Jealous

318 29 3
                                    

Karuna yang baru keluar dari rumah langsung melihat Kaydan yang sedang menunggunya. Kekasihnya tampak tampan dan menarik dengan celana panjang dan jas hitam yang membungkus kemeja kasual berwarna merah tua, serta sepatu hitam mengkilap.

Sementara mata Kaydan terpaku pada Runa. Gadisnya terlihat sangat cantik. Masih terpukau dengan Runa, Kaydan tak sadar jika gadis itu sudah di depannya.

Runa menyincing gaunnya. "Gimana penampilanku?" tanyanya.

Kaydan mengamati penampilan Runa, tetapi tak ada kata yang terucap.

"Kaydan?"

"Ha? Okay. Kamu sangat cantik!" suara Runa membuat Kaydan tersadar.

Runa tergelak kecil dengan pujian Kaydan.

~~~~~~~~~~

Dengan dekorasi yang didominasi warna kuning emas sebagai simbol kekuatan dan warna merah sebagai simbol kebahagiaan, kesuksesan, dan keberuntungan, suasana rumah Raven yang dijadikan tempat pesta tampak ramai dihadiri oleh keluarga dan kolega bisnis Alan.

Sebuah kolam renang yang terletak di sisi kanan rumah tampak berkilauan ditimpa nyala beberapa lampion yang dipasang di sekitar tempat tersebut.

Alan dan istrinya berdiri serasi dengan segelas sampagne di tangan mereka sambil dikelilingi beberapa tamu yang sedang mengucapkan selamat pada mereka berdua.

Musik berdenting dari grand piano yang sedang dimainkan oleh Raven. Mengiringi dua pasang langkah yang saling beradu dengan lantai marmer.

I wanna take forever tonight
Wanna stay in this moment forever
I'm gonna give you all the love that i've got
I wanna take forever tonight
Fill you up, fill you up

Kaydan tak lepas menggandeng kekasihnya. Karuna tampak anggun dengan gaun panjang berwarna merah yang membalut tubuh rampingnya. Dengan riasan natural yang menampilkan kecantikannya, rambutnya bergaya messy hair bun dan menyisakan beberapa helai yang sedikit terurai. Sementara bibirnya selalu tersenyum manis.

Setelah menyelesaikan permainan pianonya, Raven menghampiri mereka berdua. Ia memeluk Runa, mengecup kedua pipinya, lantas menoleh pada Kaydan. "Runa sangat cantik," ucapnya menatap kakaknya. "Sudah ketemu papa sama mama?"

"Baru aja," jawab Kaydan.

"Koko. Aku pinjam Runa sebentar ya?" ucap Raven sambil memberi kode pada Runa melalui matanya.

Runa berjalan bersama Raven menuju tepi kolam renang.

"Aku tau kenapa kakakku sangat menyukaimu," ujar Raven tulus yang membuat Runa tersenyum. "Kamu nggak cuma cantik, tapi juga baik."

Runa terkekeh. "Terima kasih. Sepertinya Cici terlalu banyak memujiku malam ini."

Raven tertawa pelan. "Kita baru saling mengenal. Tapi aku merasa sudah begitu dekat sama kamu. Kata papa, kita juga mirip. By the way, Kaydan kakakku satu-satunya. Sudah lama aku nggak lihat dia sebahagia ini. Cintailah dia, Runa? Seperti halnya dia mencintaimu." Raven menatap Runa lembut.

"Tentu," jawab Runa tersenyum.

"Tenang aja. Aku orang pertama yang akan menghajarnya kalau dia membuatmu menangis."

LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang