Chapter 4: Interval

2.1K 321 1
                                    

Interval (n):
an intervening time or space; a pause; a break in activity.

***

Lagu itu... orang itu... masa-masa yang telah mereka lalui dulu... semuanya...

"Lee Jihoon..."

Bunga hadiah Vernon yang ketinggalan di tangannya lolos. Orang itu pasti akan memarahinya di apartemen nanti.

Tiba-tiba musik berhenti mengalun. Soonyoung tersentak. Ia kembali menoleh  ke arah panggung. Sudah hilang. Ia sudah turun dari sana.

Sosok yang menyerupai Jihoon bagi Soonyoung itu masih membawa gitarnya, berjalan keluar kafe.

Tanpa sadar, kaki Soonyoung sudah bergerak cepat, bahkan berlari menuju pintu keluar yang jaraknya tidak seberapa.

"Tunggu!" Soonyoung menarik tangannya, mencegahnya keluar dari tempat itu.

Sosok itu balas memandangnya tajam, "Lepaskan tanganku!"

"Akhirnya aku menemukanmu. Aku merindukanmu," ujar Soonyoung urung melepaskan tangan sosok itu.

"A... aku tidak mengenalmu. Maaf," balas sosok itu singkat menarik paksa tangannya.

Tidak. Dia bukan Jihoon. Ini hanya halusinasinya saja. Jihoon sudah tiada.

"A... tolong."

Soonyoung tersadar. Tangannya masih menggenggam erat sosok di depannya. Sosok itu masih memandangnya tajam, bahkan lebih tajam.

"Namamu..."

"Woozi," balas sosok itu masih berusaha melepaskan tangan Soonyoung. Ia berharap orang di depannya akan segera pergi setelah semua pertanyaannya terjawab.

"Woozi..."

"Lee, Woozi Lee," tambah sosok itu cepat, "Aku buru-buru, cepat lepaskan tanganku!"

***

Koridor sekolah tampak lengang pagi itu. Jarang sekali ada murid yang ingin mondar mandir di sekolah sepagi ini. Itulah alasan Soonyoung berada di sini sekarang.

Mungkin si pelaku akan muncul pagi ini. Dan ia akan menemukan kunci lokernya, juga kasetnya.

Soonyoung menaruh tasnya di atas bangkunya dan berjalan ke arah lokernya. Ia mencoba membukanya paksa

CKLEK! Aneh. Sekarang loker itu berhasil dibuka. Dengan jantung berdebar, ia melongok ke dalam lokernya.

Kosong. Lokernya kosong.

Habislah dia sekarang. Waktunya sempit. Dalam seminggu inspirasinya tidak akan muncul lagi. Tidak ada lagu, tidak ada koreo, tidak ada kompetisi.

Soonyoung mengacak rambutnya frustasi. Ia berlari keluar kelas, entah ke mana. Ia belum menentukan tujuan selanjutnya.

Mungkin toilet sekolah. Oke. Sekarang ia akan berlari ke toilet.

JRENG! Suara gitar dengan melodi cepat terdengar dari kelas sebelahnya. Soonyoung tertegun. Bukannya ini masih sangat pagi. Siapa yang terlalu rajinnya hingga berada di sekolah sepagi ini selain dirinya?

Suara melodi itu terdengar seru. Iya, musik yang cocok sekali untuk... untuk... untuk koreonya.

***

[√] Until we meet again... | SoonHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang