Chapter 3

372 39 15
                                    




                  

Alara P.O.V

"Alara cepat bangun kita harus bergegas" suara Mama yang merdu menjadi sumbang pada jam sepagi ini karna digunakan untuk membangunkanku.

"Mom, jet.lag." dalihku sambil menarik selimut dan menguburkan kepala kedalam bantal.

"dari semalam kan sudah istirahat sayang, ini sudah hampir siang loh, cepat turun sarapan ,lalu kita pergi ke salon."

"kesalon buat apa?" akhirnya aku menyerah dan dengan susah payah menggerakkan badan menjauhi tempat tidur.

"malam ini ada Gala Dinner sayang, ayo cepat anak gadis Mama."

That's my mom she's know what to say. Love her to the moon and back.

"Daddy sudah pergi?" tanyaku melihat hanya ada Mama dan Andrew di meja makan

"sudah, ada meeting pagi ini, nanti dia akan menyusul kita ke salon." Jawab mama sambil meletakkan beberapa slice bacon dan sosis ke piringku

"kau tidak sekolah?" tanyaku kepada Andrew

"ini hari sabtu princess." Jawab Andrew dengan nada mengejek


Mama memilih mengenakan sebuah dress malam rancangan Phillip Lim sedangkan aku memilih mengenakan dress rancangan Alexander McQueen pre-autumn/winter collection 2014-nya yang cukup simple berwarna emas senada dengan dress yang dikenakan mama.

"looks at my two angels" Daddy muncul mengenakan stelan jas yang bisa kupastikan berlabel Armani, rancangan jas mereka selalu menampakan jahitan yang tegas dengan detail yang menambah sipemakai terlihat maskulin, lalu menatap kami berdua, tak lama Andrew juga muncul dengan  stelan jas yang berwarna sama dengan Daddy hanya sedikit lebih casual dengan celana pensil formal dan fantopel, sekarang aku tahu kenapa banyak anak remaja mengejar-ngejar adikku yang bengal ini.

"semua siap?" tanya Daddy yang kami jawab dengan anggukan, lalu bergegas menuju mobil untuk pergi ketempat dinner.

"dinnernya sepenting ini?" tanyaku yang baru tersadar hanya untuk sebuah makan malam kenapa kami berdandan seperti akan pergi ke Grammy atau Oscar?

"ini Gala Dinner sebelum penutupan paruh musim MotoGP sayang, kita salah satu sponsor terbesar mereka dan dari mereka pula kita mendapat banyak keuntungan, meskipun begitu anggap ini sebagai Gala Dinner keluarga, bukan bisnis." Jawab daddy dari belakang kemudinya, aku baru ingat mengenai MotoGP dan kerja sama Alpinestar dengan mereka.

"okay dad I get it." Jawabku

"that's my pumpkin" jawab Daddy yang ingin aku protes, tahun ini aku menginjak 19 tahun tapi dia tetap memanggilku pumpkin, ha!

Kami tiba di tempat yang telah ramai dengan orang ber-stelan jas dan gaun rancangan dunia, benar apa yang dikatakan Mama meskipun hanya dinner ini terlihat seperti after party untuk Grammy, Andrew terlihat sudah terbiasa, ternyata ini bukan pertama kalinya dia berada di acara seperti ini, hanya aku saja yang hidup di dorm kecil bertahun-tahun lamanya sehingga melewatkan ajang seperti ini lagi pula aku tidak terlalu tertarik dengan hal-hal seperti ini.

"ma, aku ketoilet dulu yah." Aku pamit meninggalkan meja kami dan bergegas ke toilet.

***

Writer P.O.V

Alara berjalan cepat menuju toilet bukannya dia sedang ingin buang air ataupun merapikan make up-nya dia hanya ingin menghilang sebentar, dia tidak terlalu suka dengan keramaian.

The Slipstream ( Marc Marquez Fan Fiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang