Seminggu berlalu, dan Runa sudah melakukan rutinitas seperti biasa. Namun ada yang berbeda semenjak hari itu. Runa membenci Kaydan yang selalu mengganggunya pagi-pagi ataupun malam hari dengan deringan ponselnya.
Runa menghela napas panjang lalu keluar dari rumahnya. Kaydan berdiri disana, seperti biasa menyender pada mobilnya sambil bersedekap menunggu dirinya.
"Hai," sapa Kaydan seraya menyunggingkan senyumannya yang menawan.
Sejenak Runa ragu tetapi kemudian ia mendekat. Dengan sigap Kaydan membukakan pintu. Di dalam mobil, lelaki itu seolah-olah sengaja menyenggol lengannya setiap saat sehingga membuat Runa benar-benar jengkel.
Runa beringsut memberi jarak.
"Apa kamu nyaman duduk nyungsep gitu?"
"Itu karena pak Kaydan rese! Tadi emang sengaja nyenggol-nyenggol terus 'kan?"
"Sama kekasih sendiri memangnya nggak boleh?" tanya Kaydan tersenyum menggoda.
"Saya nggak jawab iya!"
"Naah, barusan kamu jawab iya."
Runa langsung menatap tajam ke arah Kaydan. "Bapak ini!"
Kaydan segera menepikan mobilnya. Menimbulkan bunyi berdecit pada rodanya. Dan ciuman tiba-tiba itu segera mendarat, setengah di pipi, setengahnya lagi di bibir. Runa menarik wajahnya, cepat beringsut dengan wajah memerah.
"Sekali lagi panggil 'bapak', aku pastikan kamu akan mendapatkan yang lebih dari tadi."
"Ba...." Runa segera membekap mulutnya ketika Kaydan kembali mencondongkan tubuhnya.
Runa membeku kaku. Ia ingin meloncat keluar dari mobil saja. "Ka-kaydan...." pada akhirnya ia menjawab dengan tergagap.
~~~~~~~~~~
Suasana kantor ramai seperti biasa. Lili sibuk dengan deretan angka di komputernya.
"Kenapa, Na? Masih pagi muka ditekuk gitu?" tanya Lili pada Runa yang baru saja masuk dan duduk di sampingnya.
"Yang namanya Kaydan itu emang nyebelin banget!" gerutunya.
"Apa! Tunggu...tunggu? Barusan kamu panggil siapa tadi? Kaydan?" Lili tertawa.
"A-apa sih!" Runa menoyor Lili dengan ujung pena.
"Nggak usah nolak dia, Na. Kamu itu cewek yang beruntung loh? Denger ya, Na. Dari artikel yang pernah aku baca, menumbuhkan rasa cinta dalam diri sendiri lebih mudah seratus kali lipat, dibandingkan menumbuhkan cinta dalam diri orang lain pada kita. So... Dicintai jauh lebih baik dibandingkan mencintai. Lagian, apa sih kurangnya pak Kaydan?"
Runa tak menjawab. Bertahun-tahun ia memendam cinta yang tak berbalas. Rasanya sangat menyakitkan. Ia mengembuskan napasnya sebelum kembali memulai pekerjaannya. Haruskah menerima cinta Kaydan?
~~~~~~~~~~
Kaydan mengamati pendulum swing yang ada di atas mejanya. Ia tersenyum sendiri ketika teringat Karuna yang salah tingkah karena ciuman kilatnya. Wajah yang merona merah membuat gadisnya tampak lebih menggemaskan.
Ia lantas meraih ponselnya, membuka galery dan mengamati foto Runa yang sedang terlelap. Foto itu ia ambil secara diam-diam ketika Runa dirawat di rumah sakit.
Bukan hanya foto, Kaydan juga merekamnya. Dalam video itu Karuna yang terlelap tidak terusik dengan apa yang Kaydan lakukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE
RomanceSeandainya kamu dihadapkan pada dua pilihan, siapa yang lebih kamu pilih untuk menggenapi kehidupanmu? Seseorang yang kamu cintai tapi ia tak mencintaimu, atau seseorang yang mencintaimu tapi tak kamu cintai?