#13

7.2K 368 2
                                    

Seminggu setelah Bara menjelaskan segalanya ke gue dan dalam seminggu itu juga segalanya berubah sejak sehari setelah kepulangan kita dari acara camping perpisahan dengan wali kelas kita yang lama. Gue yang lebih suka menyendiri dan lebih memilih mendengar musik pas jam istirahat sambil baca buku, yasmin dan Kila yang sibuk dengan percintaan mereka masing-masing karena emang gue yang nyuruh supaya mereka supaya ngebiarin gue nenangin diri, Bara dan Nessa yang udah nggak sedekat dulu dan sejak seminggu itu gue mencoba untuk nggak mempedulikan Bara yang terus-terus meminta jawaban apakah gue mau memberi dia kesempatan kedua apa nggak. Ketika gue lagi sibuk dengan aktivitas gue, gue dengar ada suara berisik diluar.

“Nar, NARAAAAAAAAAAAAA” toa yasmin yang mengalahkan suara musik di earphone gue.

“Nar, Naraa buru Nar. Valen sama Bara berantem ditaman belakang” ucap yasmin panik dan gue yang mendengar itu beranjak dari duduk gue dan berlari secepat kilat ketaman belakang. Sesampainya gue ditaman belakang udah banyak anak-anak yang ngerumunin mereka.

“biarin dia sama gue kalau lo nggak bisa buat dia bahagia” ucap valen. ya memang gue sering curhat sama dia tentang Bara dan mungkin ini bentuk pembelaan dia buat gue dan gue hargain itu tapi bukan ini yang gue mau.

“Gue bisa” ucap suara bass dan dingin itu ya Bara.

“ lo nggak bisa karena dekat sama lo bikin dia terus-terusan ngeluarin air mata emang lo bawang  huh” ucap valen sarkatis.

“ Gue bakal perbaikin” ucap Bara lagi massih dengan wajah papannya. So datar

“ aelah lama, gimana kalau kita taruhan aja yang menang dapetin dia dan yang kalah harus pergi dan ngejauh” ucap Valen yang ngebuat gue jengkel emang gue apaan mereka berantem kayak gini aja udah bikin gue malu.

“ taruhan huh, gue nganggep cewek itu istimewa bukan barang buat jadi ajang taruhan kalau lo cinta sama dia perjuangin dia tapi biarin dia memilih akan memilih gue atau lo semua keputusan ada ditangan dia,kalau dia lebih memilih lo gue gantle buat nerima dan bakal ngejauh tapi kalau dia milih gue lo boleh mencoba merebut dia dari gue kalau gue melakukan kesalahan bodoh yang ngebuat dia nangis atau sakit hati sama gue” ucap Bara panjang lebar masih dengan nada dinginnya yang membuat para siswi-siswi yang ngedengernya kayak jablay yang haus akan belaian karena ini kalimat terpanjang yang mereka denger karena biasanya Bara menanggapi omongan mereka dengan ngangguk atau geleng-geleng aja.

“Bilang aja lo takut” ucap Valen mengompori.

“ takut, gue nggak takut sama lo tapi gue lebih takut kalau gue nyakitin perasaan orang yang gue sayang karena dengan seenaknya jadiin dia ajang taruhan, merendahkan kodratnya sebagai cewek yang ada buat diperjuangkan” nyessssssss ucapan Bara menyentuh hati gue njirrrr.

"Katanya lo cinta sama dia tapi buktinya lo nggak perjuangin dia"ucap valen sambil tersenyum sinis.

"Gue emang cinta sama dia tapi nggak harus dengan taruhan kan gue perjuangin dia, biar gue per juangin dia dengan cara gue sendiri"balas bara sambil menatap valen datar.

“Munafik lo jang………” ucapan valen terpotong karena gue yang udah narik dia dari kerumunan gue takut bara lepas kendali dan mukulin Valen.

          Gue narik Valen ngejauh dari kerumunan dan Valen cuman nyenggir Watados kearah gue setelah gue memandangnya tajam tanda meminta penjelasan.

“Kenapa??” ucap gue sarkatis.

“ini jawaban buat kamu” ucapnya sambil mengacungkan dua jari membentuk huruf V.

“ jawaban?? Jawaban apa??” ucap gue mengerutkan kening.

“kamu kan dilema bakal memberi dia kesempatan kedua atau nggak karena kamu belum yakin kan dia bener-bener cinta sama kamu apa nggak jadi aku lakuin ini biar kamu yakin mesti aku harus berkorban wajah ganteng aku ini dijotos sama dia dan mengurangi kadar kegantengan aku" ucap Valen narsis.
“oooooooooooohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” jawab gue berOH panjang.

Love Over Protective BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang