E P I L O G

2.2K 64 2
                                    

2 tahun kemudian

author pov

sudah 2 tahun kelak emily meninggalkan banyak kenangan untuk keluarganya dan sahabat. semenjak emily tiada rumah yang tadinya selalu rame karena kehadirannya, maupun kembarannya bersama kakak-kakaknya kini tiada.

emily bisa mengubah sikap farrel dan evelyn jadi pendiam, sampe aaron kadang bingung gimana harus membangkitkan semangat kedua adiknya, aaron juga terpuruk sama halnya dengan farrel dan evelyn rasakan tapi hanya saja aaron tidak terlalu menujukannya.

"de ayo makan, makanan udah siap"ajak aaron

"gue ga laper sama sekali kak" ucap evelyn dingin, bahkan lebih dingin daripada emily dulu bersikap dingin

"gue yakin de emily pasti sedih liat lu kaya gini, apalagi lu selalu susah buat diajak makan." ucap aaron sambil menjeda kalimatnya, sedangkan evelyn hanya memandang lurus kedepan dengan tatapan kosong. "ikhlasin dia de, biarin dia tenang disana bersama kevin dan mama" sudah berpuluhan kali bahkan ratusan bahkan ribuan kali aaron selalu ngomong yang sama kepada evelyn.

"evelyn mau makan asalkan nanti kakak mau nganterin evelyn kerumah pohon dan makam emily"

"oke kakak anterin tapi kamu harus makan dulu sekarang, kamu duluan aja kebawah kakak mau manggil farrel" ucap aaron dan evelyn langsung turun ke meja makan dan menunggu aaron dan farrel.

sedangkan dikamar farrel, dikunci jadi terpaksa aaron harus mengetuk-ngetuk dan menunggu didepan kamar farrel

"rell ayo makan" beda hal dengan evelyn yang menjawab dengan dingin atau datar sedangkan farrel lebih banyak diam, akhirnya farrel membuka pintu kamarnya dan langsung.

saat sedang makan semua bener-bener hening, dimana dulu biasa mereka makan diiringin tawaan dan candaan sekarang mereka hanya hening dengan pikiran yang melayang masing-masing sampai yang memcahkan keadaannya adalah kedatangan ayahnya.

farrel dan evelyn tatap-tatapan lalu menatap ayahnya dengan tatapan tajam, begitupun mereka menatap wanita yang disamping ayahnya dengan tatapan benar-benar tajam, bisa dibilang tatapan pembunuh. mereka berdua sudah memancarkan aura negatif (bahasa author kaya apa aja ya :v).

evelyn bangkit berdiri "evelyn, kenyang kak makasih makan malemnya" sebelum evelyn kembali ke kamar dia berjalan pergi kedapur untuk mengambil cemilan lalu pergi ke atas.

sedangkan farrel yang melihat evelyn pergi, farrel bangkit berdiri dan berniat naik tanpa mengucapkan sepatah katapun. tapi saat tangga keempat, papanya berbicara hingga membuat farrel berbalik.

"papa ingin mengajak kamu aaron dan evelyn untuk pergi ke singapore bersama ayah dan mamamu ini" ujar ayah yang bisa membuat farrel berbalik, dan langsung turun sambil menatap tajam papanya.

"saya evelyn da aaron tidak akan pergi untuk meninggalkan rumah ini dan pergi ke singapore tinggal bersama anda dan wanita disamping anda ini, dan ingat satu hal DIA BUKAN MAMA SAYA! MAMA SAYA SUDAH MENINGGAL" jawab farrel dan menjeda perkataanya "MULAI SEKARANG ANDA JUGA BUKAN ORANGTUA SAYA KARENA TIDAK ADA ORANGTUA YANG TIDAK PEDULI DENGAN ANAKNYA BAHKAN SAAT TERAKHIR ANAKNYA DIA TIDAK ADA, ORANGTUA MACAM APA ITU" teriak farrel yang sudah geram karena sifat ayahnya.

"jika kamu tidak ikut saya, rumah ini akan saya jual dan semua aset kamu evelyn dan aaron akan saya tarik" ucap ayah

"dengan senang hari saya evelyn dan kakak saya akan meninggalkan rumah ini kalo perlu hari ini juga saya akan pergi"

"baiklah silahkan anda tinggalkan rumah ini hari ini juga" ucap ayah, evelyn yang sudah geram akhirnya keluar kamar dan turun.

"ayah itu apa-apaan sih kerumah cuman buat berantem sama farrel mending ayah gausah kesini!" ucap evelyn sambil turun

I T ' S   M E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang