk Farrel, Mama, Kevin gue kangen kalian"
"Kenapa juga gue harus ngederita penyakit yang kaya gini"
"Mamaaaa aku udah ga kuat di bumi dengan segala cobaan, aku mau ikut Mama sama kak Farrel aja sama Kevin juga"
"Arghhhhhh gue benci hidup gue!" Teriak gue kali ini lebih keras dan gue lebih nangis sejadi-jadinya
Gue kembali ke rumah pohon dan gue nulis surat
Dear ;
Kenapa Tuhan saat aku baru ngerasain kebahagiaan Tuhan ambil lagi? Kenapa aku harus menderita penyakit ini? Kenapa Tuhan kasih cobaan kaya gini? Tuhan aku cape dengan semua ini.. kenapa aku ga ikut Mama kak Farrel dan kevin. Tuhan kalo suatu saat aku ada bersama Mama kak Farrel dan kevin aku cuman mau minta maaf sama papa. Tuhan aku mau ketemu lagi sama kembaran aku yang sekarang aku gatau dia ada dimanaGue langsung lipet kertas itu dan gue masukin ke amplop lalu gue taro didalem kotak bersama surat-surat gue yang lain
Gue berencana pergi ke Puncak dan gue nginep di villa Mama setelah gue di villa gue ga nyangka ternyata orang yang selama ini gue rinduin gue lihat dia.
Gue langsung peluk dia dan nangis
"I miss you so much my brother"Orang itu langsung ngebales pelukan gue "miss you too my little sister" ucap Dia
Gue ngeliat kembaran gue, gue lepas pelukan gue sama Dia dan gue langsung peluk kembaran gue "my twins i miss youu..."
"Miss you too" ucap dia sambil tersenyum
"Kalian kok tega sihh sama aku, kalian tega ninggalin aku sendirian dirumah yang kaya neraka" ucap gue setelah kami berkumpul diruang tengah
"Sorry sister, im so sorry" ucap Evelyn sambil memeluk gue
"Kakak kenapa kakak ga ngabarin aku kalo kakak masih hidup" tanya gue pada Dia
"maafin kakak ya de"
"Sekarang kamu mendingan tidur deh karena sekarang udah malem" ucap Dia
"Aku mau tidur sama kak Evelyn pokoknya" ucap gue
"Iya iya adik kakak manja bangett" ucap Evelyn sambil ngerangkul gue naik ke kamar
Dikamar gue langsung mandi dll setelah itu gue tidur disebelah Evelyn
'Thanks God For Today'
Haiii maap yaa baru update lagi. Oh ya author pengen ganti nih judulnya sama {it's me} soalnya kalo past my bad kayanya ga nyambung deh hehehe. Ada yang bisa nebak ga 'Dia' itu siapa?. By the waktu jangan lupa vomment guys. (Mulmed Dia)
Happy Reading
Minggu, 9 Oktober 2016
~K E I~
KAMU SEDANG MEMBACA
I T ' S M E
Teen Fiction[ C O M P L E T E ] Ini kehidupan gue yang menurut gue sih ya biasa-biasa aja. Gue terlahir di keluarga yang mampu namun sayang gue hanya butuh 1 'kasih sayang' bukan harta. Gue mau papa gue balik kaya dulu yang sayang dan pengertian sama gue sebel...