Chapter 6: Daybreak

1.8K 305 8
                                    

Daybreak (n):
The time in the morning when daylight first appears; dawn.

***

Soonyoung terduduk di atas ranjangnya, memandang bingkai foto yang terpampang di atas meja.

Baby breath, gitar, lagu itu, Woozi Lee. Semua hal itu mengingatkannya pada Jihoon yang telah tiada.

"Mengapa Woozi bisa begitu mirip dengan Jihoon?"

Foto itu adalah foto mereka yang pertama. Foto di mana Jihoon sadar ia dipotret. Biasanya Jihoon akan menolak mentah-mentah bila diajak berfoto bersama.

BRAK!! Itu suara Vernon yang mendobrak pintu apartemen. Lamunan Soonyoung buyar.

"Hyung! Ada apa denganmu hari ini? Kau mengacaukan kencan pertamaku!"

"Maaf," balas Soonyoung singkat, "Aku sedang gila."

Vernon menjambak rambutnya frustasi, "Argh! Aku akan membawamu ke psiki-"

"Vernon," sela Soonyoung.

"Hmm," balas Vernon bergumam.

"Kalau kubilang Jihoon masih hidup, apakah kau akan percaya?"

Hyungnya pasti sudah gila akut. Itu yang ada di pikiran Vernon sekarang. Ia bahkan dapat melihat orang yang sudah mati.

"Kau sudah gila, hyung."

"Aku benar-benar melihat-"

"Tidak. Aku serius, hyung. Kau berhalusinasi. Kau merasakan kehilangan yang amat dalam dan kau berhalusinasi. Kau tidak melihat Jihoon," jelas Vernon menanggapi kegilaan Soonyoung yang di luar batas.

Acara kencannya rusak karena kegilaan Soonyoung. Kegilaan Soonyoung semakin menjadi-jadi dan membuatnya berhalusinasi. Salahnya tidak segera membawa Soonyoung ke psikiater.

"Waktumu semalam untuk menyadari kegilaanmu, hyung!" seru Vernon berjalan keluar apartemen Soonyoung.

Tidak ada gunanya bicara dengan orang yang sedang tidak normal. Apalagi memarahinya.

***

Kompetisi yang selama ini ingin dimenangkan Soonyoung dan yang lainnya pun tiba. Tinggal beberapa menit sebelum mereka harus bergerak di panggung.

***

"Urutan ke-22," gumam Jihoon dari bangku penonton.

Entah angin apa yang membawanya berada di tempatnya. Kompetisi itu memang diadakan saat libur sekolah. Ia memang bisa menghadirinya. Yang aneh hanya ini kali pertamanya datang ke acara semacam ini. Semata-mata karena itu lagunya.

Riuh dari bangku penonton selalu terdengar sebelum dan sesudah para kontestan tampil. Jihoon jadi tidak mengerti seperti penampilan yang bagus.

"Kita sambut kontestan nomor 22!" MC membacakan nomor urut mereka. Jihoon duduk diam di bangkunya sementara orang di sekelilingnya sudah berteriak riuh.

Lagunya mulai terdengar. Lagunya, lagu miliknya diputar di luar ruang musik, di luar ruang latihan, di luar sekolah. Tempo yang cepat dan seru. Soonyoung membuat koreografinya dengan baik dibantu teman-temannya.

[√] Until we meet again... | SoonHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang