15. secrets are revealed

5.7K 330 15
                                    

Gabriel memakirkan motornya tepat di depan rumah helena, ia berjalan sambil membawa baju yang dibungkus kertas kado yang rapi.

Ia mengetuk perlahan tak lama kemudian ada yang membuka pintunya, helena terkejut melihat gabriel yang ada di depan matanya.

"Ngapain kesini?" tanyanya bingung.

"Mau ngasih ini ke kamu" gabriel memberikan kado itu ke tangan helena.

"Gue kan gak ultah"

"Emangnya kalo mau ngasih kado harus ultah dulu? Kasih kado ke pacar kan gak papa" jawabnya membuat helena panas dingin.

"Nanti malem, gue jemput lo oke! Dirumah gue ada acara, dan lo harus pake ini" gabriel melirik kado yang dipegang helena.

"Tapi___"
"Tapi gak boleh nolak" sambar gabriel tersenyum, lalu melirik jam sport warna hitam yang melingkar di pergelangan tanganya.

"Yaudahh papah mau ke kantor dahhh mahhh" katanya membuat helena menjulurkan lidahnya.

"Uekkkk.... Mentah gaya lo!!" helena menggidikan bahunya seolah jijik dengan tingkahnya gabriel, gabriel langsung manaiki motornya dan mengendarainya secara gila gilaan di tengah jalan raya.

Mama duduk di belakang helena sambil menyisiri rambut anak semata wayangnya itu.

"Anak mama tumbuh menjadi perempuan yang cantik" ucapnya memecah keheningan kamar, baju yang dibelikan gabriel sangat cocok untuknya.

Helena hanya tersenyum manis.
"Waktu kamu kecil, kamu itu paling bisa kalau ngerecokin mama saat dandan ingin ke kantor, kamu pakai lipstick, pakai bedak, pakai eye shadow, kamu itu lucu nak"

Helena tertawa mendengar tingkahnya sewaktu kecil, tapi sekarang kalau bukan karena terpaksa helena alergi kalau pakai kosmetik.

Tiba tiba ada suara klakson mobil, yayaya... Itu pasti pangeran kodok baru saja tiba, helena berjalan keluar kamar, lalu membuka pintu, terlihat gabriel sedang berdiri tegap menggunakan jas hitam, rambut tertata rapi dan wanginya yang khas menusuk ke hidung helena.

Gabriel terpana melihat kecantikan helena malam ini, tubuhnya gemetar saat helena tersenyum samar kepadanya.

"Bahasa inggrisnya kamu terlihat sangat cantik malam ini itu apa?" tanya gabriel dengan polos.

"You look so beautiful tonight" jawab helena.

"yu luk so biutiful tunait" helena tertawa lepas saat gabriel berbicara menggunakan bahasa inggis, lidahnya seakan kaku dan aneh saat mengucapkan itu.

Mobil berhenti tepat di rumah yang besar dan megah, helena turun dari mobil dan berjalan menaiki anak tangga untuk menuju pintu, gabriel membukakan pintu rumahnya dengan penuh senyuman.

Suasana sudah cukup ramai, banyak tamu tamu yang sudah mulai berdatangan, mata helena melotot saat melihat perempuan cantik yang sedang duduk dengan wanita dan lelaki yang memakai jas rapi, mereka sedang duduk di sofa, langkahnya terhenti dan kakinya bergemetar melihat itu.

Helena memebalikan badanya dan ingin mengurungkan niatnya untuk datang ke undangan ulang tahun pernikahan mamanya gabriel.

"Itu mama papa di sebelah sana, samping mama? Anggap aja kuntilanak" kata gabriel dengan santai merangkul helena lalu membawanya ke mama dan papahnya.

"Mah, pah, kenalin ini helena pacar gabriel" katanya seenak jidat, helena mencubitnya diam diam.

"Ohh... Silahkan duduk helena, ini mamah nya gabriel" sapanya dengan lembut, helena tersenyum kaku, seolah ia sangat asing.

I love you my senior [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang