Soonyoung memandang kalung di tangan Woozi lekat-lekat. Itu kalungnya, kalung perpisahannya dengan Jihoon.
Soonyoung melepas tangan Vernon. Ia berjalan mendekati Woozi dan mengambil kalung di tangannya.
"Bagaimana kalung itu bisa ada padamu? Siapa kau sebenarnya?"
Woozi bergeming. Ia tidak tahu apa yang harus ia ucapkan pada orang yang kemungkinan besar berperan dalam pengembalian ingatannya. Apa yang harus ia lakukan?
"Jawab aku!" Soonyoung mengacungkan kalung di tangannya dengan tatapan sedih.
Vernon ingin sekali melerai Soonyoung namun tertahan karena ketakutannya. Ia tidak ingin melihat Soonyoung yang selalu melamun lagi. Ia ingin hyungnya menemukan kebahagiaannya sekali lagi, menyelesaikan masalahnya dengan Jihoon sehingga ia tidak akan merusak kencannya lagi.
Menghalau keheningan, Soonyoung menarik tangan Woozi, membawanya masuk dalam kamarnya dan membanting pintunya. Vernon hanya dapat mengelus dadanya, semoga tidak terjadi apa-apa.
***
Hari itu Soonyoung benar-benar bahagia. Tidak hanya Soonyoung, Vernon dan yang lainnya juga. Mereka memenangkan kompetisi kemarin. Nama mereka akan menjadi tenar di dunia menari mulai hari ini.
Mereka berlari sepanjang koridor sekolah untuk mengumumkan kemenangan mereka.
"HIDUP KWON SOONYOUNG!! SANG KOREOGRAFER KITA!!" sorak Vernon diikuti yang lain.
Soonyoung hanya tersenyum mendengar sorakan teman-temannya. Ia juga bangga hasik karyanya dapat memenangkan kompetisi. Oh, tidak bukan hanya hasil karyanya sendiri.
Jihoon tengah menengok ke arah koridor, penasaran keributan apa yang sedang terjadi.
"HIDUP KOMPOSER KITA LEE JIHOON!!" seru Soonyoung menunjuk ke arah Jihoon.
Jihoon terbelalak kaget. Vernon dan yang lain langsung ikut menyoraki Jihoon. Kedua pipinya memerah karena malu. Ia belum pernah disoraki di sekolah karena lagunya.
"DIA YANG MENYELAMATKAN KITA DARI KRISIS LAGU!!" Vernon menambahkan.
Jihoon sedari tadi hanya terdiam. Ia tidak tahu harus berbuat apa bila disoraki teman sekolahnya.
"PESTA DI RUMAH VERNON NANTI MALAM!!"
Setelah teriakan terakhir itu, Soonyoung berlari menuju Jihoon dan langsung menyambar tangannya.
"Mau ke mana?" tanya Jihoon ikut berlari mengikuti Soonyoung.
Soonyoung tidak menjawab. Ia hanya terus berlari keluar dari keramaian.
Mereka berhenti di depan ruang musik. Koridor dan sekitarnya tampak sepi.
Soonyoung berdiri menghadap Jihoon. "Nanti malam, mau pergi bersamaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] Until we meet again... | SoonHoon
Fanfiction"Akhirnya aku dapat melihatmu lagi. Aku merindukanmu." "A... Aku tidak mengenalmu. Maaf." [ SoonHoon, romance, rate-T ] pitike17©2016